Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Siapkan “Guru Cinta” untuk Revolusi Pendidikan di Madrasah

Kompas.com, 11 Agustus 2025, 16:27 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber Kemenag

KOMPAS.com – Kementerian Agama (Kemenag) memulai langkah strategis untuk menghadirkan revolusi pendidikan berbasis nilai kemanusiaan.

Melalui program Pra-Pelatihan Fasilitator (Training of Facilitator/ToF) Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), Kemenag menyiapkan para “guru cinta” yang akan menginternalisasikan nilai kasih sayang dalam pembelajaran di madrasah dan sekolah.

Puluhan fasilitator mengikuti Pra-ToF KBC pada 7–10 Agustus 2025 di Peacesantren Welas Asih, Garut, Jawa Barat.

Baca juga: Fasolatan, Panduan Sholat dari Kemenag untuk Semua Kalangan

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM), Ali Ramdhani, menyebut kegiatan ini sebagai pondasi penting bagi percepatan implementasi KBC.

“Pra-ToF KBC menjadi langkah awal menyusun model pelatihan dan menyiapkan fasilitator KBC. Ini fondasi pembekalan, penyamaan persepsi, dan strategi komunikasi untuk menanamkan nilai cinta di dunia pendidikan,” ujar Ramdhani, dilansir dari situs Kemenag.go.id, Sabtu (8/8/2025).

Ia menekankan bahwa cinta sejati yang ingin dibawa ke sekolah adalah cinta murni tanpa pamrih, seperti cinta seorang ibu kepada anaknya yang lahir melalui lima air kehidupan: air ketuban, darah, air susu ibu, keringat, dan air mata.

“Cinta seperti inilah yang akan membentuk karakter. Pendidikan seharusnya menyentuh hati, bukan hanya mengisi kepala,” tambahnya.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kemenag dengan Project INOVASI, Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), dan Peacesantren Welas Asih.

Selain teori, peserta merancang pendekatan pelatihan yang menggarap dimensi psikologis, sosial, dan spiritual siswa.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki, menegaskan bahwa desain pelatihan KBC harus relevan dengan realitas kehidupan di madrasah.

Baca juga: MUI Resmi Keluarkan Resolusi Jihad Ekonomi, Apa Saja Isinya?

“KBC bukan mata pelajaran tersendiri, tapi pembudayaan nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, keluarga, dan masyarakat,” ujarnya.

Dengan dukungan para tokoh dan lembaga pendidikan karakter, Kemenag berharap KBC menjadi paradigma baru pendidikan yang memanusiakan manusia.

Hadir dalam pembukaan acara, Direktur GTK Thobib Al-Asyhar, pendiri Peacesantren Welas Asih Irfan Amali, serta perwakilan INOVASI dan PSPK Jakarta.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com