KOMPAS.com-Sedekah merupakan amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Salah satu waktu terbaik untuk melakukannya adalah saat subuh, karena pada waktu ini doa dan sedekah memiliki keutamaan khusus.
Bacaan sedekah subuh yang tepat diyakini dapat melipatgandakan pahala sekaligus membuka pintu rezeki bagi umat Islam.
Baca juga: Sedekah Subuh Artinya Apa? Ini Keutamaan dan Cara Mengamalkannya
Sedekah menjadi amalan yang dicintai Allah SWT, namun bersedekah di waktu subuh memiliki keistimewaan tersendiri.
Bacaan sedekah subuh bisa menjadi wasilah terkabulnya doa serta mendatangkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada satu pagi pun yang dilewati oleh hamba kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari mereka berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang bersedekah,’ sedangkan yang satu lagi berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi orang yang menahan sedekah.’” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa sedekah subuh menjadi amalan yang membuka pintu rezeki dan keberkahan.
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api (HR. Tirmidzi).
Dengan membaca bacaan sedekah subuh, seorang muslim bisa meniatkan amalnya untuk menghapus dosa yang telah lalu.
Baca juga: Al Kalimatut Thayyibatu Shadaqah: Ucapan Baik yang Bernilai Sedekah dalam Islam
Sedekah yang dilakukan secara ikhlas juga akan menjadi naungan di hari kiamat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang bersedekah secara diam-diam hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan tangan kanannya akan berada di bawah naungan Allah pada hari kiamat.” (HR. Bukhari).
Membaca doa atau bacaan sedekah subuh dianjurkan agar amalan ini diterima oleh Allah SWT.
Sedekah yang dilakukan dengan niat tulus akan membawa ketenangan dan kebahagiaan dalam hati.
Menyertakan bacaan sedekah subuh dalam doa harian menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan membalas setiap amal kebaikan.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Bersegeralah bersedekah, sebab bala tidak akan bisa mendahului sedekah.” (HR. Baihaqi).
Dengan melafalkan bacaan sedekah subuh, seorang muslim berharap mendapat perlindungan Allah dari berbagai bencana dan kesulitan hidup.
Baca juga: Doa Sedekah Subuh, Keutamaan, dan Cara Mengamalkannya
Ada beberapa bacaan doa yang dapat dibaca setelah sedekah subuh agar amalan lebih berkah dan berpahala besar.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رِزْقًا طَيِّبًا، وَعِلْمًا نَافِعًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Latin: Allahumma inni as-aluka rizqan thayyiban, wa ‘ilman naafi’an, wa ‘amalan mutaqabbalan.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rezeki yang baik, ilmu yang bermanfaat, dan amal yang diterima.”
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Latin: Rabbanaa taqabbal minna innaka Antas-Sami’ul-‘Alim.
Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127).
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ
Latin: Allahumma inni a’udzu bika minal fakri wal-qillati wal-zillati, wa a’udzu bika min an adhlima au uzhlama.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekurangan, dan kehinaan. Aku juga berlindung kepada-Mu dari berbuat zalim atau dizalimi.”
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Latin: Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallim.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.”
Selain doa-doa di atas, membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) setelah sedekah subuh juga dianjurkan sebagai benteng perlindungan dari marabahaya.
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥
allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ na'ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa‘u ‘indahû illâ bi'idznih, ya‘lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai'im min ‘ilmihî illâ bimâ syâ', wasi‘a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya'ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-‘aliyyul-‘adhîm
Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini