Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Gus Irfan, Kepala BP Haji yang Disebut Calon Menteri Haji dan Umrah

Kompas.com - 27/08/2025, 19:00 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com – K.H. Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji, kembali menjadi perhatian publik setelah dipanggil “Menteri Haji” saat rapat bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, menyebutkan bahwa setelah RUU Haji disahkan, struktur baru pelayanan haji akan berubah.

Ia menegaskan Gus Irfan akan segera menjadi menteri, bukan lagi kepala badan.

Baca juga: Kemenkeu Siapkan Anggaran untuk Kementerian Haji, Dari Mana Sumbernya?

Respons Gus Irfan Dipanggil Menteri Haji

Usai rapat, Gus Irfan menegaskan bahwa keputusan penunjukan Menteri Haji dan Umrah sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.

“Itu terserah Bapak Presiden kita, siapa yang akan jadi pemimpin di Kementerian Haji yang baru ini terserah kepada beliau,” kata Gus Irfan.

Ia menekankan dirinya siap melaksanakan apa pun amanah yang diberikan.

“Kami sebagai pelaksana manut saja, ditugaskan siap, tidak ditugaskan tidak siap. Itu prinsip kami,” ujarnya.

Selain itu, Gus Irfan menyebut masukan dari DPR akan dicatat dengan serius untuk perbaikan penyelenggaraan ibadah haji 2026.

Baca juga: Arab Saudi Beli Produk Makanan Siap Saji Indonesia Senilai Rp 268,29 Miliar untuk Jemaah Haji

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Gus Irfan

Gus Irfan lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 24 Juni 1962.

Ia merupakan cucu KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yang meneguhkan posisinya sebagai bagian dari keluarga besar NU yang berpengaruh.

Pendidikan formal ia tempuh di Jombang hingga lulus sekolah menengah pada 1981.

Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, dan meraih gelar sarjana pada 1985.

Pada 2002, ia menyelesaikan program magister di universitas yang sama.

Kemudian, pada 2025, Gus Irfan berhasil menamatkan pendidikan doktoral dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Baca juga: Antrean Puluhan Tahun Bisa Batal, Syarat Kesehatan Ketat Jadi Dilema Jemaah Haji Indonesia

Karier di Dunia Pesantren dan Organisasi NU

Sejak 1989, Gus Irfan dipercaya menjadi Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng hingga 2006.

Ia juga menjabat Wakil Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari sejak 1990, lembaga yang menaungi pesantren peninggalan kakeknya.

Selain itu, Gus Irfan pernah menjabat Komisaris Utama PT BPR Tebuireng, lembaga keuangan mikro berbasis pesantren, selama 20 tahun (1996–2016).

Sejak 2006, ia memimpin Pesantren Al-Farros.

Ia juga sempat menjadi dosen di Akademi Keperawatan (AKPER) Widyagama Malang pada 2013–2016.

Baca juga: Menag: Bandara Thaif Belum Ideal untuk Penerbangan Haji Indonesia

Kiprah di Bidang Ekonomi dan Politik

Selain dunia pendidikan, Gus Irfan aktif dalam pengembangan ekonomi umat sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).

Peran ini membuatnya terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat NU.

Di ranah politik, Gus Irfan bergabung dengan Partai Gerindra.

Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2024 dari daerah pemilihan Jawa Timur VIII.

Gus Irfan memperoleh 77.433 suara dan terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029.

Namun, masa baktinya di parlemen berlangsung singkat karena pada Oktober 2024 Presiden Prabowo Subianto mengangkatnya sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah.

Gus Irfan Masuk Bursa Menteri Haji dan Umrah

Dengan latar belakang keluarga pesantren, pengalaman panjang di NU, serta kiprahnya di politik dan ekonomi umat, nama Gus Irfan kini semakin kuat disebut sebagai calon Menteri Haji dan Umrah.

Ia dipandang sebagai sosok ulama yang mengedepankan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin serta mampu mengawal reformasi pelayanan haji di Indonesia.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kala Kepala BP Haji Gus Irfan Sudah Dipanggil "Menteri Haji" di DPR" dan Profil Gus Irfan, Kepala Badan Penyelenggara Haji", 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke