KOMPAS.com — Hari Santri Nasional (HSN), yang diperingati setiap 22 Oktober, selalu menjadi momen untuk menghormati peran pesantren dan para santri dalam sejarah serta kehidupan kebangsaan Indonesia.
Dalam peringatan 2025, pesan-pesan resmi menekankan perpaduan antara iman, ilmu, dan semangat kebangsaan — sebuah nada yang bisa jadi panduan saat kita merangkai ucapan kepada santri dan komunitas pesantren.
Beberapa lembaga dan tokoh otoritatif memberi contoh atau menekankan pesan yang sering muncul dalam ucapan HSN: Pemerintah (melalui pernyataan kepresidenan/sekretariat negara), Kementerian Agama yang menyebarkan materi dan atribut resmi peringatan, serta organisasi-organisasi besar pesantren seperti PBNU. Mereka menekankan nilai kebangsaan, pengabdian pada ilmu dan akhlak, serta peran pesantren sebagai penjaga perdamaian dan persatuan.
Baca juga: Gus Yahya: Hari Santri Nasional 2025 Jadi Momentum Konsolidasi Kekuatan Bangsa
Selain pernyataan resmi, media nasional dan portal edukasi sering memuat kumpulan ucapan dan doa singkat yang praktis untuk dipakai sebagai caption media sosial, pesan WA, atau teks sambutan — dari yang formal hingga yang hangat dan personal.
Contoh-contoh berikut disusun dengan gaya yang sesuai berbagai situasi (resmi, keagamaan, santai untuk media sosial).
- “Selamat Hari Santri Nasional 2025. Semoga semangat pengabdian, cinta tanah air, dan ilmu yang diajarkan pesantren terus menginspirasi pembangunan bangsa.”
- “Menghargai jasa para santri adalah bentuk syukur kita atas kontribusi mereka dalam menjaga keutuhan dan nilai-nilai kebangsaan.”
- “Selamat Hari Santri. Terima kasih atas dedikasi mendidik generasi berakhlak dan berilmu — semoga berkah selalu menyertai pesantren.”
- “Doa dan hormat kami untuk para kyai dan guru: semoga bimbinganmu membentuk generasi pemimpin berintegritas.”
“Ya Allah, limpahkan kesejahteraan dan kekuatan bagi para santri; jadikan mereka pemimpin bangsa yang amanah.” (bisa dipakai di momen doa bersama).
“Santri hari ini: penjaga akhlak, pembawa cahaya. Selamat Hari Santri Nasional 2025!”
* “Dari pesantren untuk bangsa — selamat Hari Santri! Teruslah menebar ilmu dan kebaikan.”
“Menghargai semangat santri berarti menumbuhkan cinta ilmu dan rasa kebangsaan di generasi muda — selamat Hari Santri!”
1. Resmi (instansi/pejabat): gunakan bahasa baku, cantumkan nilai kebangsaan dan kontribusi sejarah.
2. Keagamaan/doa: singkat, sopan, fokus pada keberkahan dan harapan kebaikan.
3. Sosial media: ringkas, emosional, mudah jadi caption; sertakan tagar relevan (#HariSantri, #SantriUntukBangsa).
Baca juga: Gus Yahya: Kerja Bakti Santri Bukan Eksploitasi, Tapi Tradisi Pendidikan Pesantren
Peringatan Hari Santri bukan sekadar seremonial: pemerintah, Kementerian Agama, dan organisasi pesantren menekankan fungsi pendidikan pesantren dalam memperkuat karakter kebangsaan dan membentuk warga yang beriman dan berilmu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang