Penulis
KOMPAS.com - Dalam Islam, dikenal adanya penyakit 'ain. Penyakit ‘ain bersifat non medis. Penyakit ini muncul akibat pandangan mata yang punya hasad atau kagum kemudian berpengaruh buruk terhadap yang dipandangnya.
Dalam sebuah hadits pernah diceritakan ada seorang bernama Sahl bi Hunaif sedang Bersama Amir bin Rabi’ah. Amir bin Rabi’ah merasa kagum dengan kulit Sah bin Hunaif yang sangat halus dan indah hingga terucap: “Aku tidak pernah melihat kulit indah seperti yang kulihat pada hari ini, bahkan mengalahkan kulit wanita gadis.”
Seketika Sahl bin Hunaif menjadi sakit.
Baca juga: Mengenal Sifat Kikir: Penyakit Hati yang Membinasakan
Penyakit ‘ain disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW:
العين حق، ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين
Artinya: “Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (H.R. Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Aisyah RA, pernah diruqyah untuk menghilangkan penyakit ‘ain.
كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَسْتَرْقِيَ مِنَ العَيْنِ
Artinya: “Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memintaku agar aku diruqyah untuk menyembuhkan ‘ain.” (H.R. Muslim).
Baca juga: 4 Hal yang Dapat Memperparah Penyakit Hati Menurut Islam
Syaikh Abdurrahman bin Hasan dalam kitab Fathul Majid menyebut bahwa penyakit ‘ain berasal dari seseorang yang memandang dan menimbulkan gangguan pada yang dipandangnya.
‘Ain berasal dari kata ‘aana-ya’iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Penyakit ini bersal dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu melalui media pandangan mata menyebablan yang dipandangnya sakit.
Dalam kisah Sahl bin Hunaif, Rasulullah SAW memerintahkan Amir bin Rabi’ah untuk berwudhu, kemudian air bekas wudhunya diusapkan kepada Sahl bi Hunaif. Seketika itu Sahl menjadi sehat kembali.
Sementara dalam hadits yang disampaikan oleh Aisyah RA, Rasulullah memerintahkan Aisyah untuk diruqyah untuk menghilangkan penyakit ‘ain. Jadi, penyakit ‘ain dapat dihilangkan dengan melakukan rukyah.
Baca juga: Doa Berpergian Jauh agar Selamat dan Diberi Perlindungan Allah
Adapun untuk mencegah timbulnya penyakit ‘ain, maka ketika memandang sesuatu yang mengagumkan, diperintahkan untuk membaca:
Arab:
مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ
Latin:
Maasyaa Allah laa quwwata illa billahi allaahumma baarik ‘alaih.
Artinya:
Atas kehendak Allah semua ini terjadi, tiada kekuatan kecuali milik Allah, Ya Allah berikan keberkahan atasnya.
Baca juga: Doa Memohon Perlindungan dari Orang Jahat dan Fitnah
Berikut ini salah satu doa yang bisa diamalkan agar terhindar dari penyakit 'ain. Doa ini berasal dari hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari.
Arab:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِِ وَ هَامَّةِِ وَ مِنْ كُلِّ عَيْنِِ لامَّةِِ
Latin:
A’udzu bikalimaatillaahit taammaati min kulli syaithaanin wa haammah wa min kulli ‘ainin laammah.
Artinya:
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracun dan dari pengaruh ‘ain yang buruk.
Baca juga: Kumpulan Doa Perlindungan dan Keselamatan Lengkap dengan Terjemahannya
Itulah penyakit 'ain yang harus diwaspadai. Jangan sampai seseorang mempunyai sifat hasad atau kekaguman yang berlebihan terhadap orang lain agar tidak menimbulkan penyakit 'ain.
Penyakit 'ain bisa dicegah dengan cara membaca doa perlindungan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang