KOMPAS.com-Kiamat kubra menjadi bagian penting dalam akidah Islam karena peristiwa ini menandai hancurnya alam semesta dan berakhirnya kehidupan manusia di dunia.
Pembahasan mengenai kiamat kubra juga disebut dalam banyak ayat Alquran dan hadis, termasuk penjelasan tentang tanda-tanda besar sebelum kiamat terjadi.
Baca juga: Siapa Saja 7 Golongan yang Dinaungi Allah di Hari Kiamat? Ini Penjelasannya
Dilansir dari buku Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Kiamat karya Arsikum Almashudi, kiamat adalah kejadian maha dahsyat yang pasti terjadi. Di dalam Alquran, kiamat diberi beberapa nama, seperti:
-Al-Haaqqah, artinya sesuatu yang pasti akan menjadi kenyataan
-Al-Qaari'ah, artinya penggeger, sesuatu yang mengguncangkan dengan keras sekali
-Al-Faz'ul Akbar, artinya kegemparan yang maha besar
-Zalzalah, artinya gempa, keguncangan bumi.
Di dalam Alquran Surah Al Qamar ayat 1, Allah SWT berfirman:
ٱقۡتَرَبَتِ ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلۡقَمَرُ
Maknanya: “Datangnya kiamat telah dekat dan bulan telah terbelah.” (QS Al-Qamar: 1)
Rasulullah SAW bersabda:
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ (رواه البخاري ومسلم وغيرهما)
Maknanya: “Aku diutus sedangkan hari kiamat seperti dua hal ini,” sambil menggabungkan jari telunjuk dan jari tengah sebagai isyarat bahwa terjadinya kiamat sangat dekat. (HR Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Hikmah Membaca Surat Al-Waqi’ah: Refleksi Hari Kiamat hingga Keberkahan Rezeki
Dilansir dari laman MUI, kiamat kubra merupakan peristiwa kehancuran besar yang menandai berakhirnya seluruh kehidupan di alam semesta.
Para ulama menempatkan kiamat kubra sebagai puncak dari perjalanan kehidupan manusia sebelum memasuki akhirat.
Kiamat kubra berbeda dengan kiamat sugra. Kiamat sugra merupakan peristiwa kecil seperti kematian, bencana, atau musibah yang terjadi di dunia. Kiamat kubra terjadi hanya satu kali dan menutup seluruh fase kehidupan manusia.
Rasulullah SAW menjelaskan sepuluh tanda besar kiamat yang dikenal sebagai أَشْرَاطُ السَّاعَةِ الْكُبْرَى. Tanda-tanda ini muncul menjelang terjadinya kiamat kubra, dan seluruhnya akan terjadi sesuai ketetapan Allah SWT.
Sepuluh tanda besar kiamat tersebut meliputi:
Seluruh tanda ini menjadi ciri-ciri kiamat kubra yang harus diyakini oleh umat Islam.
Baca juga: Bagaimana Cara Allah Membangkitkan Manusia Pada Hari Kiamat? Begini Penjelasannya
Dajjal merupakan manusia dari keturunan Nabi Adam. Pendapat lain menyebutkan bahwa ia berasal dari Bani Israil.
Dajjal diberi kemampuan untuk berkeliling bumi selama satu tahun setengah, kecuali Kota Makkah dan Madinah karena kedua kota tersebut dijaga malaikat.
Kondisi dunia saat kemunculan Dajjal digambarkan dalam keadaan paceklik dan kelaparan. Dajjal mengaku sebagai Tuhan, lalu menawarkan makanan dan kemudahan sebagai fitnah bagi manusia.
Orang yang beriman dan menolak Dajjal tetap berada dalam ujian, namun Allah menolong mereka melalui dzikir yang menggantikan rasa lapar.
Rasulullah SAW memperingatkan umatnya agar mewaspadai Dajjal. Dia menjelaskan ciri-cirinya, yaitu satu mata yang menonjol seperti buah anggur, sementara mata lainnya rata dan tidak dapat melihat. Dajjal dijuluki al-A’war, yaitu makhluk bermata satu.
Peristiwa luar biasa akan terlihat pada Dajjal sebagai ujian dari Allah. Salah satunya adalah kemampuannya membelah seorang mukmin menjadi dua, lalu menghidupkannya kembali dengan izin Allah. Mukmin itu justru semakin yakin bahwa Dajjal adalah pendusta.
Dajjal juga membawa dua sungai: satu tampak seperti air namun sejatinya api bagi orang beriman, dan satu tampak seperti api tetapi sejatinya dingin dan aman bagi orang beriman.
Dajjal akan muncul selama 40 hari. Hari pertama berlangsung seperti satu tahun, hari kedua seperti satu bulan, hari ketiga seperti satu pekan, dan hari-hari berikutnya berjalan normal.
Baca juga: Fenomena Emas di Sungai Eufrat: Tanda Kiamat atau Sekadar Mineral?
Pada masa akhir kemunculan Dajjal, Nabi Isa bin Maryam akan turun dari langit. Dia turun dekat menara putih di timur Kota Damaskus, dengan kedua tangan berada di atas sayap malaikat.
Pertemuan Nabi Isa dan Dajjal terjadi di Palestina, lalu Dajjal dibunuh di daerah Ludd. Setelah itu, Nabi Isa menetapkan hukum berdasarkan syariat Nabi Muhammad SAW. Kehidupan manusia kembali stabil setelah hancurnya Ya’juj dan Ma’juj.
Ya’juj dan Ma’juj merupakan dua suku dari bangsa manusia, seluruhnya nonmuslim. Tempat tinggal mereka berada di balik sebuah penghalang besar yang dibangun oleh Dzulqarnain. Penghalang itu terbuat dari besi dan dilapisi tembaga yang dilelehkan sehingga tidak dapat ditembus.
Setiap hari, Ya’juj dan Ma’juj mencoba menembus penghalang tersebut. Usaha mereka selalu gagal karena bagian yang sudah mereka gali kembali tertutup. Hingga akhirnya mereka dapat keluar setelah upaya yang berulang-ulang.
Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj menyebabkan kekacauan besar. Umat muslim yang mengikuti Nabi Isa mengungsi ke Gunung Thur dan berdoa memohon pertolongan Allah.
Allah kemudian membinasakan mereka dengan ulat yang masuk ke leher mereka. Setelah itu, burung-burung besar membawa bangkai mereka ke laut, disusul hujan lebat yang membersihkan bumi dari bau busuk.
Baca juga: 7 Hikmah Gerhana: Bukti Kekuasaan Allah hingga Pengingat Hari Kiamat
Beberapa tanda besar lain yang disebutkan Rasulullah SAW meliputi:
Peristiwa ini menjadi tanda besar yang menutup pintu taubat. Taubat tidak diterima setelah terjadinya tanda tersebut.
Makhluk ini dapat berbicara kepada manusia serta memberi cap kepada orang mukmin dan orang kafir.
Asap tersebut membuat orang kafir hampir mati karena dahsyatnya, sedangkan orang beriman merasakan seperti flu ringan.
Bumi terbelah dan menelan manusia di wilayah timur, barat, dan Jazirah Arab.
Api tersebut menggiring manusia ke arah barat bumi hingga terjadinya kiamat kubra.
Kiamat kubra hanya dialami oleh orang-orang kafir. Umat Islam akan meninggal dunia seratus tahun sebelum kiamat terjadi sehingga tidak menyaksikan peristiwa dahsyat itu. Kehancuran alam semesta menjadi akhir perjalanan manusia sebelum memasuki alam akhirat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang