Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Yahya Sebut NTB Jadi Basis NU Dinamis, Gubernur Iqbal Titipkan Diri ke NU

Kompas.com - 15/09/2025, 06:35 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menilai Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai salah satu basis jemaah NU paling dinamis di luar Jawa.

Dalam sambutannya pada pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB masa khidmat 2025–2030 di Auditorium UIN Mataram, Minggu (14/9/2025), ia membandingkan perkembangan NU di NTB dengan basis tradisional di Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Menurutnya, akselerasi perkembangan NU di NTB luar biasa berkat kegigihan para kader.

"Di samping gigih, saya bisa lihat walaupun tidak disuruh sudah koheren dengan sendirinya," ujar Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya, seperti dilansir Antara.

Baca juga: Profil Mochamad Irfan Yusuf, Cucu Pendiri NU yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah Pertama

Peran NU Bagi Bangsa dan Negara

Gus Yahya mengingatkan tantangan yang dihadapi NU tidak hanya berkaitan dengan organisasi, tetapi juga dengan kepentingan bangsa dan negara.

Ia menekankan NU sebagai salah satu pendiri bangsa yang turut berinisiatif membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Di antara yang berinisiatif untuk berdirinya bangsa bernama Indonesia ini adalah Nahdlatul Ulama," tegasnya.

Baca juga: NU Jatim Imbau Pemerintah-DPR Terbuka Terima Masukan dari Masyarakat

Komitmen PWNU NTB

Ketua PWNU NTB Prof Masnun Tahir menegaskan komitmennya untuk tegak lurus dengan PBNU.

Ia menekankan pentingnya koherensi kepengurusan, program, visi, dan misi dari tingkat pusat hingga daerah.

"Kita harus koheren dari atas sampai bawah kepengurusannya, kemudian program-programnya, visi misinya juga harus koheren," kata Masnun pada pelantikan bertema Melanjutkan Pengabdian, Menggapai Bukti Bakti.

Ia juga menyerukan kepada seluruh jajaran PWNU NTB untuk terus bekerja tanpa henti.

"Kita terus bekerja, tidak boleh istirahat, karena tugas kita sekarang banyak," ujarnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah untuk menjaga ukhuwah islamiah dan ukhuwah watoniyah.

Baca juga: Pernyataan Muhammadiyah: Seruan Dialog dan Kedamaian Usai Aksi Massa di Jakarta

Dukungan Pemerintah NTB

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan selamat kepada kepengurusan baru PWNU NTB.

Ia mendoakan agar jajaran pengurus diberi kemudahan dalam berkhidmat bagi warga Nahdliyyin, umat Islam, dan pembangunan daerah.

"Pemerintah Provinsi NTB membuka diri untuk bekerja sama dengan NU demi tujuan yang sama, yakni membangun umat dan daerah," ujar Iqbal.

Iqbal juga membagikan nasihat yang ia terima dari ulama kharismatik TGH Datok Bagu saat menjelang Pilkada NTB.

"Datok berpesan, 'Titip NU'. Saya jawab, seharusnya bukan NU yang dititip ke saya, tapi saya yang dititipkan ke NU," katanya.

NU dalam Sejarah dan Pesan Kebangsaan

Iqbal menyinggung sejarah kelahiran NU pada 1926 yang tidak lepas dari runtuhnya Kesultanan Ottoman tiga tahun sebelumnya.

Menurutnya, NU lahir untuk menjaga tradisi ahlussunnah wal jamaah dan menjaga umat.

"Oleh karena itu, saya titipkan diri saya kepada NU agar bisa bersama-sama menjaga kampung halaman tercinta," ujarnya.

Ia juga mengutip pesan pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, bahwa siapa saja yang menjaga bangsa dan agamanya, maka Allah akan menjaganya.

"Dengan niat memelihara umat, bangsa, agama, dan kampung halaman ini, saya yakin Allah akan memudahkan langkah kita semua. Saya ingin diterima menjadi bagian utuh dari keluarga besar NU NTB dan bergandengan tangan dalam membangun daerah," tutur Iqbal.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ayat Al Quran dan Hadits tentang Larangan Berjudi Serta Dampak Buruknya
Ayat Al Quran dan Hadits tentang Larangan Berjudi Serta Dampak Buruknya
Doa dan Niat
Pornografi dalam Pandangan Islam dan Cara Mengatasi Kecanduannya
Pornografi dalam Pandangan Islam dan Cara Mengatasi Kecanduannya
Doa dan Niat
Bolehkah Mewarnai Rambut dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Bolehkah Mewarnai Rambut dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Doa dan Niat
6 Tanda Kiamat Dalam Hadits Ini Semua sudah Terjadi
6 Tanda Kiamat Dalam Hadits Ini Semua sudah Terjadi
Doa dan Niat
8 Langkah Mandi Wajib Setelah Haid, Panduan Lengkap untuk Muslimah
8 Langkah Mandi Wajib Setelah Haid, Panduan Lengkap untuk Muslimah
Aktual
Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Doa dan Niat
Benarkah Bayi Lahir Sudah Menanggung Utang Negara? Begini Penjelasan Islam
Benarkah Bayi Lahir Sudah Menanggung Utang Negara? Begini Penjelasan Islam
Aktual
Membaca Gerak NU di Tanah Seribu Masjid: Dari Pesantren ke Ruang Digital
Membaca Gerak NU di Tanah Seribu Masjid: Dari Pesantren ke Ruang Digital
Aktual
Menag: Orang yang Suka Menyalahkan Orang Lain Tanda Masih Harus Belajar
Menag: Orang yang Suka Menyalahkan Orang Lain Tanda Masih Harus Belajar
Aktual
35 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Datangnya Rezeki di dalam Kitab Ta’lim Muta’allim
35 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Datangnya Rezeki di dalam Kitab Ta’lim Muta’allim
Doa dan Niat
Gus Yahya Sebut NTB Jadi Basis NU Dinamis, Gubernur Iqbal Titipkan Diri ke NU
Gus Yahya Sebut NTB Jadi Basis NU Dinamis, Gubernur Iqbal Titipkan Diri ke NU
Aktual
Sekjen MUI Ajak Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Lewat Cash Waqf Linked Sukuk
Sekjen MUI Ajak Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Lewat Cash Waqf Linked Sukuk
Aktual
Menag Resmikan UIN Kiai Ageng Muhammad Besari, Satu-satunya Kampus Negeri di Ponorogo
Menag Resmikan UIN Kiai Ageng Muhammad Besari, Satu-satunya Kampus Negeri di Ponorogo
Aktual
10 Adab Berdoa Menurut Imam Al-Ghazali agar Doa Dikabulkan
10 Adab Berdoa Menurut Imam Al-Ghazali agar Doa Dikabulkan
Doa dan Niat
Kemenag Alokasikan Dana Abadi untuk 42 Ribu Pesantren dan 10 Juta Santri di Indonesia
Kemenag Alokasikan Dana Abadi untuk 42 Ribu Pesantren dan 10 Juta Santri di Indonesia
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke