Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhaj Bangun Embarkasi Haji Baru di Yogyakarta, Mudahkan Akses Jamaah Haji

Kompas.com - 27/10/2025, 20:25 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com – Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia (RI) tengah mempercepat pembangunan embarkasi haji baru di Yogyakarta.

Langkah ini bertujuan untuk memperluas akses layanan haji bagi jamaah dari Yogyakarta dan wilayah sekitarnya, sekaligus mendukung kenyamanan perjalanan ibadah haji.

Embarkasi Haji Baru di Yogyakarta, Solusi Akses Layanan Haji

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa penambahan embarkasi haji di Yogyakarta merupakan langkah strategis dalam memperluas layanan haji di berbagai daerah.

"Kementerian Haji dan Umrah berkomitmen untuk memperluas akses layanan haji di seluruh daerah. Salah satu inisiatif yang tengah kami realisasikan adalah pembangunan embarkasi haji baru di Daerah Istimewa Yogyakarta," ujarnya, dilansir Antara, Senin (27/10/2025).

Menurut Dahnil, penambahan embarkasi haji ini merupakan bagian dari semangat desentralisasi pelayanan haji, yang diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat setempat.

Baca juga: Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Rp 88,4 Juta, Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Pengurangan Jarak dan Beban Perjalanan Jamaah

Selama ini, jamaah haji dari Yogyakarta dan sekitarnya harus berangkat melalui embarkasi Solo, yang membutuhkan waktu tempuh lebih lama.

Dengan adanya embarkasi haji di Yogyakarta, perjalanan jamaah akan lebih singkat dan nyaman, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk.

“Dengan adanya embarkasi Yogyakarta, waktu tempuh dan beban perjalanan jamaah akan berkurang secara signifikan, memungkinkan mereka untuk berangkat dengan lebih nyaman,” ujar Dahnil.

Pembahasan Regulasi dan Akomodasi Jamaah

Saat ini, pembahasan terkait proyek ini tengah difokuskan pada penyusunan regulasi dan mekanisme akomodasi jamaah haji, termasuk rencana penggunaan hotel-hotel sekitar Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo.

Kemenag bekerja sama dengan Pemerintah Daerah DIY untuk memastikan akomodasi yang memadai bagi jamaah.

“Kami berharap dukungan dari otoritas penerbangan dan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk Komisi VIII DPR RI, agar rencana ini dapat terwujud pada operasional haji tahun 2026,” tambah Dahnil.

Baca juga: Kemenag Pastikan Transisi Aset dan SDM ke Kementerian Haji Berjalan Lancar

Usulan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Tahun 2026

Dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Dahnil juga menyampaikan usulan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) untuk 1447 Hijriah/2026 Masehi, sebesar Rp 54,92 juta. Angka ini mencakup sekitar 62 persen dari total biaya penyelenggaraan haji (BPIH).

Sementara itu, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun 2026 diperkirakan sebesar Rp 88,4 juta per orang, mengalami penurunan Rp1 juta dibandingkan tahun sebelumnya.

Dahnil menjelaskan bahwa subsidi yang berasal dari Nilai Manfaat (NH) haji akan mencapai Rp33,48 juta per orang, atau sekitar 38 persen dari total biaya BPIH. Komposisi pembiayaan ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara kemampuan jamaah dan keberlanjutan dana haji.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menag Imbau Umat Beragama Saling Hormati Rumah Ibadah untuk Jaga Kerukunan
Menag Imbau Umat Beragama Saling Hormati Rumah Ibadah untuk Jaga Kerukunan
Aktual
Kafarat dalam Islam: Dalil, Jenis Pelanggaran, dan Cara Membayarnya
Kafarat dalam Islam: Dalil, Jenis Pelanggaran, dan Cara Membayarnya
Doa dan Niat
Mengenal Sifat Kikir: Penyakit Hati yang Membinasakan
Mengenal Sifat Kikir: Penyakit Hati yang Membinasakan
Doa dan Niat
Menag Resmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
Menag Resmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
Aktual
MUI Kembali Gelorakan Gerakan Boikot Produk Israel dalam Munas XI
MUI Kembali Gelorakan Gerakan Boikot Produk Israel dalam Munas XI
Aktual
MUI Siapkan Piagam Pedoman untuk 50 Tahun Mendatang dalam Munas XI
MUI Siapkan Piagam Pedoman untuk 50 Tahun Mendatang dalam Munas XI
Aktual
Doa Perlindungan dari Siksa Kubur yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Doa Perlindungan dari Siksa Kubur yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Doa dan Niat
Panduan Sholat Dhuha untuk Pemula: Waktu, Keutamaan, Niat, dan Doa Lengkap
Panduan Sholat Dhuha untuk Pemula: Waktu, Keutamaan, Niat, dan Doa Lengkap
Doa dan Niat
Kuota Haji 2026 Berubah, Menhaj Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Sistem Waiting List
Kuota Haji 2026 Berubah, Menhaj Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Sistem Waiting List
Aktual
Surat At Tin: Bacaan, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Surat At Tin: Bacaan, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Doa dan Niat
Kompas Gramedia Sambut Kunjungan MUI Jelang Munas XI, Bahas Tantangan Disrupsi Digital
Kompas Gramedia Sambut Kunjungan MUI Jelang Munas XI, Bahas Tantangan Disrupsi Digital
Aktual
Perintah Menjaga Pandangan dan Keutamaannya dalam Islam
Perintah Menjaga Pandangan dan Keutamaannya dalam Islam
Doa dan Niat
Arab Saudi Tambah Embarkasi Makkah Route, Makassar Masuk Daftar Layanan Baru
Arab Saudi Tambah Embarkasi Makkah Route, Makassar Masuk Daftar Layanan Baru
Aktual
Keutamaan Mengamalkan Doa Nabi Yunus Secara Terus-Menerus
Keutamaan Mengamalkan Doa Nabi Yunus Secara Terus-Menerus
Doa dan Niat
Tawadhu': Pengertian, Dalil, Ciri-ciri, dan Keutamaan
Tawadhu': Pengertian, Dalil, Ciri-ciri, dan Keutamaan
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com