KOMPAS.com-Sholat sunnah qobliyah Subuh merupakan bagian dari sholat sunnah rawatib yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam.
Ibadah dua rakaat ini dikerjakan sebelum sholat fardhu Subuh dan memiliki keutamaan besar sebagaimana ditegaskan dalam sejumlah hadits Nabi Muhammad SAW.
Dilansir dari Antara, Rasulullah SAW dikenal sangat menjaga amalan ini hingga disebut tidak ada sholat sunnah lain yang lebih diutamakan dibanding dua rakaat sebelum Subuh.
Baca juga: Doa Setelah Sholat Tahajud Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Artinya
Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW tidak menjaga sholat sunnah mana pun seperti beliau menjaga dua rakaat sebelum Subuh sebagaimana terdapat dalam HR Bukhari dan Muslim.
Rasulullah SAW juga menegaskan keutamaan ibadah ini melalui sabdanya bahwa dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya sebagaimana diriwayatkan Muslim.
Sholat sunnah qobliyah Subuh termasuk bagian dari sholat rawatib yang memiliki dasar kuat dalam sejumlah riwayat.
Salah satu riwayat Tirmidzi menjelaskan bahwa siapa saja yang mengerjakan sholat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam akan dibangunkan rumah di surga.
Hadits itu merinci empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelah Dzuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh sebagai bagian dari rawatib.
Niat shalat sunnah qobliyah Subuh dibaca dalam hati saat melakukan takbiratul ihram.
Lafal niatnya adalah “Usholli sunnatal subhi rok’ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala.”
Artinya adalah “Aku niat shalat sunnah Subuh dua rakaat sebelum shalat fardhu menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
Baca juga: Apakah Perempuan Boleh Sholat Jumat? Ini Jawaban Lengkap Berdasarkan Hadis dan Kitab Fikih
Pelaksanaan shalat sunnah qobliyah Subuh pada dasarnya sama seperti shalat sunnah dua rakaat lainnya.
Tahapan dimulai dengan takbiratul ihram yang disertai niat dalam hati.
Pada rakaat pertama membaca Surah Al-Fatihah lalu Surah Al-Kafirun sebagaimana anjuran Rasulullah SAW.
Rakaat kedua dianjurkan membaca Surah Al-Fatihah lalu Surah Al-Ikhlas sebagaimana diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah RA.
Gerakan dilanjutkan dengan rukuk sambil membaca tasbih tiga kali.
Ibadah diteruskan dengan i’tidal atau berdiri setelah rukuk.
Tahapan berikutnya adalah sujud pertama, duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kedua.
Jamaah lalu berdiri untuk rakaat kedua dan mengulangi seluruh rangkaian gerakan sebelumnya.
Di bagian akhir sholat dilakukan tasyahud akhir.
Shalat kemudian ditutup dengan salam.
Baca juga: 5 Amalan Sunnah Setelah Sholat Fardu Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
Sholat sunnah qobliyah Subuh lebih utama dikerjakan di rumah atau di tempat yang tidak terlalu ramai.
Kondisi tertentu seperti datang terlambat ke masjid dan waktu Subuh hampir masuk memungkinkan seseorang mengerjakannya di masjid dengan tetap memperhatikan situasi sekitar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang