Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syair Pengakuan Abu Nawas Lengkap dengan Terjemahannya

Kompas.com, 27 Oktober 2025, 21:45 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu syair puji-pujian yang sering dilantunkan di masjid-masjid atau surau-surau kampung berjudul Al I'tiraf atau Pengakuan. Syair tersebut dinisbatkan kepada Abu Nawas.

Abu Nawas merupakan salah seorang sastrawan yang hidup di masa pemerintahan Khalifah Harun Ar Rasyid dari Dinasti Abbasiyah. Ia dianggap orang yang lucu dan cerdik. Salah satu karya terbesarnya adalah Kisah Seribu Satu Malam dan Syair Pengakuan.

Baca juga: Lirik Lagu Ya Lal Wathon Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Terjemahannya

Biografi Abu Nawas

Nama asli Abu Nawas adalah Abu Ali Hasan bin Hani’ Al Hakami. Ia adalah salah seorang sastrawan terkenal di masa Dinasti Abbasiyah, khususnya di masa pemerintahan Khalifah Harun Ar Rasyid.

Syair-syair ciptaan Abu Nawas banyak digemari masyarakat sehingga ia dianggap sebagai pemimpin penyair di zamannya.

Beberapa ulama menganggap Abu Nawas seorang yang menyimpang dari ajaran Islam dengan syair-syairnya, meskipun sebagian lain tidak menganggap demikian. Salah satu yang menganggap Abu Nawas tidak menyimpang adalah Ibnu Katsir dalam kitab Al Bidayah Wa Nihayah.

Meskipun dianggap menyimpang, para ulama menyampaikan bahwa diakhir hidupnya, Abu Nawas melakukan taubatan nasuha. Ibnu Khalikan dalam kitab Wafyatul A’yan menceritakan kesaksian Muhammad bin Nafi tentang Abu nawas.

Muhammad bin Nafi pernah berkata, “Abu Nuwas adalah temanku, namun terjadi sesuatu yang menyebabkan antara aku dengan dia tidak saling berhubungan sampai aku mendengar berita kematiannya.

Pada suatu malam aku bermimpi bertemu dengannya, kukatakan, ‘Wahai Abu Nuwas, apa balasan Allah terhadapmu?’ Dia menjawab, ‘Allah mengampuni dosaku karena beberapa bait syair yang kututlis saat aku sakit sebelum wafat, syair itu berada di bawah bantalku.’

Syair yang dimaksud adalah syair Al I'tiraf atau Syair Pengakuan yang masyhur.

Baca juga: Lirik Sholawat Nariyah Lengkap Arti dan Keutamaannya

Syair Pengakuan Abu Nawas (Syair Al I'tiraf)

إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً
Ilaahii lastulil firdausi ahlaa

وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
Walaa aqwa alanaaril jahiimi

فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ
Fahab lii taubatan waghfir dzunuubi

فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْم
Fainnaka ghaafirudz dzambil adziimi

ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ
Dzunuubii mitslu a'daadir rimaali

فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ
Fa hablii taubatan yaa dzaal jalaali

وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ
Wa 'umrii naaqishun fii kulli yaumin

وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
Wa dzambii zaa-idun kaifah timaali

إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ
Ilaahii 'abdukal 'aashii ataaka

مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
Muqirram bidzdzunuubi wa qad da'aaka

فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ
Fain taghfir fa anta lidzaaka ahlun

فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ
Fain tathrud faman narjuu siwaaka.

Baca juga: Lirik Sholawat Tibbil Qulub Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya

Arti Syair Pengakuan (Al I'tiraf)

Ya Tuhanku, hamba tidak pantas menjadi penghuni surga

Namun hamba juga tidak kuat menahan panas api neraka

Maka berilah aku tobat (ampunan) dan ampunilah dosaku

Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar

Dosaku bagaikan pasir di lautan

Maka berilah aku tobat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan

Umurku ini setiap hari berkurang

Sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya

Wahai, Tuhanku! Hamba-Mu yang berbuat dosa telah datang kepada-Mu

Dengan mengakui segala dosa dan telah memohon kepada-Mu

Maka jika Engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni

Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

Demikianlah syair Pengakuan dari Abu Nawas. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com