KOMPAS.com-Kementerian Agama (Kemenag) menunda pelaksanaan Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional bagi penyandang disabilitas netra yang sedianya digelar pada 1–3 September 2025 di Jakarta.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi keamanan yang belum kondusif akibat demonstrasi di Jakarta dan sejumlah daerah lain.
“Kondisi Jakarta dan beberapa wilayah lain yang masih dipenuhi demonstrasi tidak memungkinkan kegiatan terlaksana dengan aman dan lancar,” ujar Zayadi di Jakarta, Senin (1/9/2025), dilansir dari Antara.
Baca juga: Kemenag Ajukan 71 Ribu Formasi Penyuluh Agama Islam ke Kemenpan RB
MHQ Internasional bagi disabilitas netra ini sejatinya akan menjadi sejarah baru. Ajang tersebut merupakan hasil kolaborasi Ditjen Bimas Islam dengan Rabithah ‘Alam Islami dan diikuti 15 peserta dari 12 negara.
Para peserta yang lolos ke babak final di Jakarta sebelumnya telah melalui proses seleksi ketat di tingkat internasional.
Namun, situasi sosial, politik, dan keamanan yang belum stabil membuat panitia memutuskan untuk melakukan penjadwalan ulang.
“Kami paham banyak pihak kecewa, terutama peserta dan pendamping yang sudah menyiapkan diri. Namun, kami percaya keputusan ini yang terbaik demi keamanan bersama,” tambah Zayadi.
Baca juga: Rp 51 Triliun Potensi Zakat Desa, Kemenag dan Kemendes Dorong Gerakan Kampung Zakat 2025
Lebih lanjut, panitia masih berkoordinasi dengan Rabithah ‘Alam Islami serta otoritas terkait untuk menentukan opsi waktu dan lokasi baru.
Kemenag menegaskan, ajang internasional ini tetap akan dilaksanakan meski bergeser dari jadwal semula.
“Semoga dalam waktu dekat, MHQ bisa terselenggara dalam kondisi yang lebih aman dan penuh keberkahan,” tutup Zayadi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini