Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tingkatan Cinta Menurut Abdullah Nashih Ulwan

Kompas.com - 17/10/2025, 12:43 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Dr. Abdullah Nashih Ulwan adalah seorang pemikir dan ulama terkemuka asal Suriah. Ia banyak menghasilkan karya dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, dakwah, psikologi, dll.

Salah satu pemikiran yang mencolok dari Abdullah Nashih Ulwan adalah konsep tentang tingkatan cinta. Ia membagi cinta menjadi tiga tingkatan. Berikut ini pembahasan tingkatan cinta menurut Abdullah Nashih Ulwan.

Baca juga: Kisah Cinta Salman Al Farisi yang Menginspirasi: Tak Ada Patah Hati

Al Mahabbatul Ula (Cinta yang Tertinggi)

Al Mahabbatul Ula yaitu cinta yang utama atau cinta tertinggi. Cinta ini ditujukan kepada Allah dan Rasul-Nya. Cinta ini dimiliki oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa serta mengharapkan perjumpaan dengan Allah SWT.

Orang yang ada pada tingkatan al mahabbatul ula mempunyai jiwa samawi. Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyyah jiwa samawi adalah jiwa yang menyertai orang-orang yang mempunyai al mahabbatul ula.

Hal-hal yang dicintainya adalah masalah-masalah yang berkait dengan pengetahuan, mencari keutamaan dan kesempurnaan yang memungkinkan bagi manusia serta menjauhi kehinaan. Jiwa ini menyenangi apa-apa yang mendekatkannya kepada Kekasih yang Maha Tinggi. Allah SWT berfirman:

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ

Artinya: “…adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah…” (Q.S. Al Baqarah: 165).

Baca juga: Kisah Cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha

Al Mahabbatul Wustha (Cinta Pertengahan)

Al Mahabbatul Wustha, yaitu cinta kepada selain Allah dan Rasul-Nya yang dilandasi oleh Al Mahabbatul Ula. Cinta ini adalah fitrah yang dianugerahkan kepada manusia.

Untuk cinta yang kedua ini, manusia harus berhati-hati, jangan sampai cinta ini melebihi kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya karena akan menyebabkannya menjadi orang fasik. Allah SWT berfirman:

قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ

Artinya: “Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan-Nya". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (Q.S. At Taubah: 24).

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar: Semua Agama Ujungnya Cinta

Al Mahabbatul 'Adna (Cinta Terendah)

Al Mahabbatul adna yaitu cinta terendah. Cinta ini merupakan kecintaan secara berlebihan kepada hal-hal yang bersifat duniawi dengan mengabaikan kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Allah SWT berfirman:

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ

Artinya: “…Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah….” (Q.S. Al Baqarah: 165)

Yang dimaksud dengan sesembahan tandingan selain Allah bisa berupa berhala-berhala yang menjadi sesembahan seperti halnya yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin atau bisa juga hal-hal lain seperti harta benda, pangkat, jabatan, wanita, dll yang menyebabkan seseorang menjadi gelap mata dan gelap hati serta menghalalkan segala cara untuk mencapainya.

Demikianlah pembagian cinta menurut Abdullah Nashih Ulwan. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gus Yahya: Pengasuh Al Khoziny Bangun Pesantren dari Tabungan Pribadi
Gus Yahya: Pengasuh Al Khoziny Bangun Pesantren dari Tabungan Pribadi
Aktual
Bahaya Meninggalkan Shalat Fardhu, Tidak Selamat Dunia Akhirat
Bahaya Meninggalkan Shalat Fardhu, Tidak Selamat Dunia Akhirat
Doa dan Niat
Andre Taulany Siap Beri Nafkah Mut’ah dan Iddah Rp 1 Miliar untuk Erin Wartia, Apa Artinya?
Andre Taulany Siap Beri Nafkah Mut’ah dan Iddah Rp 1 Miliar untuk Erin Wartia, Apa Artinya?
Aktual
Selain dalam Betawi, Al-Qur’an juga Diterjemahkan ke Bahasa Makassar
Selain dalam Betawi, Al-Qur’an juga Diterjemahkan ke Bahasa Makassar
Aktual
Tak Hanya Pesantren, Bangunan Kegiatan Agama Lain juga Akan Direhab
Tak Hanya Pesantren, Bangunan Kegiatan Agama Lain juga Akan Direhab
Aktual
4 Doa Memohon Rezeki dan Kekayaan agar Diberi Kelapangan oleh Allah SWT
4 Doa Memohon Rezeki dan Kekayaan agar Diberi Kelapangan oleh Allah SWT
Doa dan Niat
Tiga Tingkatan dalam Mengubah Kemungkaran
Tiga Tingkatan dalam Mengubah Kemungkaran
Doa dan Niat
Tiga Tingkatan Cinta Menurut Abdullah Nashih Ulwan
Tiga Tingkatan Cinta Menurut Abdullah Nashih Ulwan
Doa dan Niat
Ayo Lakukan! Inilah 7 Amalan Pahalanya Setara Haji dan Umrah
Ayo Lakukan! Inilah 7 Amalan Pahalanya Setara Haji dan Umrah
Doa dan Niat
Fatwa MUI: Dana Zakat, Infak, dan Sedekah Kini Bisa untuk Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Fatwa MUI: Dana Zakat, Infak, dan Sedekah Kini Bisa untuk Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Aktual
Kisah Barshisha: Ahli Ibadah yang Masuk Neraka
Kisah Barshisha: Ahli Ibadah yang Masuk Neraka
Doa dan Niat
Fatwa MUI: Zakat Bisa Digunakan untuk Iuran BPJS Ketenagakerjaan, Ini Syaratnya
Fatwa MUI: Zakat Bisa Digunakan untuk Iuran BPJS Ketenagakerjaan, Ini Syaratnya
Aktual
Tertidur Saat Khutbah Jumat, Apakah Harus Mengulang Wudhu? Simak Penjelasannya
Tertidur Saat Khutbah Jumat, Apakah Harus Mengulang Wudhu? Simak Penjelasannya
Aktual
Wasekjen PBNU: Patriot Bond Jangan Jadi Instrumen Danantara Mengelola Sampah
Wasekjen PBNU: Patriot Bond Jangan Jadi Instrumen Danantara Mengelola Sampah
Aktual
Kemenag Jelaskan Pentingnya Sertifikat Halal: Jadi Kunci Kepercayaan Konsumen
Kemenag Jelaskan Pentingnya Sertifikat Halal: Jadi Kunci Kepercayaan Konsumen
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke