KOMPAS.com-Jumadil Akhir merupakan bulan keenam dalam kalender Hijriah. Bulan ini tidak sepopuler Ramadan atau Muharram, tetapi tetap memiliki nilai penting bagi umat Islam.
Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memperdalam pemahaman sejarah Islam, memperbanyak ibadah, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nama “Jumadil Akhir” berasal dari kata jumad yang berarti “beku” dan akhir yang berarti “terakhir.”
Penamaan ini merujuk pada kondisi musim dingin di Jazirah Arab ketika air sering membeku. Bulan ini berada setelah Jumadil Awal dalam urutan kalender Hijriah.
Baca juga: Hitung Mundur Ramadhan 2026: Tersisa 99 Hari Lagi Menuju Bulan Suci
Beberapa peristiwa bersejarah terjadi pada bulan Jumadil Akhir. Salah satunya adalah Perang Mu’tah, yaitu pertempuran antara pasukan Muslim dan tentara Romawi di wilayah Syam.
Walaupun jumlah umat Islam jauh lebih sedikit, keberanian dan keteguhan mereka menjadi pelajaran penting tentang menghadapi ujian dengan ikhlas.
Peristiwa lain yang tercatat dalam sejarah Islam pada bulan ini antara lain:
Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW, lahir pada 20 Jumadil Akhir, lima tahun sebelum masa kenabian. Beliau dikenal dengan akhlaknya yang lembut, kecerdasan, dan kedekatannya dengan Rasulullah. Sosok Fatimah menjadi teladan bagi kaum Muslimin sepanjang masa.
Baca juga: Muhammadiyah Sosialisasikan Kalender Hijriah Global di Mesir, Langkah Menuju Kesatuan Dunia Islam
Pasukan Muslim yang dipimpin Khalid bin Walid berhasil memenangkan pertempuran melawan pasukan Byzantium dalam jumlah besar pada bulan ini. Kemenangan tersebut menunjukkan ketegasan strategi dan kekuatan iman para sahabat.
Jumadil Akhir tidak memiliki amalan khusus yang diwajibkan syariat, tetapi tetap menjadi waktu yang penuh peluang kebaikan.
Peristiwa-peristiwa penting di bulan ini mengajak umat Islam untuk meneladani keteguhan para tokoh besar dalam sejarah Islam, memperbanyak amal saleh, serta memperbaiki diri.
Baca juga: Sejarah Nama-nama Bulan dalam Kalender Hijriyah
Beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan selama Jumadil Akhir antara lain:
Sebagian ulama menganjurkan melaksanakan sholat sunnah tambahan pada malam tanggal 1, 10, dan malam terakhir bulan Jumadil Akhir. Sholat ini dilakukan dengan melaksanakan dua rakaat, membaca Al-Fatihah dan surah pendek, lalu memperbanyak doa serta istighfar.
Amalan puasa sunnah tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah, termasuk Jumadil Akhir, sangat dianjurkan. Puasa ini membantu melatih kesabaran, menumbuhkan disiplin, serta menghadirkan pahala yang besar.
Bersedekah pada bulan ini sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah tidak akan mengurangi harta...”
(HR. Muslim)
Sedekah membantu membersihkan harta dan membawa ketenangan bagi pelakunya.
Perbanyak membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Membaca doa-doa kebaikan untuk dunia dan akhirat juga sangat dianjurkan. Zikir membantu menenangkan hati serta memperkuat kedekatan dengan Allah SWT.
Baca juga: Bulan Jumadil Awal 2025: Sejarah, Makna, dan Amalan yang Dianjurkan bagi Umat Islam
Bulan Jumadil Akhir dapat menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah melalui membaca Alquran, mempelajari sejarah Islam, dan mengikuti kajian keagamaan. Ilmu yang diperoleh akan membuat ibadah lebih bermakna dan penuh kesadaran.
Peristiwa seperti kelahiran Fatimah Az-Zahra dan kemenangan pasukan Muslim menjadi pengingat tentang pentingnya keikhlasan, keteguhan iman, dan keberanian.
Dengan memperbanyak sholat sunnah, puasa, sedekah, dan zikir, umat Islam dapat memanfaatkan Jumadil Akhir sebagai momen yang penuh keberkahan.
Semoga bulan ini menjadi kesempatan untuk bertumbuh secara spiritual dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang