KOMPAS.com - Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i atau yang lebih dikenal sebagai Imam Al Ghazali adalah seorang ulama yang berasal dari Persia.
Imam Ghazali dianggap sebagai salah satu mujaddid atau pembaharu dalam Islam. Pemikirannya tentang Islam dan karya-karyanya masih dijadikan rujukan hingga saat ini.
Salah satu karya terbesarnya adalah kitab Ihya' Ulumuddin.
Berikut ini merupakan nasehat-nasehat Imam Al Ghazali yang terdapat dalam salah satu kitabnya yang berjudul 'Ayyuhal Walad'.
Baca juga: Metode Parenting Luqman Al Hakim yang Diabadikan Al Quran
Nasehat itu mudah tetapi berat untuk menerimanya karena sesungguhnya nasehat dalam rasa orang-orang yang menuruti hawa nafsu terasa pahit, sebab larang-larangan lebih dicintai di dalam hati mereka.
Bagi orang yang menuntut ilmu, orang yang tersibukkan dengan keutamaan diri dan prestasi dunia. Dia mengira bahwa ilmu saja akan dapat menjadi penyelamat dan penolongnya dan ia tidak perlu untuk mengamalkannya. Padahal siksa paling berat manusia di hari kiamat adalah orang berilmu yang mana Allah tidak menjadikannya bermanfaat dalam ilmunya.
Tanda berpalingnya Allah Yang Maha Luhur dari seorang hamba adalah ia tersibukkan dengan sesuatu yang tidak berguna. Sesungguhnya seseorang yang telah kehilangan waktu dari umurnya selain untuk melakukan ibadah, niscaya layaklah penyesalan (kesedihan) yang panjang baginya. Dan barang siapa melewati 40 tahun dan kebaikannya tidak melebihi keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke dalam neraka.
Baca juga: 5 Hadits tentang Jabatan: Jabatan itu Amanah, Jangan Disalahgunakan
Janganlah kamu menjadi orang yang bangkrut dari amal-amal perbuatanmu, jangan menjadi orang yang sepi (kosong) dalam ahwalmu (hatimu), dan yakinlah bahwa ilmu tanpa amal tidak akan berguna.
Meskipun kamu membaca ilmu selama 100 tahun dan mengumpulkan 1.000 kitab, maka kamu tidaklah menjadi orang yang bersiap-siap memperoleh rahmat Allah Yang Maha Luhur kecuali dengan mengamalkan ilmu itu.
Barang siapa menyangka bahwa ia akan sampai tanpa berusaha, maka ia adalah orang yang berangan-angan. Dan barang siapa yang menyangka bahwa ia akan sampai dengan mencurahkan usahanya, maka ia adalah orang yang tidak membutuhkan Allah.
Baca juga: Al Muflis: Golongan Orang-orang yang Bangkrut di Akhirat
Hiduplah semaumu karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah semaumu karena sesungguhnya kamu akan berpisah darinya, dan kerjakan semaumu karena sesungguhnya kamu akan dibalas atas itu.
Jadikanlah himmah (keinginan) di dalam ruh (jiwa), kekalahan di dalam nafsu, dan kematian di dalam badanmu, sesungguhnya tempatmu adalah kubur dan para penghuni kuburan sedang menantimu. Setiap saat kapan kamu akan sampai (menyusul) pada mereka. Takutlah kamu jika kamu sampai pada mereka tanpa bekal.
Sungguh jangan sampai seekor ayam jago lebih pintar daripada kamu, ia menyeru di waktu sahur sedangkan kamu sedang tidur.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini