Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kejujuran Membawa Kebaikan

Kompas.com - 24/10/2025, 15:39 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Kejujuran merupakan salah satu sifat mulia. Sifat jujur menjadi sifat utama Nabi Muhammad SAW sehingga sampai mendapat gelar Al Amin atau orang yang dapat dipercaya.

Kejujuran adalah sifat yang hanya dimiliki oleh seorang muslim yang sejati. Hal ini disampaikan Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Kisah Ahli Ibadah 500 Tahun: Amal Tidak Menjamin Surga

“Apakah ada orang mukmin yang pengecut. Rasulullah bersabda, ‘Ada.’ Beliau ditanya lagi, ‘apakah ada orang mukmin yang kikir?’ beliau bersabda, ‘Ada.’ Kemudian beliau ditanya lagi, ‘apakah ada orang mukmin yang pembohong?’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada.’” (H.R. Imam Malik).

Seorang yang senantiasa jujur agar dibimbing ke jalan kebaikan. Hal ini pernah terjadi di masa Nabi Muhammad SAW. Berikut ini kisah seseorang yang ingin masuk Islam tetapi belum bisa meninggalkan maksiat, maka Nabi Muhammad SAW hanya memberi syarat untuk senantiasa bersikap jujur.

Kisah ini dikutip dari buku Masuk Surga Tanpa Ibadah karya Agus Susanto. 

Syaratnya Jujur

Pada zaman Rasulullah SAW, ada seseorang arab badui, sebut saja si fulan, yang sering berbuat maksiat, seperti mencuri, berzina, mabuk, dll.

Suatu hari, si fulan mempunyai keinginan untuk masuk Islam. Ia pun menemui Rasulullah SAW. Begitu tiba di hadapan Rasulullah SAW, si fulan segera mengemukakan maksud hatinya bahwa ia ingin masuk Islam tetapi ia belum bisa meninggalkan kebiasaan lamanya (berbuat maksiat).

Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW tidak marah. Beliau dengan ramah dan bijaksana menerima keislaman si fulan. Namun beliau mengajukan syarat agar si fulan selalu jujur.

Si fulan merasa gembira dengan penerimaan tersebut dan menganggap syarat yang di ajukan Rasulullah SAW cukup mudah. Si fulan pun kembali ke rumahnya.

Baca juga: Kisah Umar bin Khattab dan Gadis Pemerah Susu: Kejujuran Membawa Keberkahan

Ujian Kejujuran

Suatu malam, timbul keinginannya untuk mencuri ketika lewat di sebuah rumah. Dengan hati-hati, ia menyelinap masuk ke rumah tersebut tanpa diketahui sang pemilik rumah.

Ketika hendak mengambil barang-barang berharga yang ada di rumah tersebut, ia ingat dengan syarat yang diajukan Rasulullah SAW untuk selalu jujur.

“Jika nanti ditanya apakah aku mencuri atau tidak, apa yang harus kujawab? Jika aku mengatakan tidak mencuri berarti aku telah berbohong, padahal aku sudah berjanji untuk selalu jujur.

Tapi jika aku mengatakan mencuri, pasti aku akan ditangkap.” Kata si fulan dalam hati. Ia pun mengurungkan niatnya untuk mencuri.

Dan begitulah si fulan melalui hari-harinya. Ketika ingin melakukan kemaksiatan, ia selalu ingat dengan syarat yang diajukan Rasulullah SAW untuk jujur sehingga ia selalu mengurungkan niatnya untuk berbuat maksiat sampai akhirnya ia benar-benar meninggalkan kemaksiatan dan menjadi seorang muslim yang lurus.

Baca juga: Kisah Sedekah Dua Potong Roti: Jangan Remehkan Amalan Sederhana

Hikmah Kisah

Kisah di atas memberikan pelajaran bahwa orang-orang yang bersifat jujur akan mendapat keutamaan ditunjukkan kepada kebaikan. Hal ini disampaikan oleh Allah SWT dalam Al Quran.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Q.S. Al Ahzab: 70-71).

Sementara dalam hadits Nabi Muhammad dijelaskan:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ. وَلَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا

Artinya: "Hendaklah kalian jujur. Karena kejujuran akan mengantarkan kepada kebajikan. Dan kebajikan akan mengantarkan menuju Surga. Tidaklah seseorang senantiasa jujur dan berusaha kuat untuk jujur kecuali akan ditulis di sisi Allâh sebagai orang yang shiddiiq." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Demikianlah kisah kejujuran yang membawa kebaikan. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke