Editor
KOMPAS.com-Mimpi buruk kerap membuat seseorang terbangun di tengah malam dengan perasaan cemas dan takut.
Kondisi ini sering kali menimbulkan ketidaknyamanan karena bayangan mimpi yang menakutkan masih melekat di pikiran, sehingga sulit untuk kembali terlelap.
Dilansir dari Antara, dalam ajaran Islam, Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan yang jelas tentang cara menyikapi mimpi buruk.
Panduan ini bertujuan agar mimpi yang tidak menyenangkan tidak berdampak buruk serta membantu seseorang memperoleh ketenangan batin setelah terbangun dari tidur.
Baca juga: Doa dan Tuntunan Rasulullah SAW Saat Mengalami Mimpi Buruk
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Sunni, terdapat beberapa adab yang dianjurkan ketika seseorang mengalami mimpi buruk.
Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berdoa memohon perlindungan dengan membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ الْأَحْلَامِ
Allāhumma innī a'ūdzu bika min ‘amali asy-syaithāni wa sayyi’āti al-ahlām.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan dari keburukan mimpi.”
Setelah itu, dianjurkan untuk mengubah posisi tidur sebagai upaya pencegahan agar mimpi buruk tidak terulang kembali.
Apabila memungkinkan, seseorang juga disarankan bangun dan melaksanakan sholat sunnah dua rakaat sebagai bentuk ibadah sekaligus memohon ketenangan dan perlindungan kepada Allah SWT.
Baca juga: Hadits tentang Mimpi Buruk dan Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW juga menegaskan agar mimpi buruk tidak diceritakan kepada orang lain.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda bahwa mimpi yang tidak disukai sebaiknya dihindari dari penceritaan dan dimintakan perlindungan kepada Allah, sehingga mimpi tersebut tidak membawa mudarat.
Selain doa sebelumnya, terdapat doa lain yang dianjurkan agar mimpi buruk tidak berpengaruh dalam kehidupan nyata, yaitu:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا فِيهَا
Allāhumma innī a'ūdzu bika min syarrīhā wa min syarrī mā fīhā.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan dari keburukan yang ada di dalamnya.”
Doa ini dapat dibaca saat seseorang terbangun akibat mimpi buruk sebagai bentuk ikhtiar agar mimpi tersebut tidak menjadi kenyataan.
Baca juga: Bertemu dengan Orang yang Sudah Meninggal dalam Mimpi, Nyata atau Ilusi?
Secara keseluruhan, menghadapi mimpi buruk dengan mengikuti adab dan doa yang diajarkan Rasulullah SAW dapat membantu menenangkan hati dan memperkuat ketergantungan kepada Allah SWT.
Sikap ini juga mengajarkan umat Islam untuk tidak berlebihan dalam menafsirkan mimpi buruk, sehingga kondisi psikologis tetap terjaga.
Dengan mengamalkan tuntunan tersebut secara konsisten, diharapkan setiap Muslim senantiasa mendapatkan perlindungan, ketenangan dalam tidur, serta keseimbangan mental dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang