KOMPAS.com - Khutbah Jumat menjadi bagian dari rangkaian pelaksanaan shalat Jumat. Khutbah Jumat dilaksanakan sebelum pelaksanaan shalat Jumat. Dalam melaksanakan Khutbah Jumat, ada hal-hal rukun khutbah Jumat yang wajib dipenuhi.
Khutbah Jumat terdiri dari dua khutbah. Diantara dua khutbah itu dipisah dengan duduk. Khutbah Jumat dianggap sah bila di dalamnya terpenuhi rukun-rukunnya. Ada 5 rukun khutbah Jumat, berikut penjelasannya.
Baca juga: Khutbah Jumat: Pentingnya Kejujuran dalam Kehidupan Seorang Muslim
Khutbah Jumat bukan hanya sekedar pelengkap pelaksanaan shalat Jumat. Khutbah Jumat menjadi salah satu dari syarat sah pelaksanaan shalat Jumat. Tanpa adanya khutbah Jumat, shalat Jumat tidak sah.
Dalam buku Hukum-hukum Terkait Ibadah Shalat Jumat karya Ahmad Sarwat, Lc., M.A., salah satu syarat sah shalat Jumat adalah pelaksanaan dua khutbah yang dijeda dengan duduk.
Delain itu, syarat sah shalat Jumat lainnya adalah dilaksanakan secara berjamaah dan tidak ada pendirian shalat Jumat ganda dalam suatu wilayah.
Pelaksanaan khutbah Jumat harus memenuhi 5 rukun. Bila tidak terpenuhi, maka khutbah Jumatnya tidak sah, yang berarti pelaksanaan shalat Jumatnya juga tidak sah. berikut 5 rukun khutbah Jumat.
Baca juga: Keistimewaan Hari Jumat: Sayyidul Ayyam dan Keutamaannya bagi Umat Islam
Rukun khutbah Jumat yang pertama yaitu membaca pujian kepada Allah SWT di kedua khutbah.
Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitab Minhajul Qawim menjelaskan bahwa disyaratkan adanya pujian kepada Allah menggunakan kata Allah dan lafal hamdun atau lafal-lafal yang satu akar kata dengannya. Misalnya alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلَّهِ), innalhamdalillah (إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ), dan yang sejenisnya.
Rukun khutbah Jumat yang kedua adalah membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW. Lafal sholawat bisa mengambil dari bacaan sholawat yang biasa dilafalkan. Inti dari sholawat adalah mendoakan dan memuji Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabat.
Baca juga: Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat
Contoh bacaan sholawat dalam khutbah Jumat:
1. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ
2. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Unsur yang harus ada doa atau pujian dan penyebutan nama Nabi Muhammad atau yang merujuk kepada Nabi Muhammad SAW.
Wasiat takwa dilakukan pada dua khutbah. Inti dari wasiat takwa adalah mengajak agar senantiasa meningkatkan ketaatan atau ketakwaan terhadap Allah SWT.
Arti takwa adalah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.
Baca juga: Keutamaan Sedekah Jumat: Pahala Berlipat, Penghapus Dosa, dan Pembuka Rezeki
Wasiat takwa ini biasanya sudah disampaikan pada pembukaan khutbah Jumat dengan lafal ittaqullah (اِتَّقُوا اللّٰهَ) atau bisa juga dengan membaca surat Ali Imron ayat 102.
Arab:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Latin:
Yaa ayyuhalladziina aamanuttaqullaaha ḥaqqa tuqaatihii wa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun.
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Kemudian wasiat takwa bisa disampaikan lagi sebelum masuk ke materi khutbah.
Baca juga: Amalan Ringan Sebelum Shalat Subuh di Hari Jumat, Penghapus Dosa Sebanyak Buih di Lautan
Membaca ayat-ayat Al Quran minimal dilakukan di salah satu dari dua khutbah. Namun lebih utama bacaan ayat-ayat Al Quran disampaikan pada khutbah yang pertama dan terkait dengan materi khutbah yang disampaikan.
Mendoakan kaum muslimin dilakukan pada akhir khutbah. Adapun bacaan doa untuk kaum muslimin yang bisa diamalkan adalah sebagai berikut:
Arab:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
Baca juga: 8 Amalan Hari Jumat yang Dianjurkan Rasulullah SAW, Penuh Keberkahan dan Pahala
Latin:
Allaahmmaghfir lilmuslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal mu’minaat, al ahyaa i minhum wal amwaat, innaka samii’un qoriibun mujiibud da’waat.
Artinya:
Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa.
Demikian pembahasan mengenai rukun khutbah. Semoga bisa menjadi perhatian bagi segenap kaum muslimin untuk menyempurnakan rangakaian ibadah shalat Jumat.
Baca juga: Pahala Berangkat Shalat Jumat Lebih Awal
Khutbah Jumat penting dalam rangkaian pelaksanaan ibadah Jumat. Khutbah Jumat menjadi syarat sah pelaksanaan shalat Jumat. Oleh karena itu, khutbah Jumat harus memenuhi rukun khutbah Jumat sehingga khutbah Jumat menjadi sah.
Setiap orang yang mendapat amanah untuk menjadi khatib wajib memahami rukun khutbah Jumat. Tidak boleh tertinggal satupun dari rukun-rukun tersebut karena akan membuat shalat Jumat menjadi tidak sah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang