KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan sikap resmi setelah para kiai sepuh yang tergabung dalam Forum Masyayikh menggelar pertemuan di Pondok Pesantren Ploso, Kediri, Minggu (30/11/2025).
Pertemuan tersebut menjadi sorotan karena dianggap sebagai bentuk kepedulian mendalam terhadap kondisi organisasi dan upaya menjaga keutuhan jam’iyah di tengah dinamika internal yang berkembang.
Dalam pernyataannya, Gus Yahya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para masyayikh yang memberikan arahan demi menjaga integritas dan marwah NU.
Ia menilai perhatian para kiai sepuh merupakan peneguhan penting bagi kepengurusan PBNU untuk terus mengedepankan persatuan dan keteduhan umat.
Baca juga: PBNU Instruksikan Shalat Gaib untuk Korban Bencana Alam, Gus Yahya Sampaikan Belasungkawa
Gus Yahya menegaskan menerima sepenuhnya seruan para kiai sepuh agar seluruh pihak menahan diri dan menghindari pernyataan atau langkah yang berpotensi memicu perpecahan.
Sikap ketundukan tersebut, ujarnya, merupakan bentuk sam’an wa tha’atan atas bimbingan para masyayikh yang selama ini menjadi penopang utama perjalanan organisasi.
Lebih lanjut, ia mendorong semua pihak terkait untuk menindaklanjuti dawuh para kiai dengan mengupayakan islah atau rekonsiliasi.
“Upaya tersebut harus dilakukan dalam semangat ukhuwah, kedewasaan, dan tanggung jawab bersama sebagai pengemban amanat Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).
Menurut Gus Yahya, kebesaran NU tidak boleh dikalahkan oleh perbedaan pandangan. Arahan para masyayikh menjadi tuntunan penting untuk menjaga ketenteraman umat dan menjaga kesinambungan khidmah NU dari tingkat pusat hingga ke akar rumput.
“Kami bersyukur dan berterima kasih atas perhatian para kiai sepuh. Dengan penuh keikhlasan, saya tunduk pada dawuh para masyayikh. Menahan diri, menjaga suasana, dan mengupayakan islah. Semoga Allah memberi keberkahan atas ikhtiar kita semua untuk menjaga keutuhan dan kemuliaan Jam’iyah Nahdlatul Ulama,” ujarnya.
Baca juga: PBNU Salurkan Bantuan Bencana di Aceh, Sumut, Sumbar hingga Semeru
PBNU juga mengimbau seluruh warga Nahdliyin agar tetap tenang, menjaga ukhuwah, dan tidak mudah terpengaruh informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan. Gus Yahya menekankan pentingnya melanjutkan aktivitas khidmah sesuai amanat organisasi demi kemaslahatan umat dan keberlanjutan perjuangan Jam’iyah NU.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang