Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Bagi Pemimpin atau Pejabat yang Tidak Amanah dan Menipu Rakyat

Kompas.com - 01/09/2025, 14:37 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Pemimpin atau pejabat adalah orang yang diberikan amanah untuk mengelola suatu daerah atau negara. Tugas seorang pemimpin atau pejabat adalah membawa masyarakat menuju kesejahteraan atau mewujudkan apa yang dicita-citakan.

Pada saat ini, kepemimpinan dan jabatan diperebutkan dengan berbagai cara. Padahal sesungguhnya semuanya akan dipertanggungjawabnkan.

Ketika seseorang menjadi pemimpin atau pejabat tetapi tidak Amanah dan justru menipu rakyatnya untuk kepentingan pribadi dan kelompok, ada ancaman berat yang menantinya.

Baca juga: Doa untuk Para Pemimpin: Teks Arab, Latin, dan Artinya

Ancaman Bagi Pemimpin atau Pejabat yang Menipu Rakyatnya

Pemimpin atau pejabat yang berbuat curang atau menipu rakyatnya dan tidak bertaubat, Allah SWT akan mengharamkan surga atasnya.

 مَا مِنْ عَبْدِ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً, يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ, وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ, إِلَّا حَرَّمَ اَللَّهُ عَلَيْهِ اَلْجَنَّةَ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: “Tidaklah seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin bawahannya yang pada hari kematiannya ia masih berbuat curang atau menipu rakyatnya, melainkan Allah mengharamkan surga atasnya." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Doa Tolak Bala dalam Islam: Arab, Latin, dan Artinya

Tidak Mendapat Pertolongan Allah SWT

Orang yang meminta jadi pemimpin atau pejabat tidak akan ditolong oleh Allah SWT, kecuali ia memang cakap dan mampu mengemban amanah dengan baik seperti halnya Nabi Yusuf AS yang meminta jabatan menjadi bendahara.

لا تَسْأَلِ الإمَارَةَ، فَإنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلتَ إلَيْهَا، وَإنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا

Artinya: "Janganlah meminta menjadi pejabat, jika engkau mendapatkannya dengan cara meminta niscaya engkau serahkan kepadanya (tanpa dibantu oleh Allah) dan jika engkau mendapatkannya tanpa meminta niscaya Allah membantumu (dalam menjalankannya).” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Ancaman bagi Pemimpin Zalim dalam Islam

Jangan Berikan jabatan kepada Orang yang Tamak

Orang-orang yang tamak pasti akan menyalahgunakan kepemimpinan atau jabatannya setelah dipilih untuk memangku Amanah tersebut.

إنَّا لا نُوَلِّي هَذَا مَنْ سَأَلَهُ وَلا مَنْ حَرَصَ عَلَيْهِ». متفق عليه.

Artinya: “Sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan kepada orang yang memintanya dan tidak pula kepada orang yang ambisi dengannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Jabatan akan Menjadi Penyesalan di Hari Kiamat

Orang yang menjadi pemimpin dan pejabat tetapi tidak memagang Amanah itu dengan baik, maka hal tersebut akan menjadi penyesalan di hari kiamat.

إنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الإمَارَةِ، وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ القِيَامَةِ

Artinya: "Kalian akan berambisi terhadap jabatan padahal dia adalah penyesalan pada hari kiamat…" (H.R. Bukhari).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke