Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU Jatim Imbau Pemerintah-DPR Terbuka Terima Masukan dari Masyarakat

Kompas.com - 30/08/2025, 12:18 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengimbau pemerintah, DPR, dan aparat untuk lebih terbuka dalam menerima masukan dari masyarakat. Di sisi lain, masyarakat juga diajak menjaga persatuan dalam menyampaikan aspirasi.

“Leluhur kita itu dapat mencapai kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 dengan mengedepankan persamaan dan persatuan yang dilandasi rasa persaudaraan,” kata Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu (30/8/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Kiai Kikin, sapaan akrabnya, menanggapi aksi solidaritas atas wafatnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan.

Baca juga: Ketum MUI Ajak Sabar dan Jaga Persatuan Usai Aksi Massa Jakarta

 

Affan meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8) malam.

Saat ini, Polri melalui Divisi Propam Mabes Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang diduga bertanggung jawab dalam insiden tersebut.

Kiai Kikin menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Affan.

“Situasi yang terjadi saat ini merupakan bentuk dari kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat yang sudah terjadi cukup lama,” ujarnya.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, itu mengajak semua pihak menghadapi situasi dengan penuh kesabaran, menahan diri, mengutamakan keselamatan dan keutuhan, serta menghindari kerusakan yang lebih besar demi kemajuan bersama.

“Mari kita bersama-sama menjaga ketertiban, mengedepankan rasa persaudaraan dan tidak menimbulkan perselisihan yang menyebabkan adanya permusuhan sehingga kita kehilangan kekuatan untuk maju,” tutur cucu pendiri NU, Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari tersebut.

Baca juga: PKUB Serukan Masyarakat Menahan Diri dan Jaga Akal Sehat

Terkait aksi demonstrasi, Kiai Kikin menekankan agar aspirasi yang disampaikan diniatkan semata-mata untuk membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.

“Pemerintah, DPR, dan aparat, juga terbuka menerima masukan dengan kepala dingin, profesional, lapang diri, dan muhasabah untuk mewujudkan kepemimpinan bersama, sehingga dengan persatuan akan tercapai kemajuan bangsa dan negara,” katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke