KOMPAS.com-Di balik kebesaran Nabi Muhammad SAW, ada sosok istri yang mulia, yaitu Sayyidah Khadijah.
Ia adalah wanita istimewa yang mendukung perjuangan Rasulullah, baik secara lahir maupun batin, sejak awal dakwah Islam disampaikan.
Keutamaan Khadijah tidak hanya dikenal di kalangan sahabat, tetapi juga tercatat dalam sejumlah kitab klasik yang menegaskan kedudukannya sebagai wanita mulia.
Baca juga: Kisah Detik-detik Akhir Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Berikut beberapa keistimewaan Sayyidah Khadijah yang patut menjadi teladan, dilansir dari laman Kemenag.
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad, Khadijah sudah dikenal sebagai wanita terpandang di Makkah.
Ia disegani karena kecantikan, kekayaan, kemuliaan, dan nasabnya yang terhormat.
Masyarakat Quraisy bahkan menjulukinya ath-Thâhirah atau wanita suci karena ketat menjaga kehormatan diri, sebagaimana dijelaskan Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Madarijus Su’ud.
Baca juga: Kisah Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah Binti Khuwailid
Khadijah menjadi ibu dari hampir seluruh putra-putri Nabi Muhammad, yaitu Al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah.
Hanya Ibrahim yang lahir dari istri Nabi lainnya, Maria Al-Qibtiyah, di Madinah.
Ketika putra-putra Nabi wafat di usia kecil, kaum Quraisy sempat mencela beliau sebagai “abtar” atau terputus keturunan.
Sebagai jawaban atas ejekan itu, Allah menurunkan Surat Al-Kautsar yang menegaskan keberkahan Rasulullah.
Saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama, Khadijah adalah orang pertama yang membenarkan risalah Islam.
Imam Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah menegaskan, Khadijah menjadi muslimah pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Keimanan ini menunjukkan keteguhan hatinya dalam mendukung dakwah Nabi di tengah tekanan masyarakat Makkah.
Baca juga: Mengenal Istri-istri Nabi Muhammad SAW
Selama 25 tahun pernikahan dengan Khadijah, Nabi Muhammad tidak menikahi wanita lain.
Hal ini menunjukkan penghormatan dan cinta mendalam Rasulullah kepada Khadijah.
Bahkan, kecintaan Nabi kepadanya membuat Aisyah r.a. pernah merasa cemburu karena besarnya kasih sayang Rasulullah kepada Khadijah.
Pengorbanan Khadijah dalam mendukung perjuangan Nabi mendapat apresiasi istimewa.
Allah mengirim salam kepadanya melalui Malaikat Jibril, sebuah keistimewaan yang tidak pernah diberikan kepada wanita lain.
Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad menegaskan, penghormatan ini menjadi tanda kemuliaan Khadijah di sisi Allah.
Selain salam, Khadijah juga mendapat kabar gembira berupa rumah di surga yang terbuat dari mutiara indah.
Hadis riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan, Malaikat Jibril membawa pesan dari Allah bahwa rumah itu akan bebas dari kebisingan dan keletihan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ أَتَى جِبْرِيلُ النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَ: هَذِهِ خَدِيجَةُ قَدْ أَتَتْ مَعَهَا إِنَاءٌ فِيهِ إِدَامٌ أَوْ طَعَامٌ أَوْ شَرَابٌ، فَإِذَا هِيَ أَتَتْكَ فَاقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلَامَ مِنْ رَبِّهَا وَمِنِّي، وَبَشِّرْهَا بِبَيْتٍ فِي الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ، لَا صَخَبَ فِيهِ وَلَا نَصَبَ
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Malaikat Jibril datang kepada Nabi ﷺ lalu berkata: Ini Khadijah telah datang, bersamanya ada sebuah wadah berisi lauk, atau makanan, atau minuman. Maka apabila ia datang kepadamu, sampaikanlah salam dari Rabb-nya dan dariku kepadanya, serta kabarkan kepadanya bahwa ia akan mendapatkan sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara dan di dalamnya tidak ada kebisingan dan tidak ada keletihan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan, anugerah ini diberikan karena Khadijah tidak pernah meninggikan suara di hadapan Nabi dan selalu mendukungnya dengan penuh ketulusan.
Baca juga: 7 Amalan Sunnah Hari Jumat yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Khadijah termasuk wanita terbaik di surga bersama Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah istri Fir’aun.
Hal ini ditegaskan dalam hadis riwayat Ahmad yang menunjukkan betapa tinggi kedudukan Khadijah di akhirat.
أَفْضَلُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ : خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ، وَمَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ، وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ
Artinya: “Wanita terbaik penghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam putri Imran, dan Asiyah binti Muzahim (istri Fir'aun).” (HR Ahmad)
Keistimewaan Khadijah menggambarkan perannya sebagai istri, ibu, sahabat, sekaligus teladan bagi umat Islam.
Kesetiaan, keimanan, dan pengorbanannya dapat menjadi inspirasi, khususnya bagi muslimah, untuk meneguhkan iman dan mendukung kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini