Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teladan Nabi Muhammad SAW dalam Rumah Tangga dan Menyegerakan Shalat

Kompas.com - 24/09/2025, 18:45 WIB
Khairina

Editor

Sumber Kemenag

KOMPAS.com-Nabi Muhammad SAW diutus ke muka bumi sebagai cahaya yang menerangi kehidupan umat manusia.

Kesempurnaan akhlak beliau menjadi teladan bagi seluruh umat, baik dalam beribadah kepada Allah maupun menjalin hubungan dengan sesama.

Baca juga: Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah

Allah SWT menegaskan dalam QS Al-Ahzab ayat 21:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ۝٢١

laqad kâna lakum fî rasûlillâhi uswatun ḫasanatul limang kâna yarjullâha wal-yaumal-âkhira wa dzakarallâha katsîrâ

“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”

Baca juga: 7 Keistimewaan Khadijah, Istri Nabi Muhammad yang Mulia

Dilansir dari laman Kemenag, Imam Al-Qurthubi menjelaskan, makna uswatun hasanah dalam ayat tersebut adalah teladan mulia Nabi Muhammad SAW yang harus diteladani oleh setiap muslim dalam berbagai keadaan dan perilakunya.

Teladan Nabi dalam Rumah Tangga

Salah satu contoh akhlak Nabi yang patut ditiru adalah sikap beliau dalam kehidupan rumah tangga.

Rasulullah SAW membantu pekerjaan rumah sehingga tidak merepotkan istrinya dan segera bergegas menunaikan shalat ketika waktunya tiba.

Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari disebutkan:

Dari Al-Aswad, ia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah, apa yang Rasulullah SAW lakukan di rumah? Ia menjawab: beliau membantu pekerjaan keluarganya, dan jika waktu shalat tiba, beliau keluar untuk shalat.

Baca juga: Pidato Terakhir Nabi Muhammad SAW saat Haji Wada

Penjelasan Ulama

Syekh Ibnu Allan menjelaskan bahwa istilah mihnati ahlihi dalam hadis tersebut mencakup beragam pekerjaan yang dilakukan Nabi di rumah.

Di antaranya adalah memeriksa pakaian dari kutu, memerah susu kambing, menambal baju, menjahit sandal, menyiapkan kebutuhan sendiri, memberi makan hewan tunggangan, menyapu rumah, mengikat unta, makan bersama pembantu, membantu membuat adonan, hingga membawa barang dari pasar.

Walaupun Rasulullah SAW adalah seorang nabi yang dimuliakan dengan wahyu dan mukjizat, beliau tetap membantu keluarga dan mengurus kebutuhan pribadinya tanpa meminta dilayani.

Imam Al-Munawi menegaskan, hal ini menjadi pelajaran bagi umat Islam agar senantiasa rendah hati dan menjauhkan diri dari kesombongan.

“Di dalamnya mengandung pelajaran bahwa seorang pemimpin agung menangani urusannya sendiri, dan hal tersebut merupakan kebiasaan orang-orang saleh.” (Faidlul Qadir, juz V, hlm. 269–270).

Baca juga: Para Penentang Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah

Pentingnya Menyegerakan Shalat

Imam Ibnu Rajab Al-Hambali menambahkan, hadis tersebut juga memberi pesan bahwa siapa pun yang sedang sibuk dengan urusan dunia, hendaknya segera meninggalkannya ketika waktu shalat telah tiba.

Baik sebagai imam maupun makmum, seorang muslim wajib mendahulukan shalat daripada pekerjaan dunianya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke