Editor
KOMPAS.com — Lembaga Ta’mir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) resmi meluncurkan program nasional bertajuk “Terima Kasih Muadzin”, sebuah inisiatif apresiasi bagi para muadzin masjid dan mushola di seluruh Indonesia.
Program ini digagas sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi muadzin dalam menjaga syiar adzan dan keberlangsungan ibadah berjamaah umat Islam.
LTM PBNU menegaskan, muadzin memiliki peran strategis dalam kehidupan kemasjidan. Tidak hanya mengumandangkan panggilan shalat, muadzin turut menjaga ritme ibadah, disiplin waktu, serta menghadirkan suasana spiritual di tengah masyarakat.
Baca juga: Wamenag Serahkan Bantuan Rp 2 M untuk Gereja Katolik Terdampak Banjir di Sumut
Di tengah perubahan sosial dan gaya hidup modern, peran muadzin kerap terpinggirkan. Padahal, suara adzan merupakan pengingat spiritual sekaligus simbol kehadiran Islam di ruang publik. Karena itu, LTM PBNU memandang muadzin sebagai bagian inti dari ekosistem masjid yang menjaga kesinambungan ibadah dari generasi ke generasi.
Program “Terima Kasih Muadzin” membuka partisipasi secara nasional melalui tiga kategori utama, yakni Muadzin Terlama, Muadzin Tertua, dan Muadzin Termuda. Ketiga kategori ini dirancang untuk menjangkau lintas generasi muadzin di berbagai daerah.
Menurut LTM PBNU, pendekatan lintas generasi penting untuk menjaga kesinambungan peran muadzin sekaligus mendorong regenerasi muadzin muda tanpa mengabaikan jasa dan keteladanan para muadzin senior.
Berbeda dengan ajang kompetisi, program ini menempatkan apresiasi sebagai bagian dari pembinaan. Panitia akan memilih 500 muadzin terbaik yang berhak menerima uang pembinaan sebagai bentuk dukungan dan penghargaan.
Selain itu, satu peserta terpilih akan mendapatkan hadiah utama berupa umrah sebagai Muadzin Terfavorit.
LTM PBNU memaknai hadiah tersebut sebagai simbol penghormatan atas dedikasi, keistiqamahan, dan pengabdian muadzin dalam menjaga syiar Islam.
Melalui program ini, LTM PBNU berharap tumbuh motivasi sekaligus rasa bangga dalam menjalankan amanah sebagai muadzin.
Pendaftaran dan pengumpulan berkas dibuka mulai 26 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Tahap penilaian akan dilaksanakan pada 5–10 Januari 2026, dengan pengumuman hasil pada 11 Januari 2026.
Adapun persyaratan administrasi yang wajib dilengkapi peserta meliputi:
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui tautan: https://bit.ly/muadzinltmhttps
LTM PBNU berharap program “Terima Kasih Muadzin” dapat memperkuat peran masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pembinaan umat.
LTM PBNU menegaskan bahwa masjid akan terus hidup melalui manusia-manusia yang mengabdikannya dengan keikhlasan.
Baca juga: Doa Sesudah Adzan Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
Melalui apresiasi ini, LTM PBNU ingin memuliakan muadzin sebagai penjaga waktu shalat dan penjaga syiar Islam.
LTM PBNU juga mengajak seluruh pengurus masjid, jaringan NU, dan warga Nahdliyin untuk menyebarluaskan informasi program ini agar dapat menjangkau muadzin hingga ke daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang