Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Pimpin MUI, Kiai Anwar Tegaskan Misi Besar Ulama Selamatkan Umat dari Penyimpangan, Kebodohan, dan Kemiskinan

Kompas.com - 23/11/2025, 10:45 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber MUIDigital

KOMPAS.com — Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Kediri, KH Anwar Iskandar, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2025–2030 melalui mekanisme musyawarah mufakat Ahlul Halli wal Aqdi, Sabtu (22/11/2025) malam.

Sebanyak 19 formatur yang ditetapkan dalam Munas XI MUI di Jakarta menyepakati kiai sepuh Nahdlatul Ulama tersebut sebagai nakhoda baru organisasi ulama terbesar di Indonesia.

Mengawali pidato perdananya sebagai ketua umum, KH Anwar menyampaikan rasa haru dan kesadaran penuh akan beratnya amanah yang ia emban.

Baca juga: Susunan Lengkap Pimpinan MUI Periode 2025-2030 Hasil Munas XI

“Innalillahi wa inna ilayhi raji'un. Hari ini saya mendapat amanah dari Munas ini untuk memimpin kepengurusan MUI. Pasti akan dipertanyakan di hadapan Allah SWT,” ujarnya.

MUI sebagai Tenda Besar Umat Islam Indonesia

Dalam pidatonya, KH Anwar menegaskan kembali hakikat MUI sebagai “tenda besar umat Islam Indonesia”—ruang berkumpulnya para ulama untuk berdiskusi, bermusyawarah, dan mencari solusi bagi kemaslahatan umat.

“Di sini berkumpul berbagai latar belakang. Masih banyak hal yang harus kita lakukan untuk membersamai umat,” kata Kiai Anwar.

Kiai Anwar mengingatkan bahwa peran ulama bukan hanya membimbing secara spiritual, tetapi juga membawa umat keluar dari persoalan-persoalan mendasar.

“Menyelamatkan umat dari paham-paham agama yang menyimpang adalah kewajiban kita. Menyelamatkan umat dari kebodohan dan kemiskinan adalah bagian dari kewajiban kita,” tegasnya.

Peran Ulama dan Pemerintah Harus Bersinergi

Kiai Anwar menekankan bahwa kemajuan umat hanya mungkin terwujud jika ulama dan pemerintah berjalan seiring.

“Ada sesuatu yang bisa dilakukan oleh ulama tapi tidak bisa dilakukan pemerintah. Ada yang bisa dilakukan pemerintah tapi tidak bisa dilakukan ulama. Oleh karena itu, sinergitas menjadi kewajiban kita semua,” ujarnya.

Ia mencontohkan pemberantasan korupsi, judi online, narkotika, dan psikotropika sebagai nahi munkar yang menjadi tugas utama pemerintah.

“Pemerintah punya alat, punya polisi, punya kejaksaan, punya KPK. Itu wilayah mereka. Kita dukung sepenuhnya,” tegasnya.

Mengutip Hadis Klasik: Tanggung Jawab Melawan Kemungkaran

KH Anwar menguatkan pesannya dengan mengutip hadis ke-34 dalam Al-Arbain An-Nawawiyah tentang kewajiban mencegah kemungkaran dengan tangan, lisan, atau hati.

Hadis tersebut, menurutnya, menjadi pedoman penting bagi MUI dalam menjaga moralitas publik, termasuk menghadapi isu-isu kontemporer seperti penyimpangan seksual dan kerusakan moral di era digital.

Digitalisasi sebagai Sarana Dakwah, Bukan Fitnah

KH Anwar menyoroti penyalahgunaan media digital yang berdampak buruk pada umat. Ia menyerukan agar MUI memimpin transformasi ini.

“Era digital ini banyak disalahgunakan. Mari kita gunakan digital untuk dakwah yang baik, dakwah riwayat digital untuk membimbing umat,” ujarnya.

Rendah Hati dan Ajak Semua Pihak Mengingatkan

Di hadapan peserta Munas XI, KH Anwar Iskandar menunjukkan kerendahan hati. Ia menegaskan bahwa dirinya bukan yang paling unggul dan sangat terbuka terhadap kritik.

“Apabila saya salah, jangan ragu menegur saya. Saya adalah manusia biasa,” ucapnya.

Ia meyakini bahwa tugas apa pun akan menjadi ringan bila seluruh elemen MUI berjalan bersama.

“Seberat apa pun tugas, jika kita bergandeng tangan, insya Allah akan menjadi ringan,” katanya.

Munas XI MUI Resmi Ditutup

Mengakhiri pidatonya, KH Anwar menyampaikan pesan moral agar seluruh peserta Munas menata langkah dengan penuh tanggung jawab dan memastikan setiap keputusan membawa kemaslahatan bagi umat dan bangsa.

Baca juga: KH Anwar Iskandar Terpilih Menjadi Ketua Umum MUI 2025-2030

“Musyawarah Nasional yang ke-11 Majelis Ulama Indonesia saya nyatakan ditutup,” ujarnya yang disambut tepuk tangan para peserta.

Terpilihnya KH Anwar Iskandar menandai babak baru perjalanan MUI lima tahun ke depan—dengan agenda besar penguatan umat, sinergi dengan pemerintah, dan transformasi digital dalam dakwah Islam.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026: Sisa 87 Hari, Ini yang Perlu Dipersiapkan Umat Islam
Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026: Sisa 87 Hari, Ini yang Perlu Dipersiapkan Umat Islam
Aktual
Merebaknya Jasa Nikah Siri, Bagaimana Islam Memandang Fenomena Ini?
Merebaknya Jasa Nikah Siri, Bagaimana Islam Memandang Fenomena Ini?
Doa dan Niat
Fenomena Nikah Siri Dalam Pandangan Islam
Fenomena Nikah Siri Dalam Pandangan Islam
Doa dan Niat
Menag: PPG Kini Dibuka untuk Semua Guru Lintas Agama, Tidak Hanya Guru Islam
Menag: PPG Kini Dibuka untuk Semua Guru Lintas Agama, Tidak Hanya Guru Islam
Aktual
Kembali Pimpin MUI, Kiai Anwar Tegaskan Misi Besar Ulama Selamatkan Umat dari Penyimpangan, Kebodohan, dan Kemiskinan
Kembali Pimpin MUI, Kiai Anwar Tegaskan Misi Besar Ulama Selamatkan Umat dari Penyimpangan, Kebodohan, dan Kemiskinan
Aktual
Risalah Pemakzulan hingga Penegasan Gus Yahya Tak Mundur dari Ketum PBNU
Risalah Pemakzulan hingga Penegasan Gus Yahya Tak Mundur dari Ketum PBNU
Aktual
6 Tanda Lemah Iman yang Harus Diwaspadai
6 Tanda Lemah Iman yang Harus Diwaspadai
Doa dan Niat
Susunan Lengkap Pimpinan MUI Periode 2025-2030 Hasil Munas XI
Susunan Lengkap Pimpinan MUI Periode 2025-2030 Hasil Munas XI
Aktual
Gus Yahya Tegaskan Tak Ada Niat Mundur dari Jabatan Ketua Umum PBNU
Gus Yahya Tegaskan Tak Ada Niat Mundur dari Jabatan Ketua Umum PBNU
Aktual
Seleksi Tenaga Kesehatan Haji 2026 Segera Dibuka, Ini Daftar Formasi dan Jadwalnya
Seleksi Tenaga Kesehatan Haji 2026 Segera Dibuka, Ini Daftar Formasi dan Jadwalnya
Aktual
KH Anwar Iskandar Terpilih Menjadi Ketua Umum MUI 2025-2030
KH Anwar Iskandar Terpilih Menjadi Ketua Umum MUI 2025-2030
Aktual
Milad ke-113 Muhammadiyah Jadi Gerakan Kemanusiaan, Lingkungan, dan Penguatan Wakaf
Milad ke-113 Muhammadiyah Jadi Gerakan Kemanusiaan, Lingkungan, dan Penguatan Wakaf
Aktual
Nama KH Ma’ruf Amin dan KH Anwar Iskandar Menguat di Munas XI MUI
Nama KH Ma’ruf Amin dan KH Anwar Iskandar Menguat di Munas XI MUI
Aktual
Soal Risalah Desakan Mundur dari Ketum PBNU, Gus Yahya: Saya Belum Terima
Soal Risalah Desakan Mundur dari Ketum PBNU, Gus Yahya: Saya Belum Terima
Aktual
Al Qur’an Kayu Terbesar di Dunia Jadi Magnet Wisata Religi di Palembang
Al Qur’an Kayu Terbesar di Dunia Jadi Magnet Wisata Religi di Palembang
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com