KOMPAS.com - Takdir, ikhtiar, doa, dan tawakal adalah empat hal yang saling berhubungan. Keempatnya berkaitan dengan keadaan manusia. Takdir manusia sudah dituliskan di lauhul mahfudz, namun manusia tetap harus berikhtiar untuk meraihnya.
Setiap manusia tidak tahu apa yang ditakdirkan Allah SWT untuknya hingga ia melakukan ikhtiar, doa, dan tawakal. Hasil akhir dari ketiga aktivitas itulah yang disebut dengan takdir.
Allah SWT menuliskan takdir di Lauhul Mahfuds karena Dia dzat yang tidak terikat dengan ruang dan waktu. Allah Maha mengetahui apa yang terjadi dari awal sampai akhir dengan Ilmu-Nya.
Baca juga: Ikhtiar, Doa, dan Tawakal: 3 Cara Meraih Karunia Allah SWT
Untuk lebih memahami hubungan takdir, ikhtiar, doa, dan tawakal, berikut penjelasannya.
Berdasarkan kitab Mu’jamu Maqayisil Lughah karya Ibnu Faris, takdir berasal dari bahasa Arab qadar yang artinya akhir dan batas segala sesuatu. Jika dikatakan Allah SWT menakdirkan sesuatu, berarti Allah SWT mengetahui akhir dan batasan sesuatu tersebut.
Secara istilah, takdir adalah Ketentuan yang Allah SWT tetapkan untuk makhluknya sebelum diciptakan. Allah SWT menentapkan sesuatu berdasarkan Ilmunya yang pasti mengandung hikmah yang sempurna.
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Artinya: “Allah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (H.R. Muslim).
Takdir ada dua macam, yaitu takdir mumbram dan takdir muallaq. Takdir mubram adalah takdir yang tidak dapat diubah, misal kelahiran, hari kiamat, suku, dan bentuk asal suatu makhluk.
Baca juga: Kisah Lukman Al Hakim dan Anaknya: Takdir Allah Selalu yang Terbaik
Sementara takdir muallaq adalah takdir yang berupa batasan yang Allah berikan untuk manusia. Ia bisa diubah melalui ikhtiar dan doa manusia.
Dalil adanya takdir yang dapat diubah dengan ikhtiar dan doa disampaikan dalam ayat dan hadits berikut ini:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ
Artinya: "...Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (Q.S. Ar Ra'du: 11).
Sedangkan dalam hadits disebutkan:
لَا يَرُدُّ القَضَاءَ إلَّا الدُّعَاءُ، وَلَا يَزِيدُ فِي العُمُرِ إلَّا البِرُّ
Artinya: “Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebajikan.” (H.R. At Tirmidzi).
Baca juga: 7 Amalan Tolak Bala Dalam Islam agar Terhindar dari Musibah
Pengertian ikhtiar adalah usaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dalam hidup. Perintah berikhtiar ini disampaikan dalam beberapa ayat Al Quran.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (Q.S. Ar Ra'du: 11).
Dalam ayat lain dijelaskan:
وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
Artinya: "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (Q.S. An Najm: 39).
Baca juga: Doa Agar Dilancarkan Ujian Sekolah, Ikhtiar Spiritual Meraih Hasil Terbaik
Doa artinya memanjatkan permohonan kepada Allah SWT. Berdoa menunjukkan bahwa manusia itu lemah dan harus bergantung pada Dzat yang Maha Kuat, yaitu Allah SWT.
Orang-orang yang tidak mau berdoa akan mendapatkan murka Allah SWT. Karena itu berarti menafikan Allah SWT sebagai Dzat tempat bergantung segala makhluk dan tempat meminta pertolongan.
مَنْ لَمْ يَدْعُ اللهَ، غَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ
Artinya: “Barang siapa yang tidak berdoa kepada Allah, niscaya Allah akan murka padanya." (H.R. Ahmad).
Allah SWT sudah berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang berdoa kepada-Nya, termasuk dalam hal pekerjaan.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Q.S. Al Mu'min: 60).
Baca juga: Doa Saat Musibah Datang Agar Mendapat Ganti yang Lebih Baik
Tawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT. Apapun hasil dari ikhtiar dan doa, maka itu adalah yang terbaik menurut Allah SWT.
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya: "...Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (Q.S. Ali Imran: 159).
Ketika seseorang bertawakal kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan mencukupkan segala urusannya.
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Artinya: "Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (Q.S. Ath Thalaq: 3).
Baca juga: Mengenal 6 Rukun Iman dan Penjelasannya Lengkap
Ikhtiar adalah usaha manusia untuk menggapai takdir yang baik dari Allah SWT. Doa akan menyempurnakan ikhtiar yang telah dilakukan, sementara tawakal adalah kesiapan untuk menerima takdir Allah SWT hasil dari ikhtiar dan doa.
Jadi, takdir adalah hasil dari ikhtiar, doa, dan tawakal manusia. Atau bisa dikatakan takdir manusia dibentuk dari usaha, doa, dan tawakal manusia. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah takdir muallaq, yaitu takdir yang dapat diubah oleh manusia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang