Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedekah atau Bayar Utang, Mana yang Lebih Utama Menurut Islam?

Kompas.com, 30 Desember 2025, 07:00 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Sedekah dan bayar utang adalah dua amalan utama. Jika harus memilih, mana yang harus didahulukan? Membayar utang atau bersdekeh. Ada yang berpendapat bahwa dengan sedekah rejeki menjadi lancar sehingga utang bisa dibayarkan. Benarkah demikian?

Islam adalah agama yang mengatur segala hal. Dalam Islam ada prioritas yang harus didahulukan. Sesuatu yang wajib tentu harus didahulukan daripada sunnah. Terkait dengan sedekah dan utang, berikut jawaban lengkapnya.

Baca juga: Apa Saja Azab Tidak Bayar Utang? Ini Penjelasan Menurut Syariat

Bayar Utang Dulu atau Sedekah?

Jika harus memilih antara bayar utang terlebih dahulu atau bersedekah. Maka jawabannya adalah membayar utang harus didahulukan. Mengapa demikian? Karena membayar utang hukumnya wajib sedangkan bersedekah hukumnya sunnah.

Imam Jalaludin As Suyuthi dalam kitab Al Asybah wa An Nazair menyampaikan bahwa amalan wajib lebih utama daripada amalan sunnah. 

Sementara Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Fathul Baari' menjelaskan bahwa siapa yang tersibukkan dengan yang wajib dari yang sunnah dialah orang yang patut diberi udzur. Sedangkan siapa yang tersibukkan dengan yang sunnah sehingga melalaikan yang wajib, maka dialah orang yang benar-benar tertipu.

Dari penjelasan ulama ini jelas bahwa bayar utang harus didahulukan.

Baca juga: Tidak Mau Membayar Utang: Dosa Besar yang Sering Diremehkan

Dalil Wajibnya Membayar Utang

Utang dalam Islam bukan perkara sepele. Utang akan dibawa sampai mati dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Bahkan orang yang mati syahid diampuni semua kesalahannya kecuali utangnya.

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ

Artinya: “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (H.R. Muslim).

Perkara utang akan dituntut sampai ke akhirat jika tidak dilunasi di dunia atau tiak diikhlaskan oleh orang yang mengutanginya.

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ ، فَلَيْسَ ثَمَّ دِيْنَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ ، وَلَكِنَّهَا الْحَسَنَاتُ وَالسَّيِّئَاتُ

Artinya: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih punya utang, maka kelak (di hari kiamat) tidak ada dinar dan dirham untuk melunasinya. Namun yang ada hanyalah kebaikan atau keburukan (untuk melunasinya).” (H.R. Ibnu Majah).

Dari penjelasan ini jelas bahwa membayar utang adalah perkara yang wajib dilakukan.

Baca juga: Hukum Sengaja Tidak Mau Membayar Utang dalam Islam

Punya Utang Tapi ingin Bersedekah, Bagaimana Caranya?

Sedekah juga merupakan amalan yang utama. Dengan sedekah, Allah SWT akan memberikan kelancaran dalam urusan rezeki. Sehingga amalan sedekah menjadi salah satu amalan utama yang banyak dilakukan umat Islam.

Lantas bagaimana caranya bersedekah tetapi masih punya utang? Dalam hal ini harus ditinjau kemampuan membayar utangnya.

Meskipun punya utang, asalkan belum jatuh tempo dan mempunyai uang yang cukup untuk membayar utang, maka sedekah boleh dilakukan. Atau sedekah tetap boleh dilakukan dalam jumlah kecil yang tidak menganggu pembayaran utang.

Baca juga: Doa Pelunas Utang Lengkap dari Rasulullah SAW dan Para Sahabat

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, membayar utang harus didahulukan daripada bersedekah. Membayar utang hukumnya wajib sedangkan bersedekah hukumnya sunnah.

Ketika ingin bersedekah walaupun masih punya utang, syaratnya utang belum jatuh tempo dan ada kecukupan uang untuk membayar utang meskipun sebagian disedekahkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
MUI: Dirjen Pesantren Momentum Pesantren Indonesia Naik Kelas di Panggung Global
MUI: Dirjen Pesantren Momentum Pesantren Indonesia Naik Kelas di Panggung Global
Aktual
LTM PBNU Luncurkan Program “Terima Kasih Muadzin”, Siapkan Apresiasi hingga Umrah
LTM PBNU Luncurkan Program “Terima Kasih Muadzin”, Siapkan Apresiasi hingga Umrah
Aktual
UIII Buka Fakultas Sains dan Teknologi, Tawarkan Program Master of Data Science
UIII Buka Fakultas Sains dan Teknologi, Tawarkan Program Master of Data Science
Aktual
Sedekah atau Bayar Utang, Mana yang Lebih Utama Menurut Islam?
Sedekah atau Bayar Utang, Mana yang Lebih Utama Menurut Islam?
Doa dan Niat
Obati Rindu Tanah Air, Produk Pangan Indonesia Hadir di Dapur Haji 2026
Obati Rindu Tanah Air, Produk Pangan Indonesia Hadir di Dapur Haji 2026
Aktual
Wamenag Serahkan Bantuan Rp 2 M untuk Gereja Katolik Terdampak Banjir di Sumut
Wamenag Serahkan Bantuan Rp 2 M untuk Gereja Katolik Terdampak Banjir di Sumut
Aktual
Gelombang Udara Dingin Landa Arab Saudi, Suhu Turun hingga Minus 1 Derajat
Gelombang Udara Dingin Landa Arab Saudi, Suhu Turun hingga Minus 1 Derajat
Aktual
Romo Mudji Sutrisno Wafat, Menag: Selamat Jalan Sahabat Dialog Lintas Iman
Romo Mudji Sutrisno Wafat, Menag: Selamat Jalan Sahabat Dialog Lintas Iman
Aktual
Bacaan Niat Tayamum Lengkap dengan Terjemahannya
Bacaan Niat Tayamum Lengkap dengan Terjemahannya
Doa dan Niat
Kumpulan Ayat-ayat Al Quran yang Bisa Menjadi Penyemangat Hidup
Kumpulan Ayat-ayat Al Quran yang Bisa Menjadi Penyemangat Hidup
Doa dan Niat
Tata Cara Tayamum bagi Orang Sakit dan Ketentuannya dalam Islam
Tata Cara Tayamum bagi Orang Sakit dan Ketentuannya dalam Islam
Doa dan Niat
Kumpulan Hadits Tentang Sedekah dan Keutamaannya Menurut Islam
Kumpulan Hadits Tentang Sedekah dan Keutamaannya Menurut Islam
Doa dan Niat
Kisah Nabi Yusuf, Ketika Iman Mengalahkan Nafsu dan Kekuasaan
Kisah Nabi Yusuf, Ketika Iman Mengalahkan Nafsu dan Kekuasaan
Aktual
Niat Puasa Qadha di Siang Hari, Sah atau Tidak?
Niat Puasa Qadha di Siang Hari, Sah atau Tidak?
Doa dan Niat
Kisah Nabi Syu’aib dan Bangsa Madyan, Ketika Kecurangan Menjadi Budaya
Kisah Nabi Syu’aib dan Bangsa Madyan, Ketika Kecurangan Menjadi Budaya
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com