KOMPAS.com-Dalam kehidupan, setiap orang pasti menghadapi berbagai ujian dan rintangan untuk mencapai apa yang diharapkan.
Ketika seseorang memiliki cita-cita atau keinginan khusus yang sangat didambakan, Islam menganjurkan untuk melaksanakan sholat hajat sebagai sarana memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Baca juga: Hukum Memejamkan Mata Saat Sholat: Boleh, Makruh, Sunnah, atau Wajib?
Dilansir dari MUI,dalam kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi (w. 676 H) disebutkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi (w. 279 H) mengenai anjuran melaksanakan sholat hajat:
Dari Abdullah bin Abu Aufa, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang yang memiliki hajat kepada Allah atau kepada manusia, hendaklah dia berwudhu dengan sempurna, lalu melaksanakan shalat dua rakaat, kemudian memuji Allah dan membaca shalawat kepada Nabi SAW.” (HR. at-Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa shalat hajat merupakan bentuk penghambaan dan tawakal, di mana seseorang memohon bantuan dan kemudahan hanya kepada Allah SWT.
Berikut niat shalat hajat sebagaimana diajarkan para ulama:
اُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatal ḥājati rak‘ataini lillāhi ta‘ālā
Artinya: “Saya niat shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Baca juga: Rahasia Sholat Khusyuk Menurut Imam Al-Ghazali: 7 Tingkatan dan Cara Mencapainya
Setelah selesai shalat, Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:
اللّٰهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ، سُبْحَانَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ...
Laa ilaaha illallaahul-haliimul-karim, subhaanallaahi rabbil-‘arsyil-‘azhiim, alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiin. As’aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa’ima maghfiratika wal ghaniimata min kulli birrin was-salaamata min kulli itsmin. Laa tada‘ lii dzanban illaa ghafartahu, wa laa hamman illaa farrajtahu, wa laa haajatan hiya laka ridlan illaa qadlaitahaa yaa arhamar-raahimiin.
Artinya:
“Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahapenyantun lagi Mahamulia. Mahasuci Allah, Tuhan pemilik Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, ampunan-Mu, keselamatan dari dosa, dan rezeki dari segala kebaikan. Ampunilah dosa-dosaku, hilangkan kesusahanku, dan kabulkanlah segala hajatku yang Engkau ridhai, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang.”
Baca juga: Apa Itu Sholat Sunah Safar? Ini Dalil, Niat, dan Waktu Pelaksanaannya”
Imam an-Nawawi dalam Al-Adzkar juga menganjurkan agar doa sholat hajat dilengkapi dengan doa kebaikan dunia dan akhirat berikut:
اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allahumma aatina fid-dunya hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban-naar.
Artinya:
“Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah aku dari siksa api neraka.”