Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pembangunan Masjid Nabawi dan Sejarah Adzan

Kompas.com - 16/09/2025, 15:36 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW yang berliku-liku akhirnya menemui titik akhir saat Beliau dan Abu Bakar Ash Shiddiq tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-11 Kenabian.

Kedatangan Nabi Muhammad SAW disambut dengan gegap gempita oleh penduduk Madinah. Nabi mulia yang sudah dinanti kedatangannya akhirnya tiba.

Begitu tiba di Madinah, salah satu langkah untuk menguatkan dakwah Islam adalah dengan membangun pusat dakwah, ibadah, dan pemerintahan.

Baca juga: Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah

Pembangunan Masjid Nabawi

Pada saat datang ke Madinah, unta Nabi Muhammad SAW berhenti di sebuah tempat pengeringan kurma milik dua anak yatim bernama Sahl dan Suhail yang berada dalam tanggungan Muadz bin Afra’.

Nabi Muhammad SAW kemudian membeli tempat tersebut untuk dijadikan masjid, tempat tinggal Nabi Muhammad SAW, pusat dakwah, sekaligus tempat tinggal untuk Kaum Muhajirin yang tidak punya rumah.

Kaum muslimin bergotong royong untuk membangun Masjid Nabawi, tak ketinggalan pula Nabi Muhammad SAW terlibat di dalamnya. Beliau tidak hanya berdiam diri, melainkan turut aktif dalam pembangunan tersebut sehingga para Sahabat juga turut bersemangat.

“Jika kita hanya duduk saja sedangkan Rasulullah bekerja, itu adalah tindakan orang yang tersesat,” ujar para Sahabat.

Masjid tersebut dibuat dengan batu-batu untuk dindingnya. Atapnya terbuat dari daun kurma. Tiang-tiangnya dari kayu dan lantainya dari pasir dan kerikil. Ada tiga pintu yang dibuat pada masjid tersebut.

Lebar masjid tersebut kurang lebih 100 hasta atau sekitar 30 meter. Sementara kiblatnya masih menghadap Baitul Maqdis.

Selain membangun masjid, Nabi Muhammad SAW juga membangun rumah di sebelah masjid. Selama rumah dibangun, Nabi Muhammad SAW tinggal di rumah Abu Ayyub Al Anshari.

Baca juga: Kisah Pengepungan Rumah Nabi Muhammad SAW Sebelum Hijrah

Sejarah Adzan

Pada awal pelaksanaan sholat, Nabi Muhammad SAW berusaha mencari metode untuk menyeru umat Islam agar datang ke masjid untuk mengerjakan sholat. Ide awalnya menggunakan terompet seperti layaknya kaum Yahudi, namun Rasulullah tidak suka.

Kemudian Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk menggunakan lonceng, meskipun Beliau juga tidak menyukainya. Namun sebelum hal itu dilaksanakan, muncul seorang sahabat bernama Abdullah bin Zaid dan mengabarkan mimpinya.

"Wahai Rasulullah, tadi malam aku bermimpi melihat seseorang memakai pakaian hijau berjalan melewatiku dengan membawa lonceng. Aku bertanya kepadanya, ‘Hai hamba Allah, bolehkah loncengmu itu kubeli?’

Orang tersebut menjawab: ‘Apa yang kau inginkan darinya?’ Aku menjawab: "Aku akan gunakan untuk memanggil orang untuk shalat.

Orang tersebut berkata: ‘Maukah engkau aku tunjukkan yang lebih baik daripada lonceng ini?’
Aku berkata: ‘Apa itu?’

Baca juga: 7 Keutamaan Menjadi Muadzin Lengkap dengan Bacaan Adzan dan Iqomah

Orang tersebut berkata: ‘Hendaknya engkau berkata: ‘Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Asyhadu an laa Ilaaha Ilia Allah. Asyhadu an laa Ilaaha Ilia Allah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Hayya aala ash- shalah. Hayya 'alas ash-shalah. Hayya alal falah. Hayya alalfalah. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Laa ilaaha ilia Allah!’”

Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda: "Mimpi itu benar, insya Allah. Cepat engkau temui Bilal, kemudian ajarkan lafadz tersebut kepada Bilal agar ia menyeru dengan seruan tersebut, karena suara Bilal lebih keras dari suaramu."

Bilal kemudian menyeru adzan dari rumah salah seorang kaum Anshor yang paling tinggi di sekitaran masjid.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Komisi VIII DPR Setujui Kenaikan Anggaran Kemenag Rp 88,8 Triliun
Komisi VIII DPR Setujui Kenaikan Anggaran Kemenag Rp 88,8 Triliun
Aktual
Bacaan Niat Sholat Qobliyah Subuh Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
Bacaan Niat Sholat Qobliyah Subuh Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
Doa dan Niat
Kisah Dua Orang Masuk Surga Tanpa Sekalipun Mengerjakan Sholat
Kisah Dua Orang Masuk Surga Tanpa Sekalipun Mengerjakan Sholat
Doa dan Niat
Kemenag Segera Cairkan Insentif Rp 1,67 Miliar untuk 670 Dosen Ma’had Aly
Kemenag Segera Cairkan Insentif Rp 1,67 Miliar untuk 670 Dosen Ma’had Aly
Aktual
10 Dampak Maksiat Terhadap Kehidupan Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah
10 Dampak Maksiat Terhadap Kehidupan Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah
Doa dan Niat
Kisah Pembangunan Masjid Nabawi dan Sejarah Adzan
Kisah Pembangunan Masjid Nabawi dan Sejarah Adzan
Doa dan Niat
Perbedaan Haji Plus dan Reguler: Biaya, Fasilitas, hingga Masa Tunggu
Perbedaan Haji Plus dan Reguler: Biaya, Fasilitas, hingga Masa Tunggu
Aktual
Bolehkah Menikahi Saudara Sepupu? Simak Penjelasan Lengkapnya
Bolehkah Menikahi Saudara Sepupu? Simak Penjelasan Lengkapnya
Doa dan Niat
Nasehat Ali Bin Abi Thalib: Tiga Cara Menjadi Manusia Terbaik
Nasehat Ali Bin Abi Thalib: Tiga Cara Menjadi Manusia Terbaik
Doa dan Niat
Sunnah-sunnah Malam Pertama agar Rumah Tangga Berkah dan Bahagia
Sunnah-sunnah Malam Pertama agar Rumah Tangga Berkah dan Bahagia
Doa dan Niat
Dari Maulid ke Ekoteologi, 1.000 Orang Bahas Kerusakan Lingkungan di Masjid
Dari Maulid ke Ekoteologi, 1.000 Orang Bahas Kerusakan Lingkungan di Masjid
Aktual
Sedekah Subuh Artinya Apa? Ini Keutamaan dan Cara Mengamalkannya
Sedekah Subuh Artinya Apa? Ini Keutamaan dan Cara Mengamalkannya
Doa dan Niat
Ayat Al Quran dan Hadits tentang Larangan Berjudi Serta Dampak Buruknya
Ayat Al Quran dan Hadits tentang Larangan Berjudi Serta Dampak Buruknya
Doa dan Niat
Pornografi dalam Pandangan Islam dan Cara Mengatasi Kecanduannya
Pornografi dalam Pandangan Islam dan Cara Mengatasi Kecanduannya
Doa dan Niat
Bolehkah Mewarnai Rambut dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Bolehkah Mewarnai Rambut dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke