KOMPAS.com - Marah termasuk salah satu sifat buruk atau sifat tercela dalam Islam. Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk sebisa mungkin menghindari sifat marah. Ketika marah sedang melanda, maka sebisa mungkin menahannya.
Sayangnya, marah itu datang secara spontan dan terkadang seseorang tidak mampu menahannya. Ketika hal ini terjadi, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk membaca doa ketika sedang marah.
Baca juga: Keutamaan Menahan Marah: Masuk Surga Hingga Bebas Memilih Bidadari
Islam sebagai agama yang sangat memperhatikan masalah akhlak atau perilaku, memerintahkan umatnya untuk tidak marah. Hal ini disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : لَا تَغْضَبْ . فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : لَا تَغْضَبْ
Artinya: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” (H.R. Bukhari).
Larangan marah dalam Islam sangat dianjurkan karena marah itu menyatukan seluruh keburukan sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Ahmad.
فَإِذَا الْغَضَبُ يَجْمَعُ الشَّرَّ كُلَّهُ
Artinya: "...ternyata marah menyatukan seluruh keburukan." (H.R. Ahmad).
Ketika sedang marah, Nabi Muhammad SAW mengajarkan beberapa doa agar kemarahan bisa reda.
Arab:
اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَى
Latin:
Allaahumma innii as aluka kalimatal haqqi fil ghadhabi war ridhaa.
Artinya:
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu perkataan yang benar pada saat marah dan ridha.
Baca juga: Bacaan Doa Agar Terhindar dari Maksiat Lengkap dengan Artinya
Doa ini terdapat dalam kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi.
Arab:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Latin:
Allaahummaghfirlii dzanbii, wa adzhib ghaizha qalbii, wa ajirnii minas syaithaan.
Artinya:
Ya Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.
Membaca Ta'awudz atau isti'adzah
إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
Artinya: "Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’udzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang." (H.R. Bukhari dan Muslim)
Arab:
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيم
Latin:
A’uudzu billaahi minas syaithaanir rajiim.
Artinya:
Aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk.
Baca juga: Nasehat Ibrahim bin Adham agar Berhenti dari Maksiat
Arab:
اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّب ِيِّ مُحَمَّ دٍ اغْفِرْ ل ِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِب ْ غَيْظَ قَل ْبِيْ ، وَأَ جِرْنِيْ مِن ْ مُضِلَّاتِ الفِتَنِ
Latin:
Allaahumma rabban nabiyyi muhammadin, ighfirlii dzanbi, wa adzhib ghaidha qalbii, wa ajirnii min mudzillatil fitan.
Artinya:
Ya Allah, Tuhan Nabi Muhammad, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh (setan) yang menyesatkan dalam cobaan.
Selain berdoa, Nabi Muhammad SAW mengajarkan bagaimana caranya meredam amarah.
إِذَا غَضِبَ الرَّجُلُ فَقَالَ أَعُوْذُ بِاللهِ ، سَكَنَ غَضْبُهُ
Artinya: “Jika seseorang dalam keadaan marah, lantas ia ucapkan, ‘A’udzu billah (Aku meminta perlindungan kepada Allah)’, maka redamlah marahnya.” (H.R. As Sahmi)
Marah itu berasal dari setan, maka ketika marah, Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk membaca ta'awurdz atau isti'adzah.
Agar tidak menimbulkan keburukan yang semakin banyak, maka orang yang sedang marah diperintahkan untuk berdiam diri.
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
Artinya: "Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (H.R. Ahmad, Bukhari, dan Al Bazzar).
Baca juga: 10 Dampak Maksiat Terhadap Kehidupan Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ ، وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
Artinya: "Apabila seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk; apabila amarah telah pergi darinya, (maka itu baik baginya) dan jika belum, hendaklah ia berbaring." (H.R. Abu Daud, Ahmad, dan Ibnu Hibban).
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Artinya: "Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu." (H.R. Abu Daud).
Demikianlah Doa ketika sedang marah yang bisa diamalkan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang