KOMPAS.com-Berbakti kepada orangtua merupakan kewajiban setiap Muslim, baik ketika orangtua masih hidup maupun setelah mereka meninggal dunia.
Dalam sebuah kajian zuhur di Masjid Istiqlal Jakarta, Wakil Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal KH Mas’ud Halimin MA menjelaskan empat amalan utama yang dapat dilakukan seorang anak untuk tetap berbakti kepada orangtuanya yang telah wafat.
Kajian ini merujuk pada kitab Al-Adab Al-Mufrad karya Imam Bukhari.
Baca juga: Cara Meminta Maaf kepada Orangtua yang Sudah Meninggal Menurut Islam
KH Mas’ud menyampaikan bahwa doa anak shalih termasuk amal yang tidak terputus setelah kematian seseorang.
Ia menegaskan bahwa membaca Al-Qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada orangtua juga menjadi bentuk doa yang sampai kepada mereka.
“Penting bagi anak untuk mendoakan orang tuanya sendiri dan membacakan ayat Al-Qur'an seperti Surah Al-Fatihah,” ujarnya.
Memohonkan ampun untuk dosa-dosa orangtua yang telah meninggal dunia termasuk bentuk bakti, selama mereka wafat dalam keadaan beriman.
Baca juga: Doa untuk Orangtua yang Sudah Meninggal: Arab, Latin, dan Artinya
KH Mas’ud menjelaskan bahwa memenuhi amanah atau janji yang pernah diucapkan orangtua termasuk wujud bakti yang dianjurkan.
Ia mencontohkan bahwa jika orangtua pernah berjanji untuk membantu pembangunan masjid, maka anak yang mampu dianjurkan untuk melanjutkan janji tersebut sebagai bentuk penghormatan.
KH Mas’ud juga menegaskan bahwa bersedekah atas nama orangtua yang sudah wafat diperbolehkan dan pahalanya sampai kepada mereka.
Penjelasan ini merujuk pada hadis riwayat Muslim, ketika seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ أَبِـيْ مَاتَ وَتَـرَكَ مَالًا، وَلَـمْ يُـوْصِ، فَهَلْ يُـكَـفّـِرُ عَنْـهُ أَنْ أَتـَصَدَّقَ عَنْـهُ؟ قَالَ: نَـعَمْ
“Sesungguhnya ayahku meninggal dunia dan meninggalkan harta, tetapi ia tidak berwasiat, apakah sedekahku atas namanya dapat menghapus kesalahannya?” Rasulullah menjawab, “Ya.” (HR. Muslim)
Hadis lain tentang Saad bin Ubadah juga menjadi rujukan:
أَنَّ سَعْـدَ بْنَ عُـبَـادَةَ … قَـالَ: فَـإِنّـِيْ أُشْهِـدُكَ أَنَّ حَائِـطَ الْـمِخْـرَافِ صَدَقَـةٌ عَلَـيْـهَا
Dalam hadis tersebut, Nabi membenarkan sedekah Saad atas nama ibunya yang telah meninggal dunia. (HR. Al-Bukhari)
Baca juga: 7 Manfaat Istighfar Nabi Ibrahim, Doa Ampunan untuk Diri, Orangtua, dan Mukminin
KH Mas’ud menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dengan sahabat-sahabat orangtua, meskipun anak tidak mengenal mereka sebelumnya.
Ia menjelaskan bahwa tindakan ini termasuk bentuk menghormati orangtua dan dapat dipandang sebagai peran anak menggantikan kehadiran orangtuanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang