Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Manakah Ruh Tinggal Setelah Meninggal? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Kompas.com, 25 Desember 2025, 18:05 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Setiap manusia pasti akan menemui kematian. Proses kematian adalah berpisahnya ruh dari jasad. Bagi orang yang sudah meninggal, jasad akan berada di perut bumi, sementara jasad berada di alam barzakh.

Pemahaman manusia tentang ruh sangat terbatas. Hal ini sudah ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya.

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

Artinya: "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit"." (Q.S. Al Isra': 85).

Meskipun pengetahuan tentang ruh hanya sedikit, namun itu sudah cukup memberikan pemahaman mengenai kemana tinggalnya ruh setelah manusia meninggal.

Baca juga: Doa Perlindungan dari Siksa Kubur yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW

Mengenal Alam Barzakh

Setelah manusia meninggal, ruh akan berada di alam barzakh. Alam barzakh adalah alam perantara yang menjadi pembatas antara alam dunia dengan alam akhirat. Mengenai alam barzakh ini sudah dijelaskan Allah SWT di dalam Al Quran.

لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّآ ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا ۖ وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Artinya: "Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan." (Q.S. Al Mu'minun: 100).

Makna barzakh adalah dinding pemisah, yaitu dinding pemisah antara kehidupan dunia dan akhirat. Di alam barzakh inilah ruh menunggu untuk dibangkitkan kelak di hari kiamat.

Baca juga: Doa Ziarah Kubur dan Bacaan Arab Lengkapnya

Keadaan Orang di Alam Barzakh

Di alam barzakh, manusia mulai mendapatkan balasan dari apa yang telah dilakukan di dunia. Bagi orang yang banyak melakukan amal kebaikan, maka ia akan mendapat kenikmatan di alam barzakh. Sebaliknya, orang yang banyak melakukan keburukan, akan mendapat siksaan di alam barzakh.

Imam Abdurrahman bin Nashir As Sa'di dalam Tafsir As Sa'di menjelaskan di barzakh orang-orang yang taat kepada Allah akan menikmati keadaan yang nikmat. Sedangkan orang-orang yang bermaksiat akan didera siksa sejak kematian mereka sampai hari mereka dibangkitkan.

Allah SWT mencontohkan bagaimana keadaan Firaun dan para pengikutnya di alam barzakh. Mereka mendapatkan siksaan sepanjang waktu hingga hari berbangkit.

وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوْءُ الًعَذَابِ اَلنَّارُ يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوْا آلَ فِرْعَوُنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

Artinya: “Dan Firaun beserta pengikutnya dikepung oleh azab yang sangat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat (dikatakan kepada mereka): 'Masukkan Firaun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras.'” (Q.S. Mu'min: 45-46).

Baca juga: Doa Terhindar dari Siksa Kubur Lengkap dengan Terjemahannya

Sementara bagi orang yang beriman dan banyak amal kebaikannya, ia akan mendapatkan kenikmatan di alam barzakh. Hal ini dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW.

"Maka hamba itu didatangkan dengan aroma ruhnya yang harum semerbak makamnya dilapangkan sejauh mata memandang. Dan ia didatangi seorang laki-laki berwajah menawan, pakaiannya indah dan baunya harum.

Laki-laki itu berkata: 'Bergembiralah karena sesuatu yang membuatmu gembira. Ini adalah hari yang dijanjikan kepadamu." Hamba itu bertanya: 'Siapakah engkau, sungguh wajahmu membawa kebaikan.' 'Aku adalah amal saleh yang engkau lakukan,' jawab laki-laki itu."

Bisakah Ruh Orang Meninggal Berinteraksi dengan Orang yang Masih Hidup

Dalam Al Quran surat Az Zumar ayat 42, Allah SWT menjelaskan bahwa orang tidur dan orang meninggal sama-sama dilepaskan ruhnya, hanya saja orang yang tidur ruhnya dikembalikan. Sementara orang yang sudah meninggal ruhnya ditahan.

ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَٱلَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيْهَا ٱلْمَوْتَ وَيُرْسِلُ ٱلْأُخْرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir." (Q.S. Az Zumar: 42).

Baca juga: 6 Manfaat Membaca Surah Al-Mulk Setiap Malam, Penjaga dari Siksa Kubur

Dalam kitab Hakekat Ruh karya Ibnul Qayyim Al Jauziyyah, Ibnu Abbas menjelaskan terkait ayat di atas bahwa bahwa ruh orang-orang yang masih hidup dan ruh orang-orang yang sudah meninggal bertemu di dalam mimpi lalu ruh-ruh itu saling bertanya.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, orang yang sudah meninggal ruhnya berada di alam barzakh. Ruh mendapatkan nikmat maupun siksaan tergantung dari amal perbuatan yang dilakukan di dunia.

Ruh orang yang sudah meninggal dapat berinteraksi dengan orang yang masih hidup melalui mimpi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com