Editor
KOMPAS.com - Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (National Center for Meteorology/NCM) memprakirakan peluang tinggi turunnya salju di sejumlah wilayah utara Kerajaan pada Kamis, di tengah sistem cuaca ekstrem yang masih memengaruhi area luas negara tersebut.
Wilayah yang berpotensi mengalami salju meliputi kawasan Qassim serta daerah dataran tinggi di Tabuk dan Hail.
Prakiraan ini disampaikan setelah Arab Saudi menghadapi beberapa hari peringatan cuaca buruk, dengan Qassim ditetapkan dalam status peringatan merah akibat hujan lebat dan risiko banjir.
Baca juga: Mengapa Salju Turun di Arab Saudi? Ini Penjelasan Otoritas Setempat
Para ahli meteorologi menjelaskan bahwa suhu di wilayah pegunungan diperkirakan turun hingga di bawah nol derajat Celsius.
Kondisi tersebut menciptakan lingkungan yang mendukung terjadinya salju, bersamaan dengan badai petir, hujan es, dan angin kencang.
Di tengah sorotan publik terhadap fenomena ini, astronom Arab Saudi Mohammed bin Reddah Al Thaqafi menegaskan bahwa salju di wilayah utara Arab Saudi bukanlah kejadian luar biasa saat musim dingin.
“Salju memang tidak mengikuti siklus astronomi yang tetap, tetapi terjadi secara periodik setiap musim dingin, tergantung pada dinamika iklim dan atmosfer,” ujar Al Thaqafi, pakar di Taif Astronomical Sundial dan anggota Arab Union for Space and Astronomy Sciences, dilansir dari Gulfnews.
Ia menyebutkan bahwa salju biasanya tercatat antara Desember hingga Februari, terutama di wilayah yang lebih terpapar sistem cuaca Mediterania seperti Tabuk, Al Jouf, dan Arar.
Beberapa lokasi yang paling berpotensi mengalami salju antara lain Jabal Al Lawz, Alaqan, dan Al Dhahr di Tabuk; Sakaka dan Dumat Al Jandal di Al Jouf; Arar di wilayah Northern Borders; Jabal Aja dan Jabal Salma di Hail; serta dataran tinggi Abha di wilayah Asir.
Meski tidak setiap musim dingin disertai salju, Al Thaqafi menilai kawasan-kawasan tersebut tetap menjadi wilayah paling konsisten menghadirkan kondisi musim dingin di Arab Saudi.
Ia juga mengimbau para pengendara dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan selama cuaca bersalju, mengingat risiko jalan licin dan jarak pandang terbatas, serta pentingnya mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan.
Laporan salju telah muncul dari kawasan Jabal Al Lawz di wilayah Tabuk, di mana pegunungan tampak diselimuti lapisan putih.
NCM menyebut kondisi salju diperkirakan berlangsung sejak siang hingga sore hari, disertai potensi badai petir sedang hingga lebat yang dapat memicu banjir bandang, hujan es, dan angin kencang di sejumlah wilayah.
Baca juga: Salju Turun di Arab Saudi, Jabal Al Lawz Berubah Jadi Negeri Musim Dingin
Juru bicara NCM Hussein Al Qahtani memastikan pihaknya terus memantau perkembangan atmosfer.
Ia juga membantah klaim yang beredar di media sosial mengenai banjir besar di Riyadh dan mengimbau masyarakat untuk mengandalkan sumber resmi dalam memperoleh informasi cuaca, seiring kondisi atmosfer yang masih belum stabil.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang