Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Hati Manusia Menurut Ibnul Qayyim al Jauziyah

Kompas.com, 30 September 2025, 10:56 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Hati adalah raja dalam diri manusia. Keadaan manusia akan tergantung dari bagaimana kondisi hatinya. Hal ini sebagaimana dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Artinya: “Ketahuilah, bahwa dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh jasad pun menjadi baik. Dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah, ia adalah qalbu (hati).” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Karakteristik Orang yang Memiliki Hati yang Selamat (Qalbun Salim)

Ibnul Qayyim Al Jauziyah, seorang ulama besar asal Damaskus membagi hati manusia menjadi tiga macam, yaitu hati yang sehat (qalbun salim), hati yang sakit (qalbun maridh), dan hati yang mati (qalbun mayyit).

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai ketiga jenis hati tersebut.

Hati yang Sehat (Qalbun Salim).

Hati yang sehat atau hati yang selamat adalah hati yang besih, hati yang dipenuhi hidayah Allah SWT sehingga ia senantiasa taat mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Dalam hati yang sehat, akal mampu menyerap dorongan nurani menjadi pandangan hidup dan dasar dari setiap aktivitas. Sementara itu, peran nafsu dapat dijaga sesuai dengan proporsinya sebagai sarana untuk mendukung ketaatan kepada Allah SWT.

Hati yang sehat ini disampaikan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya: “(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan qalbun salim.” (Q.S. Asy-Syu’ara: 88-89).

Ciri hati yang sehat ada tiga, yaitu memiliki akidah yang benar, lurus, dan terbebas dari segala bentuk kesyirikan, terbebas dari berbagai penyakit hati, dan memiliki kemampuan dan semangat untuk melakukan ketaatan.

Baca juga: Karakteristik Orang yang Memiliki Hati yang Sakit (Qalbun Maridh)

Hati yang Sakit (Qalbun Maridh)

Hati yang sakit adalah hati yang berada dalam kondisi yang berubah-ubah. Terkadang dia taat dan patuh pada aturan Allah SWT, namun sering juga melakukan kemaksiatan dan melanggar aturan Allah. Dorongan fitrah dan hawa nafsu silih berganti menguasai hati.

Di dalam hati yang sakit terdapat kecintaan, keimanan, keikhlasan, dan tawakal kepada Allah sebagai sumber kehidupan dan sehatnya hati.

Akan tetapi, dalam hati ini terdapat pula kecintaan terhadap syahwat, hasad (dengki), sombong, dan ujub (bangga diri) yang merupakan sumber bencana dan kehancurannya.

Karakteristik hati yang sakit adalah merasakan berat dalam menjalankan ibadah atau melaksanakan ketaatan kepada Allah tetapi merasa ringan dalam melakukan kemaksiatan.

Hal ini seperti tubuh yang sedang sakit, ia akan merasa berat untuk menjalankan aktivitas atau kegiatan.

Jika hati yang sakit tidak segera diobati, maka sakitnya akan semakin parah. Hati dipenuhi dengan noda-noda hitam yang semakin membesar hingga akhirnya menutupi seluruh permukaan hati.

Dalam kondisi ini, hati akan menjadi mati dan tidak mampu lagi membedakan antara kebaikan dan keburukan.

Baca juga: 9 Doa Selamat Dunia dan Akhirat, Lengkap Beserta Artinya

Hati yang Mati (Qalbun Mayyit)

Hati yang mati adalah hati yang kosong dari petunjuk. Hati ini telah dikuasai oleh hawa nafsu sehingga akal dan fitrah tidak lagi berfungsi.

Hati yang mati tidak ada bedanya dengan jasad yang tidak bernyawa. Ia tidak mampu merasakan apapun yang menyentuhnya. Demikian juga dengan hati yang mati, berbagai nasehat tidak mampu menyentuhnya. Allah menggambarkan kondisi ini dalam beberapa firman-Nya:

وَإِن يَرَوْا۟ كُلَّ ءَايَةٍ لَّا يُؤْمِنُوا۟ بِهَا

Artinya: “...Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya…” (Q.S. Al An’aam: 25).

Hati yang mati tidak mampu merasakan kenikmatan dalam berbuat kebaikan dan tidak mampu merasakan kesedihan ketika berbuat maksiat dan melanggar aturan Allah Swt.

Bagi mereka, tidak ada beda antara kebaikan dan keburukan. Maka tidak mengherankan jika mereka dengan mudah melakukan berbagai kejahatan, kemaksiatan, dan kedzaliman.

Kesedihan dan kegembiraan hati yang mati diukur dari puas atau tidaknya hawa nafsu. Ketika hawa nafsu terpuaskan, maka ia akan merasakan kegembiraan. Sebaliknya, jika hawa nafsunya tidak terpenuhi, maka ia merasakan kesedihan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Doa Akhir Tahun 2025 dan Doa Awal Tahun 2026, Lengkap dengan Bacaan dan Artinya
Doa Akhir Tahun 2025 dan Doa Awal Tahun 2026, Lengkap dengan Bacaan dan Artinya
Doa dan Niat
Kalender Hijriah 2026, Lengkap dengan Jadwal Puasa Sunnah dan Hari Besar Islam 1446–1447 H
Kalender Hijriah 2026, Lengkap dengan Jadwal Puasa Sunnah dan Hari Besar Islam 1446–1447 H
Aktual
Daripada Hura-hura, MUI Anjurkan Muhasabah di Malam Tahun Baru
Daripada Hura-hura, MUI Anjurkan Muhasabah di Malam Tahun Baru
Aktual
Dari Penentang Menjadi Pelindung, Kisah Umar bin Al-Khattab Memeluk Islam
Dari Penentang Menjadi Pelindung, Kisah Umar bin Al-Khattab Memeluk Islam
Aktual
Kisah Musa dan Harun, Dakwah Lembut di Hadapan Penguasa Zalim
Kisah Musa dan Harun, Dakwah Lembut di Hadapan Penguasa Zalim
Aktual
Kisah Abu Lahab: Dari Sukacita hingga Permusuhan yang Membinasakan
Kisah Abu Lahab: Dari Sukacita hingga Permusuhan yang Membinasakan
Aktual
Kisah Abdurrahman bin Auf, Menjadi Kaya Tanpa Terikat Dunia
Kisah Abdurrahman bin Auf, Menjadi Kaya Tanpa Terikat Dunia
Aktual
Kapan Waktu Terbaik Shalat Dhuha? Ini Penjelasan Sesuai Sunnah.
Kapan Waktu Terbaik Shalat Dhuha? Ini Penjelasan Sesuai Sunnah.
Doa dan Niat
Bagian-Bagian Ka'bah: Nama, Letak, dan Artinya dalam Islam
Bagian-Bagian Ka'bah: Nama, Letak, dan Artinya dalam Islam
Aktual
Doa Agar Diberi Kesabaran dan Ganti yang Lebih Baik Saat Terkena Musibah
Doa Agar Diberi Kesabaran dan Ganti yang Lebih Baik Saat Terkena Musibah
Doa dan Niat
58 Persen Guru Agama Islam SD Belum Fasih Membaca Al Quran
58 Persen Guru Agama Islam SD Belum Fasih Membaca Al Quran
Aktual
Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun: Amalan Penting di Pergantian Tahun
Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun: Amalan Penting di Pergantian Tahun
Aktual
Pergantian Tahun Masehi dalam Pandangan Islam: Bukan Perayaan Sakral, Momentum Muhasabah
Pergantian Tahun Masehi dalam Pandangan Islam: Bukan Perayaan Sakral, Momentum Muhasabah
Aktual
Panduan Memotong Kuku dalam Islam: Waktu dan Urutan Memotongnya
Panduan Memotong Kuku dalam Islam: Waktu dan Urutan Memotongnya
Doa dan Niat
Calon Petugas Haji 2026 Bakal Jalani Diklat Semi-Militer, Ini Tujuannya
Calon Petugas Haji 2026 Bakal Jalani Diklat Semi-Militer, Ini Tujuannya
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com