Editor
KOMPAS.com-Salah satu amalan sunah yang dianjurkan bagi jamaah haji maupun umrah adalah membaca kalimat talbiyah.
Talbiyah tidak sekadar menjadi bagian dari ritual ibadah, tetapi juga merupakan pernyataan spiritual yang menegaskan kesiapan seorang muslim memenuhi panggilan Allah SWT.
Baca juga: 149.159 Jamaah Lunas, Pelunasan Bipih Haji 2026 Tahap I Resmi Ditutup
Dilansir dari laman Muhammadiyah, lafal talbiyah yang disepakati para ulama dan bersumber dari riwayat Rasulullah SAW berbunyi sebagai berikut.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal-hamda wan-ni‘mata laka wal-mulk, la syarika lak.
Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala pujian, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”
Baca juga: Masjidil Haram Terapkan Gelang Identitas untuk Cegah Anak Tersesat Saat Umrah dan Haji
Kalimat talbiyah mengandung pengakuan penuh atas keesaan, kekuasaan, dan keagungan Allah SWT.
Saat jamaah haji atau umrah melafalkan talbiyah, mereka menegaskan ketaatan serta penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Talbiyah tidak hanya berupa rangkaian kata, tetapi juga pernyataan iman yang mengingatkan tujuan utama pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
Mengenai cara membaca talbiyah, para ulama membolehkan pelaksanaannya secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Talbiyah juga dapat dilantunkan melalui satu orang yang memimpin bacaan lalu diikuti oleh jamaah lainnya.
Kebolehan tersebut didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA.
“Dari ‘Abd ar-Rahman bin Yazid dan al-Aswad bin Yazid, keduanya berkata: Kami mendengar ‘Abdullah bin Mas’ud berkata di Jam‘: Aku mendengar orang yang diturunkan kepadanya surah al-Baqarah di tempat ini membaca ‘Labbaikallahumma labbaik’, lalu ia membaca talbiyah dan kami pun ikut bertalbiyah.” (HR Muslim).
Baca juga: 7 Kewajiban Haji, Mulai dari Ihram di Miqat hingga Tawaf Wada
Hadis tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW melafalkan talbiyah dan para sahabat mengikutinya.
Praktik tersebut menegaskan bahwa pembacaan talbiyah dapat dilakukan secara kolektif maupun setelah mendengarkan bacaan pemimpin jamaah.
Dengan demikian, talbiyah dapat dilaksanakan secara fleksibel sesuai kondisi jamaah tanpa mengurangi makna dan keutamaannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang