KOMPAS.com-Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan mendalam atas musibah ambruknya atap asrama putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qadir Jailani, Situbondo, Jawa Timur.
Ia berharap peristiwa tersebut menjadi musibah terakhir yang menimpa lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia.
“Atas nama pribadi dan seluruh jajaran Kementerian Agama, saya menyampaikan duka cita mendalam atas musibah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” ujar Nasaruddin di Tangerang, Kamis (30/10/2025), dilansir dari laman Kemenag.
Baca juga: Kemenag Berduka, Bantu Rp 200 Juta untuk Pesantren di Situbondo
Menag menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk memperkuat perhatian terhadap keselamatan dan kelayakan bangunan pesantren di seluruh Indonesia.
“Kita tidak ingin ada lagi musibah seperti ini. Ini diharapkan menjadi yang terakhir. Negara akan hadir dan bertanggung jawab memastikan pesantren menjadi tempat belajar yang aman, nyaman, dan layak bagi para santri,” tegasnya.
Kementerian Agama telah mengirimkan tim ke lokasi untuk memberikan bantuan, pendampingan, serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam menangani dampak musibah tersebut.
Baca juga: Kemenag Luncurkan Program Pesantren Ramah Anak di 512 Pondok Pesantren
Selain itu, Kemenag juga melakukan pendataan terhadap kondisi fisik pesantren di berbagai daerah, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, Kementerian Sekretariat Negara, dan kementerian terkait lainnya untuk melakukan langkah cepat. Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pondok pesantren akan menjadi prioritas perhatian pemerintah dari sisi keamanan dan kelayakan infrastruktur,” jelas Nasaruddin.
Ia menambahkan, Kemenag saat ini tengah menyusun aturan teknis baru terkait pendirian dan pengelolaan pondok pesantren. Aturan tersebut akan mencakup kriteria bangunan yang aman serta standar keselamatan bagi para santri.
“Ini bukan soal membatasi, tapi memastikan keselamatan dan masa depan para santri. Kami ingin tidak ada lagi duka yang menimpa dunia pesantren,” pungkas Menag Nasaruddin Umar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang