KOMPAS.com – Dalam kehidupan seorang mukmin, tentu ada saat-saat di mana hati dipenuhi dengan harapan dan doa. Baik itu keinginan duniawi maupun urusan akhirat, Islam telah memberikan tuntunan melalui shalat hajat.
Shalat sunnah ini menjadi sarana memohon kepada Allah SWT agar hajat atau keinginan dan rencana seorang hamba dikabulkan.
Menurut laman resmi Kementerian Agama, shalat hajat dapat dilakukan sebanyak 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.
Baca juga: Doa Sholat Hajat: Arab, Latin, dan Artinya
Namun, melaksanakan 2 rakaat saja sudah cukup memadai bagi siapa pun yang berhajat.
Ulama besar Nusantara, Syekh Nawawi Al-Bantani, dalam kitab Nihayatuz Zain menjelaskan bahwa shalat hajat sangat dianjurkan bagi orang yang mengalami kesempitan, merasakan kesulitan, atau menginginkan kebaikan dalam urusan agama maupun dunia.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”
Selesai melaksanakan shalat, seorang muslim dianjurkan memperbanyak shalawat dan membaca doa berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.
“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”
Rasulullah SAW juga mengajarkan doa lain sebagaimana riwayat Imam At-Tirmidzi:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Laa ilaaha illallaahul hakiimul karim, subhaanallahi rabbil'arsyil 'azhimi, walhamdu lillaahi rabbil 'aalamin. As-aluka muujibaati rahmatika, wa'azaa-ima maghfiratika wal ghaniimata min kulli birrin, was salaamata min kulli dzanbin, wa la tada'lii dzanban illaa ghafartahu, wa laa hamman illaa farrajtahu, wa laa haajatan hiya laka ridha-an illaa qadhaitahaa yaa arhamar raahimin.
Artinya:
"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia, Maha Suci Allah Tuhan Yang memelihara 'Arsy yang Agung, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu segala sesuatu yang menyampaikan rahmat-Mu (surga) dan ampunan-Mu, kentungan dari segala kebaikan, serta keselamatan dari segala dosa, kecuali Engkau mengampuninya dan suatu kesempatan tanpa Engkau melapangkannya, dan suatu hajat yang Engkau ridhai tanpa Engkau memenuhinya. Terimalah wahai Yang Maha Rahim.
Baca juga: Niat dan Doa Sholat Hajat: Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya
Shalat hajat memberikan ruang khusus bagi seorang muslim untuk menumpahkan isi hati dan hajatnya hanya kepada Allah SWT. Setelah doa-doa tersebut, seorang mukmin dianjurkan berdoa dengan khusyu sesuai kebutuhan pribadinya.
Dengan ikhlas dan penuh keyakinan, semoga Allah SWT berkenan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan. Wallahu a‘lam.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini