Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum MUI Ajak Umat Islam Gelar Qunut Nazilah, Prihatin Aksi Demo Makin Anarkis

Kompas.com - 31/08/2025, 21:20 WIB
Khairina

Editor

Sumber MUI

KOMPAS.com-Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar menyampaikan keprihatinan atas aksi unjuk rasa yang semakin mengarah pada tindakan anarkis.

Ia juga menyoroti adanya aksi penjarahan yang membuat situasi kian tidak terkendali.

Ajakan Qunut Nazilah di Seluruh Indonesia

Menyikapi kondisi tersebut, Anwar mengajak para imam masjid dan mushola di seluruh Indonesia untuk melaksanakan qunut nazilah.

Ia menegaskan, langkah ini penting untuk memohon pertolongan Allah SWT agar bangsa Indonesia diberi kekuatan menjaga keutuhan NKRI.

Baca juga: MUI Ingatkan DPR Jangan Ucapkan Sesuatu yang Menyinggung Masyarakat

“Kami menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya imam masjid, mushola, dan pimpinan pondok pesantren di seluruh Indonesia untuk melakukan qunut nazilah, istighasah, mujahadah sekaligus gerakan taubat nasional,” kata Anwar, Minggu (31/8/2025), dilansir dari laman MUI.

Menurutnya, doa bersama itu diharapkan mampu mendorong negara agar benar-benar hadir mengendalikan situasi menuju kehidupan yang lebih aman dan nyaman.

Seruan Introspeksi dan Kepekaan Sosial

Anwar juga mengingatkan pentingnya introspeksi diri dalam menghadapi situasi yang tidak stabil.

“Tidak kalah pentingnya, mari kita sama-sama instropeksi diri agar lebih mudah melakukan perbaikan berbagai kebijakan ke depan, kita harus meningkatkan kepekaan sosial kita karena kehidupan rakyat sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Ia menegaskan, dengan dukungan rakyat, perintah Presiden Prabowo diharapkan bisa berjalan efektif melalui jajaran kepolisian dan TNI untuk mengendalikan situasi yang makin anarkis.

Baca juga: MUI Sampaikan Duka atas Wafatnya Ojol Affan, Minta Pelaku Ditindak Tegas

Situasi Dinilai Darurat Nasional

Anwar menilai eskalasi aksi yang meluas hingga ke berbagai daerah menandakan situasi sudah masuk tahap darurat nasional.

Hal ini ditandai dengan adanya tiga korban jiwa di Makassar akibat kerusuhan dalam aksi demonstrasi.

Ia mengingatkan agar kesan pembiaran tidak berkembang menjadi kenyataan karena stabilitas nasional menjadi taruhannya.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret dan terukur untuk meredakan situasi.

Baca juga: Doa Selamat Dunia Akhirat: Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan Lengkap

Ajakan Rapatkan Barisan Tokoh Bangsa

Selain itu, Anwar juga mengajak tokoh masyarakat, pimpinan ormas, dan kaum cendekia untuk merapatkan barisan.

Menurutnya, langkah bersama diperlukan untuk menyelamatkan gerakan unjuk rasa dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Mungkin sudah waktunya kita gelar forum silaturahim nasional lintas tokoh guna menyamakan langkah agar situasi ini makin terkendali dan problem utama dari tuntutan masyarakat juga mendapatkan kepastian jalan keluar,” pintanya.

Aksi Damai yang Berubah Anarkis

Anwar mengingatkan bahwa aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai kini justru berubah menjadi anarkis.

Ia menyebut aksi tersebut telah merusak simbol-simbol pemerintah, seperti kantor polisi, kantor DPRD, dan fasilitas umum lainnya.

“Dan anarkisme ini sudah meluas ke berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya berpusat di Jakarta,” katanya.

Karena itu, ia menegaskan pentingnya memperkuat upaya lahir dan batin, mulai dari qunut nazilah, istighasah, hingga gerakan spiritual lainnya.

Menurutnya, langkah itu harus dibarengi dengan ikhtiar nyata melalui dialog terbuka yang melibatkan seluruh komponen bangsa, mulai dari ulama, cendekiawan, hingga seniman.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke