KOMPAS.com-Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar mengimbau seluruh umat beragama untuk saling menghormati rumah ibadah sebagai upaya menjaga kerukunan dan keharmonisan sosial.
“Saya mohon sekali umat beragama untuk saling menghormati rumah ibadah masing-masing agama,” ujarnya saat kunjungan kerja di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (19/11/2025), dilansir dari Antara.
Baca juga: Menag Resmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
Ia menegaskan bahwa rumah ibadah merupakan tempat umat mendekatkan diri kepada Tuhan.
Menurutnya, tidak perlu ada kekhawatiran ketika nilai-nilai agama semakin kuat dalam diri seseorang.
“Agama lebih dominan terhadap diri pastikan akan menyumbangkan kebaikan, kebenaran tanpa membedakan perbedaan apa pun,” katanya.
Menag menekankan bahwa kehadiran rumah ibadah memiliki dampak positif bagi masyarakat.
Ia menilai lebih baik jika rumah ibadah semakin banyak daripada munculnya tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kemaksiatan.
“Makin dekat hamba terhadap Tuhannya, maka makin jauh kriminal dan polisi mungkin bisa istirahat. Sebaliknya, makin jauh umat dari Tuhannya maka akan terjadi kriminalitas di mana-mana,” ujarnya.
Baca juga: Angka Perceraian Tembus 35 Persen, Menag Minta BP4 Perkuat Pendampingan Keluarga Muda
Dalam kesempatan tersebut, Menag menyebut Bangka Belitung sebagai daerah kepulauan yang memiliki karakter egaliter.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat pesisir biasanya memiliki sikap lebih terbuka dibandingkan dengan masyarakat di wilayah daratan.
“Daerah-daerah maritim ini sangat berbeda dengan daerah daratan dan itulah sebabnya semua agama besar itu lahir di masyarakat daratan. Semua nabi lahir di daerah daratan dan tidak ada lahir di daerah kepulauan,” katanya.
Baca juga: Menag Nasaruddin Umar: Dana Sosial Keagamaan Harus Dorong Kemandirian Umat
Menag juga mengajak masyarakat untuk memadukan budaya maritim dengan nilai-nilai keagamaan.
Ia menilai masyarakat kepulauan memiliki potensi kebaikan yang kuat dan akan semakin berkembang jika didukung dengan pendidikan keagamaan.
“Orang baik ini akan menjadi lebih baik lagi jika ditambahkan dengan memperbanyak sekolah keagamaan seperti Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang