KOMPAS.com-Pada hari kiamat, ketika kepanikan melanda dan tidak ada tempat berlindung selain naungan Allah, tujuh golongan manusia akan menerima naungan khusus dari-Nya.
Golongan-golongan ini adalah mereka yang sepanjang hidupnya senantiasa beribadah, berlaku adil, menahan godaan dunia, dan menjaga hubungan dengan sesama hanya karena Allah.
Seperti ditulis dalam buku Huru Hara Hari Kiamat karya Ibnu Katsir, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Saw menjelaskan tujuh golongan yang mendapat naungan Allah di hari kiamat.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « سبعة يظلهم الله تحت ظله يوم لا ظل إلا ظله ، إمام مقسط ورجل لقيته امرأة ذات جمال ومنصب فعرضت نفسها عليه فقال : إني أخاف الله رب العالمين ، ورجل قلبه معلق بالمساجد ورجل تعلم القرآن في صغره فهو يتلوه في كبره ورجل تصدق بصدقة بيمينه فأخفاها عن شماله ، ورجل ذكر الله في برية ففاضت عيناه خشية من الله عز وجل ، ورجل لقي رجلا فقال : إني أحبك في الله فقال : له الرجل وأنا أحبك في الله » ( رواه البيهقى فى شعب الايمان و هذا حديث صحيح )
Artinya : Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah Saw, sesungguhnya beliau bersada : ” Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tiada naungan lain selain naungan-Nya, yaitu : (1). Pemimpin yang adil dan jujur, (2). Seorang lelaki betemu seorang perempuan cantik dan berpangkat lalu perempuan itu menawarkan dirinya kepada laki-laki tersebut dan laki-laki tersebut mengatakan : “Sesungguhya aku takut kepada Allah rabbul alamin”, (3). Seseorang yang hatinya tertambat di masjid-masjid,
(4). Seseorang yang mempelajari al-Qur’an sejak muda dan terus dibacanya sampai tua, (5). Seseorang yang merahasiakan sedekahnya sehingga apa yang diberikan oleh tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya, (6). Seseorang yang ingat kepada Alah (dzikrullah) di tengah-tengah orang banyak sambil melelehkan air matanya karena takut kepada Allah, (7). Seseorang bertemu orang lain lalu dia mengatakan : Aku mencintaimu karena Allah, yang disambut oleh temannya itu : Akupun mencitaimu karena Allah”. (HR Baihaqi, dalam Syu’abul Iman).
Baca juga: Fenomena Emas di Sungai Eufrat: Tanda Kiamat atau Sekadar Mineral?
Dilansir dari dari laman Muhammadiyah, di padang mahsyar, digambarkan matahari ketika itu sangat rendah, yang menggambarkan betapa panasnya udara ketika itu. Di sa’at itulah, masing-masing orang akan mencari naungan. Namun apa yang dicari itu tidak ada. Yang ada hanyalah naungan khusus yang disediakan Allah, untuk orang-orang khusus, yaitu:
Pemuda yang menghabiskan masa mudanya untuk beribadah kepada Allah termasuk golongan yang akan mendapat naungan-Nya.
Allah berfirman, "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Nabi-Nabi, dan dari kamu (Muhammad) dan dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam. Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh" (QS. Al-Ahzab: 7), yang menunjukkan pentingnya ketekunan dalam beribadah sejak muda.
Pemimpin yang adil dan jujur akan dinaungi oleh Allah di hari kiamat. Dalam Alquran, Allah berfirman,
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, maka hendaklah kamu menetapkannya dengan adil" (QS. An-Nisa: 58), yang menegaskan pentingnya keadilan dalam kepemimpinan.
Seorang laki-laki yang menolak godaan seorang wanita karena takut kepada Allah juga termasuk golongan yang mendapat naungan Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan (ingatlah) ketika Zulaikha menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepadanya, dan Yusuf berkata: 'Aku berlindung kepada Allah, sesungguhnya tuanku telah memperlakukan aku dengan baik'" (QS. Yusuf: 23), yang menggambarkan keteguhan hati dalam menahan godaan.
Baca juga: 6 Tanda Kiamat Dalam Hadits Ini Semua sudah Terjadi
Mereka yang memberikan sedekah dengan ikhlas, tanpa diketahui oleh orang lain, juga akan menerima naungan Allah.
Dalam Alquran, Allah berfirman, "Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu" (QS. Al-Baqarah: 271), yang menunjukkan keutamaan sedekah yang dilakukan dengan ikhlas.
Orang yang selalu merindukan masjid dan rajin beribadah di dalamnya akan mendapatkan naungan Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya masjid-masjid itu hanyalah untuk Allah, maka janganlah kamu menyembah bersama Allah seorang pun" (QS. Al-Jinn: 18), yang menegaskan keutamaan masjid sebagai tempat ibadah.
Baca juga: Larangan Merusak Alam dalam Islam: 14 Ayat Alquran dan Fatwa MUI
Mereka yang berdzikir kepada Allah di tengah keramaian dan menangis karena takut kepada-Nya juga akan dilindungi oleh Allah. Allah berfirman dalam Alquran, "Dan (ingatlah) ketika mereka berdzikir kepada Allah, hati mereka menjadi khusyuk" (QS. Al-Ahzab: 41), yang menggambarkan pentingnya dzikrullah dalam kehidupan seorang Muslim.
Orang yang mencintai saudaranya karena Allah akan mendapatkan naungan-Nya. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Dan orang-orang yang datang setelah mereka (berdoa): 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami'" (QS. Al-Hashr: 10), yang menegaskan pentingnya cinta karena Allah dalam membangun persaudaraan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang