Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 'Amul Huzni, Tahun Duka Cita bagi Nabi Muhammad SAW

Kompas.com - 06/10/2025, 14:40 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah menjadi salah satu dakwah paling berat dalam perkembangan agama Islam. Berbagai tantangan dan ancaman datang silih berganti untuk menghentikan dakwah Islam.

Untungnya, Nabi Muhammad SAW mempunyai dua sosok yang senantiasa membela dan menguatkan Nabi Muhammad SAW untuk terus berdakwah menyiarkan agama Islam, mereka adalah Abu Thalib, sang paman dan Khadijah, sang istri tercinta.

Baca juga: Kesedihan Nabi Muhammad SAW saat Wafatnya Putra Tercinta, Ibrahim

Namun dukungan keduanya tentu tidak berlaku selamanya. Ada usia yang membatasi keduanya. Dan ini terjadi secara berdekatan sehingga meninggalnya Abu Thalib dan Khadijah disebut dengan 'Amul Huzni atau Tahun kesedihan atau disebut juga tahun duka cita.

Meninggalnya Abu Thalib

Abu Thalib adalah paman Nabi Muhammad SAW yang merawat Nabi Muhammad SAW sejak usia 8 tahun, tepatnya setelah sang kakek, Abdul Muthalib meninggal. Abu Thalib sangat menyayangi keponakannya tersebut sampai akhir hayatnya.

Meskipun tidak bersedia masuk Islam, Abu Thalib senantiasa melindungi Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah dari serangan-serangan kaum musyrikin Mekkah.

Sayangnya, pada tahun ke-10 Kenabian, Abu Thalib menderita sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Saat sakit, Nabi Muhammad SAW berusaha untuk membujuk pamannya agar bersedia masuk Islam.

“Wahai pamanku, ucapkan Laa Ilaaha Illallah, kalimat yang dapat aku gunakan untuk membelamu di sisi Allah,” pinta Nabi Muhammad SAW.

Namun Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah menimpalinya, “Wahai Abu Thalib, apakah engkau membenci agama Abdul Muthalib?”

Akhirnya Abu Thalib mengatakan, “Saya tetap berada di dalam agama Abdul Muthalib.”

Sampai akhir hayatnya, Abu Thalib tetap dalam kekafiran.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Terkena Sihir Orang Yahudi

Ada dua kesedihan Nabi Muhammad SAW dari meninggalnya Abu Thalib. Pertama, Nabi Muhammad SAW kehilangan orang yang selama ini melindungi dakwahnya. Kedua, Abu Thalib tidak bersedia masuk Islam sehingga Nabi Muhammad SAW tidak bisa memberikan syafaat kepadanya.

Di dalam hadits dijelaskan bahwa Abu Thalib adalah orang yang mendapat siksaan paling ringan di neraka. Hal ini berkat jasanya melindungi Nabi Muhammad SAW selama hidup.

Mengenai ringannya siksaan Abu Thalib ini digambarkan dalam sebuah hadits:

أَهْوَنُ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُوْ طَالِبٍ. وَهُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ

Artinya: “Penghuni neraka yang paling ringan siksaannya adalah Abu Thalib. Dia memakai dua sendal yang denganya otaknya mendidih disebabkan keduanya.“ (H.R. Muslim)

Meninggalnya Khadijah

Selang dua bulan setelah wafatnya Abu Thalib, menyusul Ummul Mukminin Khadijah meninggal dunia. Masih dalam tahun ke-10 Kenabian. Khadijah meninggal dalam usia 65 tahun.

Khadijah adalah sosok istri yang sangat luar biasa. Ia senantiasa mendukung, menguatkan, dan mengorbankan segala yang dimiliki untuk mendukung dakwah Nabi Muhammad SAW.

Sanjungan mengenai Khadijah ini diampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya:

مَا أَبْدَلَنِى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ خَيْراً مِنْهَا قَدْ آمَنَتْ بِى إِذْ كَفَرَ بِى النَّاسُ وَصَدَّقَتْنِى إِذْ كَذَّبَنِى النَّاسُ وَوَاسَتْنِى بِمَالِهَا إِذْ حَرَمَنِى النَّاسُ وَرَزَقَنِى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَدَهَا إِذْ حَرَمَنِى أَوْلاَدَ النِّسَاءِ

Artinya: “Allah tidak menggantikannya dengan seorang wanita pun yang lebih baik darinya. Ia telah beriman kepadaku tatkala orang-orang kafir kepadaku, ia telah membenarkan aku tatkala orang-orang mendustakan aku, ia telah membantuku dengan hartanya tatkala orang-orang menahan hartanya tidak membantuku, dan Allah telah menganugerahkan darinya anak-anak tatkala Allah tidak menganugerahkan kepadaku anak-anak dari wanita-wanita yang lain.” (H.R. Ahmad).

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Ditampar Orang Badui

'Amul Huzni (Tahun Duka Cita)

Tahun ke-10 Kenabian yang ditandai dengan meninggalnya Abu Thalib dan Khadijah ini disebut dengan tahun duka cita atau tahun kesedihan. Dua orang yang sangat berjasa terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW akhirnya meninggal dunia.

Hal ini menjadikan Nabi Muhammad SAW kemudian berusaha untuk berdakwah di luar Mekkah, tepatnya di daerah Thaif. Sayangnya, Dakwah ke Thaif ini juga mengalami penolakan.

Kondisi Nabi Muhammad SAW yang berada dalam kesedihan ini menjadikan Allah SWT memberikan 'hiburan' kepada Nabi Muhammad SAW dengan peristiwa Isra' Mi'raj.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Keutamaan dan Kemuliaan Seorang Guru dalam Pandangan Islam
Keutamaan dan Kemuliaan Seorang Guru dalam Pandangan Islam
Doa dan Niat
Nama-Nama Nabi Muhammad SAW yang Wajib Diketahui Umat Islam
Nama-Nama Nabi Muhammad SAW yang Wajib Diketahui Umat Islam
Doa dan Niat
50 Kiai Sepakat Tak Ada Pemakzulan Gus Yahya, PBNU Tetap Utuh hingga Muktamar
50 Kiai Sepakat Tak Ada Pemakzulan Gus Yahya, PBNU Tetap Utuh hingga Muktamar
Aktual
MUI Ungkap Fatwa Baru: Rp 190 Triliun Rekening Dormant Bisa Dialihkan ke Lembaga Sosial
MUI Ungkap Fatwa Baru: Rp 190 Triliun Rekening Dormant Bisa Dialihkan ke Lembaga Sosial
Aktual
Shalat Tapi Masih Bermaksiat? Begini Penjelasannya dalam Islam
Shalat Tapi Masih Bermaksiat? Begini Penjelasannya dalam Islam
Doa dan Niat
Doa Sederhana untuk Guru di Hari Guru 2025: Bentuk Syukur atas Cahaya Ilmu
Doa Sederhana untuk Guru di Hari Guru 2025: Bentuk Syukur atas Cahaya Ilmu
Doa dan Niat
Kemenag Siapkan Standar Kompetensi Marbot, Tak Sekadar Jaga Kebersihan Masjid
Kemenag Siapkan Standar Kompetensi Marbot, Tak Sekadar Jaga Kebersihan Masjid
Aktual
Marak Jasa Nikah Siri di Medsos, Kemenag Ingatkan Risiko bagi Perempuan dan Anak
Marak Jasa Nikah Siri di Medsos, Kemenag Ingatkan Risiko bagi Perempuan dan Anak
Aktual
Sirah Nabawiyah: Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW dari Lahir hingga Wafat
Sirah Nabawiyah: Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW dari Lahir hingga Wafat
Doa dan Niat
Pendaftaran PPIH 2026 Dibuka, Ini Contoh Surat Rekomendasi yang Wajib Diunggah
Pendaftaran PPIH 2026 Dibuka, Ini Contoh Surat Rekomendasi yang Wajib Diunggah
Aktual
Gus Ipul Benarkan Pencopotan Charles Taylor, PBNU Minta Kader Tidak Berspekulasi
Gus Ipul Benarkan Pencopotan Charles Taylor, PBNU Minta Kader Tidak Berspekulasi
Aktual
Doa Diberikan Pemahaman Agama Lengkap dengan Terjemahannya
Doa Diberikan Pemahaman Agama Lengkap dengan Terjemahannya
Doa dan Niat
Menhaj: Pelunasan Biaya Haji 2026 Tahap 1 sampai 23 Desember
Menhaj: Pelunasan Biaya Haji 2026 Tahap 1 sampai 23 Desember
Aktual
Keutamaan Shalat Hajat Lengkap dengan Tata Cara dan Doanya
Keutamaan Shalat Hajat Lengkap dengan Tata Cara dan Doanya
Doa dan Niat
Timeline Seleksi Petugas Haji Daerah 2026, Syarat Utama dan Cara Daftar
Timeline Seleksi Petugas Haji Daerah 2026, Syarat Utama dan Cara Daftar
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com