Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadits tentang Hajar Aswad dan Aturan Mencium Batu dari Surga di Ka’bah

Kompas.com - 15/10/2025, 15:25 WIB
Khairina

Editor

Sumber bpkh.go.id

KOMPAS.com-Hajar Aswad merupakan salah satu simbol paling dihormati dalam Islam. Batu hitam yang terletak di sudut timur laut Ka’bah ini menjadi titik awal tawaf dan memiliki makna spiritual mendalam bagi umat Muslim.

Menurut riwayat Ibn Abbas, Hajar Aswad berasal dari surga. Batu ini awalnya berwarna putih dan berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia. Keistimewaan itu membuatnya menjadi bagian penting dalam rangkaian ibadah haji dan umrah.

Namun, sebagian jemaah masih belum memahami tata cara yang benar dalam menghormati Hajar Aswad.

Baca juga: Kisah Pemugaran Kabah dan Peletakan Hajar Aswad

Padahal, memahami hadits serta aturan-aturannya bukan hanya tuntutan ibadah, tetapi juga bentuk ketaatan terhadap ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Dilansir dari BPKH, berikut keutamaan Hajar Aswad dalam Hadits


1. Dicontohkan Langsung oleh Rasulullah SAW

Dalam hadits riwayat Bukhari, Sayyidina Umar radhiyallahu anhu berkata:

“Sungguh, aku tahu kamu hanyalah batu yang tidak bisa memberi manfaat atau mudarat. Andai aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu, aku tidak akan menciummu.”

Hadits ini menegaskan bahwa mencium atau mengusap Hajar Aswad merupakan sunah Rasulullah, bukan karena batu tersebut memiliki kekuatan gaib. Tindakan ini dilakukan sebagai ekspresi cinta dan ketaatan kepada Nabi Muhammad SAW.

Menyentuh Hajar Aswad diyakini membawa nilai spiritual besar, menjadi saksi di Hari Kiamat, dan dapat menghapus dosa bagi yang melakukannya dengan niat tulus.

2. Dikiaskan sebagai “Tangan Allah” di Bumi

Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad), seolah-olah ia bersalaman dengan Allah Yang Maha Pengasih.”

Makna ini bersifat simbolis. Mengusap Hajar Aswad diibaratkan sebagai pembaharuan baiat dan komitmen kepada Allah SWT. Rasulullah juga menyebut batu ini turun dari surga dalam keadaan putih bersinar, kemudian menghitam akibat dosa manusia.

Baca juga: Arab Saudi Perketat Syarat Medis Haji 2026, Wajib Vaksin Lengkap dan Sehat Fisik

3. Menjadi Saksi di Hari Kiamat

Riwayat dari At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani menyebutkan, Hajar Aswad akan menjadi saksi pada Hari Kiamat bagi siapa pun yang menyentuhnya dengan penuh keimanan. Hal ini menunjukkan kedudukan mulia batu tersebut dalam ibadah haji dan umrah.

4. Memiliki Cahaya Dahsyat yang Ditutupi Allah SWT

Menurut riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi, Hajar Aswad memiliki cahaya sangat terang, tetapi Allah SWT menutupi sinarnya agar manusia tidak terpesona secara berlebihan. Ini menegaskan bahwa keagungan Hajar Aswad berasal dari kehendak Allah, bukan dari zat batu itu sendiri.

Baca juga: Tak Hanya Bahasa Arab, Petugas Haji Juga Perlu Kuasai Bahasa Daerah

Aturan Menyentuh atau Mencium Hajar Aswad

Setelah memahami keutamaannya, umat Islam juga perlu mengetahui adab dan tata cara yang benar ketika menyentuh atau mencium Hajar Aswad.

1. Niat karena Ibadah

Mencium Hajar Aswad harus dilakukan karena mengikuti sunah Nabi, bukan karena kepercayaan mistis. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa setiap tindakan ibadah harus dilandasi niat yang ikhlas.

2. Utamakan Keselamatan

Jika kondisi di sekitar Hajar Aswad sangat padat, jemaah disarankan tidak memaksakan diri. Cukup dengan melambaikan tangan ke arah batu sebagai tanda penghormatan. Islam mengajarkan untuk menghindari bahaya dan menjaga keselamatan diri serta orang lain.

3. Hindari Berdesakan

Desakan untuk menyentuh Hajar Aswad sering kali menyebabkan ketidaknyamanan bagi jemaah lain. Karena itu, penting untuk bersabar dan menjaga akhlak selama ibadah. Hadits menegaskan agar tidak menimbulkan mudarat kepada orang lain saat beribadah.

4. Ikuti Petunjuk dan Antrian Petugas

Saat ini, area sekitar Hajar Aswad sudah dikelola dengan sistem antrian oleh petugas Masjidil Haram. Jemaah diimbau mematuhi arahan agar pelaksanaan tawaf berjalan tertib dan khusyuk.

5. Tidak Perlu Berlebihan

Mencium Hajar Aswad adalah sunah, bukan kewajiban. Jangan sampai upaya menyentuhnya justru menyebabkan kekacauan atau menyakiti orang lain. Rasulullah SAW menekankan pentingnya moderasi dalam beribadah dan menjaga ketenangan selama tawaf.

Makna Spiritual Hajar Aswad

Hajar Aswad bukan sekadar batu yang dicium saat tawaf, tetapi simbol pengingat bagi umat Islam tentang kesucian, pengampunan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Melalui batu ini, manusia diingatkan akan asalnya yang suci serta tanggung jawab untuk menjaga diri dari dosa.

Dengan memahami hadits dan adab menyentuh Hajar Aswad, jemaah dapat menjalankan ibadah haji dan umrah dengan benar, penuh makna, dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Perempuan Haid Tetap Bisa Beribadah, Ini Amalannya
Perempuan Haid Tetap Bisa Beribadah, Ini Amalannya
Doa dan Niat
Panduan Sholat Jenazah: Niat, Tata Cara, Bacaan, serta Syarat dan Rukunnya
Panduan Sholat Jenazah: Niat, Tata Cara, Bacaan, serta Syarat dan Rukunnya
Doa dan Niat
Tahapan Mengamalkan Alquran: Cara Membaca, Menghafal, dan Memahami Maknanya
Tahapan Mengamalkan Alquran: Cara Membaca, Menghafal, dan Memahami Maknanya
Doa dan Niat
Mad Thobi’i dalam Tajwid: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Bacaan dalam Alquran
Mad Thobi’i dalam Tajwid: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh Bacaan dalam Alquran
Aktual
5 Rukun Islam: Pengertian, Dalil, dan Penjelasannya
5 Rukun Islam: Pengertian, Dalil, dan Penjelasannya
Doa dan Niat
Angka Perceraian Tembus 35 Persen, Menag Minta BP4 Perkuat Pendampingan Keluarga Muda
Angka Perceraian Tembus 35 Persen, Menag Minta BP4 Perkuat Pendampingan Keluarga Muda
Aktual
Jika Allah SWT Menghendaki Kebaikan, Mengapa Setan Diciptakan?
Jika Allah SWT Menghendaki Kebaikan, Mengapa Setan Diciptakan?
Doa dan Niat
Surat Al 'Alaq 1-5: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Surat Al 'Alaq 1-5: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Doa dan Niat
1.500 SPPG Akan Disertifikasi Halal Desember 2025 Imbas Temuan Food Tray Lemak Babi
1.500 SPPG Akan Disertifikasi Halal Desember 2025 Imbas Temuan Food Tray Lemak Babi
Aktual
Waktu-waktu yang Dilarang untuk Sholat
Waktu-waktu yang Dilarang untuk Sholat
Doa dan Niat
Kemenag Rumuskan 5 Rekomendasi Strategis untuk Perkuat Layanan Keagamaan dan Cegah Konflik
Kemenag Rumuskan 5 Rekomendasi Strategis untuk Perkuat Layanan Keagamaan dan Cegah Konflik
Aktual
Kumpulan Hadits Pendek tentang Akhlak Mulia Lengkap dengan Artinya
Kumpulan Hadits Pendek tentang Akhlak Mulia Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
BI dan Forjukafi Kolaborasi Wujudkan Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah 2029
BI dan Forjukafi Kolaborasi Wujudkan Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah 2029
Aktual
Hikmah Sholat Lima Waktu dan Asal Usul Jumlah Rakaat dari Kisah Para Nabi
Hikmah Sholat Lima Waktu dan Asal Usul Jumlah Rakaat dari Kisah Para Nabi
Doa dan Niat
Pesan Menag: Merusak Alam Sama dengan Merusak Tanda Keberadaan Tuhan
Pesan Menag: Merusak Alam Sama dengan Merusak Tanda Keberadaan Tuhan
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke