Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perintah Menjaga Pandangan dan Keutamaannya dalam Islam

Kompas.com - 18/11/2025, 20:47 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Menjaga pandangan dalam Islam disebut dengan ghadhul bashar (غَضُ البصر). Ghadhul bashar sering diartikan juga sebagai menundukkan pandangan atau menahan pandangan.

Menjaga pandangan terkait dengan menjaga kesucian hati, perilaku, dan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Menjaga pandangan ini berlaku bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan tanpa kecuali.

Baca juga: 4 Cara Menjaga Amal Kebaikan Agar Tidak Rusak dan Diterima Allah SWT

Pengertian Menjaga Pandangan

Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya, menjaga pandangan adalah menahan pandangan untuk tidak melihat hal-hal yang dapat menimbulkan dosa atau maksiat, serta menghindari pandangan yang sia-sia.

Tujuan menjaga pandangan adalah untuk menjaga hati tetap bersih dan menghindari godaan yang berpotensi menjerumuskan ke dalam perilaku tercela dan maksiat.

Sedangkan menurut Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Fatawa, menjaga pandangan adalah menahan diri untuk melihat aurat dan menahan diri untuk melihat tempat yang berisi syahwat. Termasuk dalam menahan pandangan adalah tidak melihat ke dalam rumah orang lain karena itu merupakan area pribadi.

Perintah Menjaga Pandangan

Perintah menjaga pandangan disampaikan Allah SWT dalam firman-Nya:

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ. وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

Artinya: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya..." (Q.S. An Nur: 30-31).

Baca juga: Perintah Menjaga Lisan agar tidak Membawa Kebinasaan

Keutamaan Menjaga Pandangan

Berikut ini beberapa keutamaan menahan pandangan:

1. Merasakan Manisnya Iman

النَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومَةٌ فَمَنْ تَرَكَهَا مِنْ خَوْفِ اللَّهِ أَثَابَهُ جَلَّ وَعَزَّ إِيمَانًا يَجِدُ حَلَاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ

Artinya: “Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberi balasan iman kepadanya yang terasa manis baginya.” (H.R. Al Hakim)

2. Tehindar dari Dosa

Terkadang seseorang memandang sesuatu yang diharamkan Allah SWT dan Rasul-Nya secara tidak sengaja, hal itu merupakan sesuatu yang dimaafkan. Tetapi ketika ia melanjutkan memandang hal tersebut, maka hukumnya berdosa.

Dengan menjaga pandangan dari sesuatu yang diharamkan, maka seseorang akan terhindar dari dosa.

يَا عَلِيُّ لا تُتْبِعْ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الآخِرَةُ

Artinya: “Wahai Ali, jangan ikuti pandangan (pertama) dengan pandangan (berikutnya). Karena pandangan pertama itu milikmu (tidak berdosa atau dimaafkan), sedangkan pandangan berikutnya itu bukan milikmu (berdosa).” (H.R. At Tirmidzi).

Baca juga: Khutbah Jumat Rabiul Awal: Meneladani Rasulullah dalam Menjaga Amanah

3. Hati akan Disinari oleh Cahaya

Dalam sebuah riwayat yang dinisbatkan kepada Abdullah bin Mas'ud, menjaga pandangan menyebabkan hati akan disinari oleh cahaya dari Allah SWT. Cahaya Allah adalah hidayah (petunjuk) dan taufik (pertolongan Allah SWT).

النَّظَرُ سَهْمٌ مَسْمُومٌ مِنْ سِهَامِ إبْلِيسَ فَمَنْ غَضَّ بَصَرَهُ عَنْ مَحَاسِنِ امْرَأَةٍ أَوْرَثَ اللَّهُ قَلْبَهُ نُورًا

Artinya, “Pandangan mata itu laksana panah beracun dari berbagai panah iblis. Maka dari itu, siapa saja yang menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, niscaya Allah akan mewariskan cahaya yang menghiasi hatinya.”

Ibnul Qayyim Al Jauziyyah menyatakan menjaga pandangan menyebabkan hati seorang mukmin akan semakin bercahaya, semakin kuat imannya, dan semakin menambah ketakwaannya kepada Allah Ta’ala.

4. Hati Menjadi Lebih Suci

Dalam Al Quran surat An Nur ayat 30, salah satu tujuan menjaga pandangan adalah agar hati tetap terjaga kesuciannya. Memandang sesuatu yang diharamkan dapat mengotori hati.

Apabila sering memandang sesuatu yang diharamkan, hati akan menjadi keruh dan sulit menerima hidayah dan kebenaran.

Baca juga: Bacaan Doa Agar Terhindar dari Maksiat Lengkap dengan Artinya

5. Meringankan Hisab di Akhirat

Penglihatan menjadi salah satu yang akan dimintai pertanggungjawaban atau hisab di hari kiamat. Ketika pandangan terjaga dari melihat hal-hal yang diharamkan, maka ia akan selamat dari hisab tersebut.

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

Artinya: “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S. Al Isra’: 36)

6. Terhindar dari Perbuatan Zina

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan)..." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: 10 Dampak Maksiat Terhadap Kehidupan Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah

Keutamaan Menjaga Pandangan Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyyah

Sementara menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam kitabnya Al Jawabul Kaafi, menjaga pandangan mempunyai berbagai keutamaan, yaitu:

1. Membersihkan hati dan derita penyesalan di akhirat akibat maksiat mata;

2. Mendatangkan cahaya keimanan dan ketenangan hati;

3. Mempunyai firasat yang kuat sehingga firasat yang muncul merupakan kebenaran;

4. Membuka jalan dan pintu ilmu sehingga ilmu mudah masuk ke dalam diri seseorang;

5. Menumbuhkan kekuatan, keteguhan, dan keberanian menyampaikan kebenaran dari hati nurani

6. Mencegah masuknya racun yang dapat merusak hati yang berasal dari godaan setan dan nafsu syahwat;

Baca juga: Nasehat Ibrahim bin Adham agar Berhenti dari Maksiat

7. Menguatkan dan mengokohkan akal;

8. Hati lebih terpusat untuk memikirkan maslahat atau kebaikan dalam kehidupan;

9. Menjalankan perintah Allah SWT dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Demikianlah beberapa keutamaan menahan pandangan dalam Islam. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com