KOMPAS.com-Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, meresmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (SETIAKIN) di Pangkalan Baru, Bangka Belitung, Selasa (18/11/2025).
SETIAKIN menjadi perguruan tinggi agama Khonghucu negeri pertama yang berdiri di Indonesia dan menjadi tonggak penting bagi pengembangan pendidikan Khonghucu di tanah air.
Peresmian ini disebut sebagai langkah bersejarah sekaligus bentuk komitmen pemerintah dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh pemeluk agama.
Baca juga: Angka Perceraian Tembus 35 Persen, Menag Minta BP4 Perkuat Pendampingan Keluarga Muda
Dalam sambutannya, Menag mengutip pepatah kuno, “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina.”
Ia berharap SETIAKIN dapat menjadi “jembatan penyeberangan” bagi para pengajar untuk mempelajari ilmu dan nilai luhur dari Tiongkok, kemudian menyebarkannya kepada para mahasiswa.
Menag turut menyoroti pentingnya menjaga kohesi sosial antarumat beragama.
“Tantangan kita adalah bagaimana kohesi sosial antar umat beragama bisa terwujud dengan baik,” ujarnya, dalam rilis yang diterima KOMPAS.com.
Ia menegaskan bahwa unsur spiritualitas harus diperkuat dalam proses pendidikan.
Baca juga: Menag Tegaskan Tak Toleransi Kekerasan dan Pelecehan di Lembaga Keagamaan
Menag kemudian menjabarkan tiga nilai utama dalam ajaran Khonghucu yang perlu diinternalisasi oleh sivitas akademika SETIAKIN, yaitu Ren, Li, dan Ba De.
Nilai ini menjadi inti ajaran Konfusius yang mendorong umat untuk memperluas cinta kasih demi terciptanya kedamaian.
“Ini berkaitan dengan bagaimana memproteksi humanisasi menggunakan pendekatan bahasa keagamaan, merawat lingkungan hidup dengan bahasa agama, dan melakukan penghormatan kepada orang tua,” jelasnya.
Li mencakup perilaku terpuji, etika sosial, dan pelaksanaan ritual keagamaan dengan penuh hormat.
Menag menekankan pentingnya menjaga pandangan, ucapan, dan tindakan dari hal-hal yang tidak susila.
Ba De mencakup nilai moral seperti bakti, rendah hati, kesetiaan, dapat dipercaya, susila, keadilan, kesucian hati, dan rasa malu.
“Nilai-nilai ini harus menjadi pedoman perilaku dalam setiap hubungan sosial,” tegas Menag.
Baca juga: Menag Nasaruddin Umar: Dana Sosial Keagamaan Harus Dorong Kemandirian Umat
Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Kementerian Agama, Nurudin, menyampaikan bahwa pendirian SETIAKIN merupakan bentuk kehadiran negara dalam menyediakan akses pendidikan bagi umat Khonghucu.
“Sekolah tinggi ini tercatat sebagai Sekolah Tinggi Agama Khonghucu negeri yang pertama di Indonesia. SETIAKIN hadir untuk merespons kebutuhan akan lembaga pendidikan tinggi formal bagi pemeluk agama Khonghucu,” ujarnya.
Menurut Nurudin, kehadiran kampus ini merupakan dukungan nyata pemerintah terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dari sisi intelektual dan bidang lainnya.
Ia menambahkan bahwa rekrutmen mahasiswa angkatan pertama dilakukan secara terbuka melalui seleksi nasional dan berhasil menjaring peserta dari berbagai provinsi.
SETIAKIN membuka dua program studi unggulan, yaitu Komunikasi dan Penyiaran Khonghucu serta Pendidikan Agama Khonghucu.
“Pendirian SETIAKIN juga merupakan langkah strategis dan visioner dalam merealisasikan pendidikan keagamaan yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan, sejalan dengan astaprotas Kementerian Agama,” kata Nurudin.
Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menyambut baik peresmian SETIAKIN.
Ia menyebut kampus tersebut sebagai sekolah percontohan bagi umat Khonghucu di seluruh Indonesia.
“Pemerintah Provinsi hadir dan mendorong penuh pendirian sekolah ini sebagai wujud dukungan nyata pada dunia pendidikan,” ujarnya.
Arsani menegaskan bahwa pendirian kampus merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan generasi penerus bangsa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang