KOMPAS.com - Nabi Adam AS merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah SWT sekaligus nabi pertama yang diutus kepada umat manusia.
Setelah Allah menciptakan Adam, para malaikat dan makhluk ghaib diperintahkan untuk bersujud kepada Adam sebagai bentuk penghormatan atas ilmu dan kedudukan yang Allah berikan kepadanya.
Namun, Iblis menolak perintah tersebut karena kesombongannya, merasa dirinya lebih mulia karena diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah.
Baca juga: Kisah Lengkap Nabi Adam AS dari Awal Penciptaan Hingga Wafatnya
Penolakan ini menandai awal permusuhan Iblis terhadap manusia serta menjadi sumber godaan yang terus berlanjut hingga akhir zaman.
Adam AS kemudian tinggal bersama istrinya, Siti Hawa, di surga dengan berbagai kenikmatan yang Allah sediakan. Meski demikian, Allah memberikan satu larangan sebagai bentuk ujian ketaatan, yaitu tidak mendekati atau memakan buah dari satu pohon tertentu.
Karena godaan Iblis, Adam dan Hawa akhirnya melanggar larangan tersebut. Akibatnya, mereka diturunkan ke bumi untuk menjalani kehidupan sebagai manusia pertama, dengan segala tantangan dan tanggung jawab yang menyertainya.
Kehidupan di bumi bukanlah hukuman semata, melainkan bagian dari rencana Allah agar manusia belajar tentang usaha, kesabaran, tanggung jawab, dan makna penghambaan yang sesungguhnya.
Dari Adam dan Hawa inilah lahir keturunan manusia yang berkembang dan menyebar ke seluruh penjuru bumi, membawa amanah sebagai khalifah Allah untuk menjaga dan mengelola kehidupan.
Baca juga: Kisah Lengkap Nabi Idris AS
Dikutip dari buku Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Husein Zaid Alhamid (1995), pelajaran dari Kisah Nabi Adam AS yang masih relevan di zaman sekarang adalah:
1. Godaan dan Salah Pilih Tetap Ada
Seperti Adam dan Hawa yang tergoda untuk melanggar larangan Allah, kehidupan modern juga penuh dengan “buah larangan” versi zaman sekarang, seperti godaan untuk mengambil jalan instan, meniru perilaku negatif, menyebarkan kebohongan, dan mengikuti tren tanpa berpikir panjang tentang dampaknya.
Kisah Adam mengajarkan bahwa godaan selalu ada, tetapi keputusan yang kita buat memberi dampak besar bagi hidup kita.
2. Kesadaran untuk Memilih yang Baik Itu Penting
Kisah Adam dan Hawa menunjukkan bahwa manusia diberi akal untuk memilih antara patuh atau menentang perintah yang benar.
Di era digital saat ini, kita dihadapkan pada pilihan serupa yaiutu, memilih informasi yang benar atau hoaks, berbuat baik atau menyebarkan keburukan.
Hal ini menekankan bahwa pilihan yang baik muncul dari kesadaran diri sendiri, bukan sekadar ikut-ikutan.
3. Tidak Ada “Kegagalan Akhir” Jika Ada Taubat
Kisah Adam juga menunjukkan bahwa setelah perbuatan salah, taubat dan memperbaiki diri adalah jalan yang Allah buka bagi manusia.
Meski Adam dan Hawa melakukan kesalahan besar, mereka tetap bisa memulai kehidupan baru di bumi.
Dalam kehidupan saat ini, ketika seseorang membuat kesalahan baik di sekolah, pekerjaan, pergaulan, atau dalam hubungan sosial, kisah ini pun menjadi pengingat bahwa taubat dan memperbaiki diri adalah hal yang penting dan akan selalu mungkin untuk dilakukan.
4. Godaan Setan Bukan Hanya Suatu Hal Kuno
Kisah ini pun menjadi penggambaran awal godaan setan melalui Iblis yang menolak sujud kepada Adam dan kemudian berjanji akan menggoda keturunan manusia untuk menjauhi kebaikan.
Meski konteksnya kuno, konsep godaan setan ini relevan dengan kehidupan saat ini, di mana kita sering terpengaruh oleh hasutan negatif melalui media sosial, tekanan teman sebaya, atau kebiasaan buruk yang terus dipupuk oleh lingkungan.
Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim AS Mencari Tuhan
Kisah Nabi Adam AS juga mengajarkan tentang kerendahan hati dan bahaya kesombongan. Kesalahan Adam bukan disebabkan oleh kesombongan, melainkan kelalaian, sementara kejatuhan Iblis justru terjadi karena kesombongannya yang menolak perintah Allah.
Pesan ini sangat relevan di zaman sekarang, ketika manusia sering merasa paling benar, paling hebat, atau merendahkan orang lain karena status, kekayaan, atau pengetahuan.
Selain itu, kehidupan Adam dan Hawa di bumi mengajarkan tentang kerja keras dan tanggung jawab. Tidak seperti di surga, kehidupan dunia menuntut usaha, kesabaran, dan pengorbanan.
Dari sinilah manusia belajar bahwa hasil yang baik tidak datang secara instan, melainkan melalui proses panjang yang disertai doa dan ikhtiar.
Secara keseluruhan, kisah Nabi Adam AS bukan hanya cerita tentang awal mula manusia, tetapi juga cermin kehidupan manusia sepanjang zaman.
Ia mengajarkan bahwa manusia bisa jatuh dalam kesalahan, namun juga memiliki kesempatan untuk bangkit, belajar, dan menjadi lebih baik dengan petunjuk Allah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang