KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyiapkan 100 rumah modular bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana.
Ketua Baznas RI KH Noor Achmad mengatakan, penyediaan rumah modular merupakan wujud tanggung jawab Baznas dalam mengelola dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) agar tepat sasaran dan memberi kenyamanan bagi korban bencana.
“Rumah modular ini kami siapkan sebagai solusi hunian sementara menuju pemulihan yang lebih permanen, khususnya bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana,” ujar Noor dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/12/2025).
Program pembangunan rumah modular tersebut akan difokuskan pada wilayah yang paling parah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Untuk tahap awal,
Baca juga: Baznas Terjunkan 543 Personel dan Tenaga Medis Bantu Korban Bencana Aceh hingga Sumatera
Baznas menyiapkan 100 unit rumah yang pembangunannya akan dilakukan setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait kesiapan lahan serta ketersediaan jaringan listrik dan air bersih.
Rumah modular adalah hunian yang dibangun dari modul-modul prefabrikasi yang diproduksi di pabrik kemudian dirakit di lokasi, sehingga mempersingkat waktu pembangunan dibandingkan dengan rumah konvensional. Metode ini memungkinkan proses konstruksi berlangsung lebih cepat, efisien, dan terukur.
Satu unit rumah modular dilengkapi fasilitas dasar seperti kamar tidur, ruang keluarga, dan sanitasi, sehingga dapat segera dihuni oleh keluarga korban bencana tanpa harus menunggu waktu lama.
Baznas memastikan rumah modular tersebut memenuhi standar keamanan dan kenyamanan minimum untuk hunian sementara.
Selain cepat dibangun, rumah modular juga memiliki sejumlah keunggulan, mulai dari efisiensi waktu dan biaya, kualitas konstruksi yang lebih terkontrol karena diproduksi di pabrik, hingga fleksibilitas desain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokasi dan jumlah penghuni.
Dari sisi material, rumah modular umumnya menggunakan rangka ringan, seperti baja dan aluminium, yang kuat namun memiliki bobot lebih ringan.
Baca juga: Baznas Terjunkan 543 Personel dan Tenaga Medis Bantu Korban Bencana Aceh hingga Sumatera
Material aluminium dipilih karena tahan terhadap korosi, memiliki kekuatan struktural yang baik, serta memudahkan proses pemasangan di berbagai kondisi medan.
“Rumah ini bisa dipindah-pindah. Rangkanya dari baja, kemudian dindingnya dari aluminium sehingga tidak berisik. Ukurannya 3 x 6 meter dengan harga sekitar Rp 74 juta per unit,” jelas Noor Achmad.
Dengan penyediaan rumah modular ini, Baznas berharap proses pemulihan bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor dapat berlangsung lebih cepat, mengurangi masa tinggal di pengungsian, serta membantu warga kembali menata kehidupan pascabencana.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang