KOMPAS.com - Shalat Shubuh adalah salah satu dari shalat fardhu yang sangat istimewa. Shalat ini dikerjakan di akhir malam dan awal pagi. Di waktu tersebut biasanya paling nikmat untuk tidur.
Bagi orang-orang yang terjaga dan melaksanakan shalat Shubuh, maka ia seakan-akan melaksanakan shalat sepanjang malam. Agar tidak salah dalam pelaksanakaan shalat Shubuh, maka perlu diketahui batasan waktu shalat Shubuh.
Baca juga: Sholat Sunnah Qobliyah Subuh: Keutamaan, Niat, dan Tata Cara Lengkap
Berikut ini ayat yang menjelaskan waktu pelaksanaan shalat Shubuh.
النص العربي: أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (Q.S. Al Isra': 78)
Sementara dalam ayat lain dijelaskan:
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِۗ اِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ
Artinya, “Dirikanlah shalat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)." (Q.S. Hud ayat 15).
Baca juga: Bacaan Doa Waktu Subuh: Arab, Latin, dan Artinya
Berikut ini batasan waktu shalat Shubuh berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW.
وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ، فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ فَأَمْسِكْ عَنِ الصَّلَاةِ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ
Artinya: “Waktu shalat Shubuh adalah dari menyingsingnya fajar selama matahari belum terbit. Jika matahari telah terbit, maka berhentilah dari shalat, karena matahari terbit di antara dua tanduk setan.” (H.R. Muslim).
Dalam hadits lain dijelaskan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الصُّبْحِ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang mendapatkan satu rakaat shalat Shubuh sebelum matahari terbit, maka ia telah mendapatkan shalat Shubuh.” (H.R. At Tirmidzi).
Baca juga: Bacaan Doa Qunut Subuh Lengkap dengan Arti dan Dalil Mengamalkannya
Dalam hadits diriwayatkan kapan saat terbaik menjalankan shalat Shubuh yang dicontohkan Rasulullah SAW.
أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانَ يُصَلِّي الصُّبْحَ بغَلَسٍ، فَيَنْصَرِفْنَ نِسَاءُ المُؤْمِنِينَ لا يُعْرَفْنَ مِنَ الغَلَسِ – أوْ لا يَعْرِفُ بَعْضُهُنَّ بَعْضًا
Artinya: “Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam biasa shalat Shubuh ketika ghalas. Ketika itu para wanita kaum Mukminin keluar shalat Shubuh ketika ghalas dalam keadaan tidak ada yang mengenal mereka, atau mereka saling tidak mengenal satu sama lain (karena masih gelap)” (H.R. Bukhari).
Menurut Abu Manshur dalam kitab Lisanul 'Arab, yang dimaksud ghalas adalah awal waktu Shubuh hingga cahaya fajar menyebar di ufuk. Demikian juga al ghabas. Keduanya adalah bercampurnya cahaya putih dan kemerah-merahan di waktu Shubuh.
Definisi lain dari ghalas adalah kegelapan di akhir malam, ketika sudah bercampur dengan cahaya di waktu shubuh
Demikianlah waktu shalat Shubuh, dari waktu mulainya hingga batas akhir pelaksanaan shalat Shubuh.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang