Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasehat Parenting Imam Ghazali dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah

Kompas.com - 21/09/2025, 18:10 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Imam Ghazali dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah adalah dua orang ulama yang sangat populer bagi umat Islam.

Kedalaman ilmu dan dedikasi mereka terhadap ilmu membuat keduanya mewariskan banyak buku yang bisa dijadikan rujukan di zaman modern ini.

Cakupan ilmu Imam Ghazali dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah sangat luas, mulai dari masalah agama hingga masalah hidup keseharian. Salah satu ilmu yang dikuasai adalah masalah parenting.

Berikut ini beberapa nasehat parenting dari Imam Ghazali dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah yang diabadikan dalam karya-karya mereka.

Baca juga: Nasehat-nasehat Imam Ghazali untuk Anaknya

Nasehat Parenting Imam Ghazali

1. Ketahuilah, cara mendidik anak termasuk masalah yang paling penting dan paling mendesak. Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya. Hati mereka suci, mutiara berharga, bersih dari segala ‘ukiran’ dan rupa. Hati anak-anak menerima setiap ‘ukiran’ dan cenderung pada ajaran yang diberikan kepada mereka.

2. Jika orang tua membiasakan dan mengajarkan kebaikan, maka anak akan tumbuh dalam kebaikan dan bahagialah orang tuanya di dunia dan akhirat. Ia pun akan mendapat pahala dari amal saleh yang dilakukan anaknya (tanpa mengurangi hak pahala anak). Demikian juga berlaku bagi setiap guru dan pendidik.

3. Jika orang tua membiasakan keburukan dan membiarkan anaknya seperti membiarkan binatang ternak, maka ia akan celaka dan binasa. Sementara dosanya juga ditanggung pengasuh dan walinya.

4. Hendaknya ayah itu punya karisma bersama anaknya sehingga tak perlu menghardik anaknya kecuali dalam kondisi tertentu. Pun, ibu menakuti anaknya dengan ayah seraya menghindarkan anaknya dari hal negatif.

Baca juga: 10 Dampak Maksiat Terhadap Kehidupan Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah

5. Cara mendidik anak harus sejak awal. Maka hendaklah perempuan yang religius dan makanannya halal yang mendidik dan menyusui. Sebab, susu yang dihasilkan dari hal yang tidak sehat (haram dan tak bergizi) maka tidak ada berkah di dalamnya.

6. Harusnya, orang tua mengizinkan anaknya setelah pulang dari madrasah beralih untuk bermain dengan riang yang bisa merefresh kepenatan anak dari letihnya belajar. Sekiranya ia tidak merasa capek saat bermain.

7. Melarang anak bermain dan memaksanya senantiasa belajar, justru akan membunuh mentalitas belajar dan kecerdasan anak. Dan ia terbebani hidupnya sehingga mencari siasat untuk meninggalkan pelajarannya sama sekali

Nasehat Parenting Ibnul Qayyim Al Jauziyah

1. Seorang anak akan tumbuh sesuai dengan kebiasaan yang ditanamkan oleh pendidiknya sejak kecil, baik itu berupa sifat pemarah, mudah marah, keras kepala, terburu-buru, mengikuti hawa nafsu, ceroboh, kasar, atau rakus. Jika kebiasaan itu dibiarkan, maka ketika dewasa ia sulit memperbaikinya. Bahkan, sifat-sifat tersebut akan menetap menjadi tabiat yang kuat. Sekalipun ia berusaha keras menghindarinya, suatu hari pasti sifat itu akan memalukan dirinya.

2. Jauhkan anak ketika sudah mulai berakal dari majelis-majelis permainan sia-sia, kebatilan, nyanyian, perkataan keji, bid‘ah, dan ucapan buruk. Sebab bila hal itu sudah melekat dalam pendengarannya, akan sulit baginya untuk meninggalkannya ketika dewasa.

3. Mengubah kebiasaan adalah perkara yang paling sulit, karena membutuhkan pembentukan tabiat baru, dan keluar dari tabiat lama itu sangat berat.

4. Didiklah anak untuk memberi dan berbagi. Jika sang wali hendak memberi sesuatu, berikanlah melalui tangannya, agar ia merasakan manisnya memberi.

Baca juga: 10 Adab Berdoa Menurut Imam Al-Ghazali agar Doa Dikabulkan

5. Jauhkan anak dari kebiasaan berdusta dan berkhianat, lebih dari menjauhkannya dari racun yang mematikan. Bila jalan dusta dan khianat dimudahkan baginya, maka akan rusaklah kebahagiaan dunia dan akhiratnya, serta ia akan terhalang dari segala kebaikan.

6. Jauhkan anak dari malas, menganggur, santai, dan mencari kenyamanan. Didiklah anak agar tidak beristirahat kecuali sekadar untuk menyegarkan jiwa dan jasadnya agar siap bekerja. Karena malas dan menganggur memiliki akibat buruk dan penyesalan, sedangkan kesungguhan dan kerja keras memiliki akibat baik untuk kehidupan dunia maupun di akhirat.

7. Sampaikan ke anak bahwa orang yang paling banyak beristirahat adalah orang yang paling banyak bersusah payah, dan orang yang paling banyak bersusah payah adalah orang yang paling banyak beristirahat.

8. Betapa banyak orang tua yang membuat sengsara anaknya di dunia dan akhirat, karena menelantarkannya, tidak mendidiknya, bahkan membantunya mengikuti hawa nafsunya. Orang tua mengira bahwa itu adalah bentuk memuliakan, padahal justru merendahkannya. Orang tua menyangka itu bentuk kasih sayang, padahal justru menzaliminya dan menghalanginya dari kebaikan. Akhirnya ia tidak bisa mengambil manfaat dari anaknya, bahkan anak itu merusak dirinya di dunia dan akhirat. Jika engkau perhatikan kerusakan pada anak-anak, kebanyakan sebabnya adalah dari para orang tua.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Niat Puasa Senin Kamis Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Niat Puasa Senin Kamis Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
PPG PAI 2025: Anggaran Rp34,3 Miliar Disiapkan untuk 42.878 Guru
PPG PAI 2025: Anggaran Rp34,3 Miliar Disiapkan untuk 42.878 Guru
Aktual
Nasehat Parenting Imam Ghazali dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah
Nasehat Parenting Imam Ghazali dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah
Doa dan Niat
Doa Agar Terhindar dari Keburukan dan Musibah, Lengkap dengan Arti dan Dalil
Doa Agar Terhindar dari Keburukan dan Musibah, Lengkap dengan Arti dan Dalil
Aktual
Menag: Potensi Zakat Indonesia Rp 220 Triliun per Tahun, Baru Terkumpul Rp 41 T
Menag: Potensi Zakat Indonesia Rp 220 Triliun per Tahun, Baru Terkumpul Rp 41 T
Aktual
Kisah Detik-detik Akhir Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Kisah Detik-detik Akhir Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Doa dan Niat
Hamzah bin Abdul Muthalib, Singa Allah yang Jasadnya Utuh Berabad-abad
Hamzah bin Abdul Muthalib, Singa Allah yang Jasadnya Utuh Berabad-abad
Aktual
MUI Tegaskan Penghayat Kepercayaan Bukan Agama, Minta Pemerintah Konsisten soal Kolom KTP
MUI Tegaskan Penghayat Kepercayaan Bukan Agama, Minta Pemerintah Konsisten soal Kolom KTP
Aktual
Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Dibagi Adil untuk Semua Agama
Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Dibagi Adil untuk Semua Agama
Aktual
Bolehkah Mandi Wajib Tanpa Menggunakan Sabun dan Shampo?
Bolehkah Mandi Wajib Tanpa Menggunakan Sabun dan Shampo?
Doa dan Niat
Bolehkah Kencing Berdiri dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Bolehkah Kencing Berdiri dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Doa dan Niat
Pidato Terakhir Nabi Muhammad SAW saat Haji Wada'
Pidato Terakhir Nabi Muhammad SAW saat Haji Wada'
Doa dan Niat
Adab Makan dan Minum dalam Islam, Panduan Sunnah untuk Hidup Sehat dan Penuh Berkah
Adab Makan dan Minum dalam Islam, Panduan Sunnah untuk Hidup Sehat dan Penuh Berkah
Doa dan Niat
40 Pesantren Dirikan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
40 Pesantren Dirikan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Aktual
Doa Nabi Ibrahim dalam Alquran: Memohon Keturunan Saleh hingga Keamanan Negeri
Doa Nabi Ibrahim dalam Alquran: Memohon Keturunan Saleh hingga Keamanan Negeri
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke