Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Bahasa Arab, Petugas Haji Juga Perlu Kuasai Bahasa Daerah

Kompas.com - 14/10/2025, 23:35 WIB
Khairina

Editor

Sumber Kemenag

KOMPAS.com-Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, menegaskan pentingnya kemampuan berbahasa daerah bagi para petugas haji, selain penguasaan bahasa Arab.

Menurut Hilman, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa lokal dapat membantu petugas memahami kebutuhan jemaah dengan lebih baik serta meningkatkan efektivitas pelayanan di lapangan.

“Ke depan mungkin akan muncul kebijakan baru terkait bahasa Arab, dan itu penting. Namun, bahasa daerah juga sangat krusial,” ujar Hilman saat membuka Seminar Hasil Penilaian Kinerja Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Tahun 2025, di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (14/10/2025), dilansir dari laman Kemenag.

Baca juga: NTB Dapat Tambahan 2 Kloter Haji pada 2026, Masa Tunggu Dipangkas Jadi 26 Tahun

Bahasa Lokal Diperlukan untuk Efektivitas Pelayanan

Hilman mencontohkan, petugas dari daerah seperti Nusa Tenggara Barat perlu menguasai bahasa Bima agar komunikasi dengan jemaah lebih lancar.

Hal yang sama juga berlaku bagi petugas yang melayani jemaah asal Jawa Barat atau Madura, yang sebagian besar lebih nyaman berbicara menggunakan bahasa daerah.

“Bahasa Arab penting untuk komunikasi di Tanah Suci, tetapi bahasa daerah juga penting untuk pelayanan efektif kepada jemaah,” tegasnya.

Perlunya Manajemen SDM dan Pembagian Tugas yang Proporsional

Selain aspek kebahasaan, Hilman juga menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia (SDM) serta pembagian beban kerja yang seimbang di antara petugas.

Menurutnya, jumlah dan pembagian tugas petugas haji berpengaruh langsung terhadap efektivitas program pelayanan di lapangan.

“Kalau petugasnya banyak, program bisa berjalan optimal, tetapi biayanya meningkat. Sebaliknya, jika petugasnya kurang, beban kerja jadi berat dan pelayanan menurun,” jelas Hilman.

Ia menambahkan, keseimbangan antara efisiensi biaya dan optimalisasi layanan harus dijaga agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan jemaah mendapatkan pelayanan maksimal.

Baca juga: Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi Siap Dibangun di Lahan 80 Hektare

Seminar PPIH Jadi Forum Evaluasi dan Inovasi Pelayanan

Hilman berharap hasil seminar ini dapat menghasilkan rekomendasi dan model peningkatan layanan haji yang berbasis pada data dan pengalaman lapangan.

“Kita butuh konsep konkret, mulai dari penguasaan bahasa, skenario layanan di lapangan, hingga pemetaan wilayah. Semua itu bagian dari peningkatan kualitas petugas dan kepuasan jemaah,” ujar Hilman.

Sementara itu, Direktur Bina Haji, Musta’in Ahmad, menuturkan bahwa seminar dua hari ini menjadi forum strategis untuk mempresentasikan hasil evaluasi pelaksanaan tugas PPIH, sekaligus mengidentifikasi capaian dan kendala selama penyelenggaraan haji 2025.

“Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran operasional dan kenyamanan jemaah selama di Tanah Suci. Hasil penilaian kinerja ini akan menjadi dasar penyempurnaan kebijakan dan pembinaan petugas di tahun-tahun mendatang,” kata Musta’in.

Baca juga: Jemaah Diminta Siapkan Dana Sejak Sekarang untuk Lunasi Biaya Haji 2026

Diharapkan Lahirkan Rekomendasi Strategis

Seminar Penilaian Kinerja Petugas Haji 2025 berlangsung pada 14–15 Oktober 2025 dan diharapkan melahirkan sejumlah rekomendasi strategis untuk peningkatan kualitas rekrutmen, pelatihan, serta tata kelola petugas haji di masa depan.

Hilman menegaskan, pembinaan petugas harus berorientasi pada pelayanan prima agar setiap jemaah dapat beribadah dengan aman, nyaman, dan khusyuk.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke