Penulis
KOMPAS.com - Wudhu menjadi syarat sah untuk beribadah, khususnya shalat. Wudhu yang benar berpengaruh pada kualitas shalat. Sayangnya, banyak umat Islam meremehkan masalah wudhu dengan benar.
Wudhu yang benar sudah diajarkan Rasulullah SAW dalam haditsnya. Untuk itu, umat Islam harus memahami masalah wudhu ini. Berikut ini penjelasan mengenai tata cara wudhu yang benar sesuai sunnah.
Baca juga: Mengenal Macam-Macam Najis dan Cara Menyucikannya dalam Islam
Syaikh Salim bin Samir Al Hadrami dalam kitab Safinatun Najah menyampaikan ada 6 rukun wudhu. Rukun adalah perkara yang harus ada dalam setiap ibadah. Adapun 6 rukun wudhu tersebut adalah:
1. Niat
2. Membasuh muka
3. Mengusap kepala
4. Membasuh kedua tangan
5. Membasuh kedua kaki
6. Tertib.
Baca juga: Kisah Nabi Musa AS Menurut Al Quran yang Penuh Hikmah
Melafalkan niat wudhu, minimal dalam hati menjadi salah satu rukun wudhu. Berikut niat wudhu yang bisa dilafalkan:
Arab:
نَوَيْتُ الْوُضُوءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَصْغَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى .
Latin:
Nawaitul wudhuu a liraf 'il hadatsil ash ghari fardhal lillaahi ta'aala.
Artinya:
Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta’ala.
Baca juga: Contoh Riba dalam Kehidupan Sehari-hari yang Perlu Kamu Tahu
Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim dalam Shahih Fiqh Sunnah menjelaskan tentang tata cara wudhu secara lengkap sebagai berikut:
1. Bersiwak atau sikat gigi terlebih dahulu
2. Berniat wudhu, bisa dilafadzkan atau minimal dalam hati
3. Mengucapkan basmalah
4. Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali.
5. Berkumur-kumur sambil istinsyaq (memasukkan air dalam hidung), dilanjutkan beristintsar (mengeluarkan air dari hidung) dengan tangan kiri sebanyak 3 kali.
6. Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali.
7. Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang tangan kiri.
8. Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke belakang, lalu ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali, dilanjutkan menyapu bagian luar dan dalam telinga sebanyak 1 kali.
9. Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.
10. Menghadap kiblat dan berdoa setelah wudhu.
Baca juga: Doa Bulan Rajab Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Wudhu bukan hanya syarat untuk beribadah. Wudhu juga punya keutamaan yang luar biasa bagi yang melaksanakan. Berikut beberapa keutamaan wudhu:
Allah SWT menyukai orang-orang yang mensucikan diri, salah satunya dengan berwudhu. Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Q.S. Al Baqarah: 222).
Baca juga: Kumpulan Hadits Lemah dan Palsu Seputar Bulan Rajab
Anggota tubuh yang terkena air wudhu akan bercahaya pada hari kiamat sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.
إِنَّ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ, مِنْ أَثَرِ اَلْوُضُوءِ, فَمَنْ اِسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
Artinya: “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan wajah, tangan dan kakinya nampak bercahaya karena adanya bekas wudhu. Barangsiapa di antara kalian dapat memperpanjang cahaya tersebut, hendaklah ia melakukannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ تَعَالَى بِهِ الْخَطَايَا وَتُرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتُ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ فِي السَّبَرَاتِ، وَالصَّبْرُ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ
Artinya: “Maukah kalian aku tunjukkan kepada kalian atas apa yang membuat Allah menghapus kesalahan dan mengangkat derajat?” Para sahabat menjawab, “Tentu, ya Rasul.” Beliau melanjutkan, “Menyempurnakan wudhu di pagi hari yang dingin, bersabar menghadapi perkara yang tidak disenangi, memperbanyak langkah ke masjid, dan menanti shalat setelah shalat.” (H.R. Muslim).
Baca juga: Mengenal 4 Bulan Haram dalam Kalender Hijriah dan Keistimewaannya
Melaksanakan wudhu akan menghapuskan dosa-dosa. Bersama air mengalir, berguguran pula dosa-dosanya.
لا يُسبِغُ عبدٌ الوضوءَ؛ إلّا غفَر اللهُ لهُ ما تقدمَ من ذنبِه وما تأخَّرَ
Artinya: "Tidaklah seorang hamba melaksanakan wudhu dengan sempurna, melainkan Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang." (H.R. Al-Bazzar).
وَعَنْ عُمَرَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم: «مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ أَوْ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Artinya: “Tidaklah salah seorang di antara kamu berwudhu, lalu dia menyempurnakan wudhu, kemudian membaca, ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan hanya Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya’, melainkan akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan, dan dia (diperbolehkan) memasukinya dari mana saja ia kehendaki.” (H.R. Muslim).
Baca juga: Doa Ketika Mencari Barang Hilang Agar Segera Ditemukan
Kemarahan itu berasal dari bisikan setan yang diciptakan dari api sehingga manusia dapat lepas kontrol dan melakukan sesuatu tanpa disadarinya dan akan menimbulkan penyesalan pada akhirnya. Oleh karena itu, manusia diperintahkan untuk berwudhu jika sedang marah.
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Artinya: "Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu." (H.R. Abu Daud)
Orang-orang yang mampu menjaga wudhunya merupakan salah satu dari ciri seorang mukmin sejati.
اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمْ الصَّلَاةَ وَلَا يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ
Artinya: "Istiqamahlah kalian, dan sekali-kali kalian tidak akan dapat menghitungnya. Beramallah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat, dan tidak ada yang menjaga wudhu kecuali orang mukmin.” (H.R. Ibnu Majah).
Baca juga: 8 Keutamaan Membaca Doa Sebelum dan Sesudah Tidur Menurut Ajaran Islam
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا فِي شِعَارٍ طَاهِرٍ بَاتَ مَعَهُ مَلَكٌ فِي شِعَارِهِ فَلَا يَسْتَيْقِظُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
Artinya: “Barangsiapa saja yang bermalam dengan keadaan suci (berwudhu terlebih dahulu), maka satu malaikat bermalam bersamanya. Dan tidaklah dia terbangun di waktu malam kecuali malaikat tadi berdoa: Ya Allah, ampunilah hamba-Mu, fulan. Sebab, ia tidur dalam keadan suci.” (H.R. Ibnu Hibban).
Pentingnya wudhu untuk kesempurnaan ibadah harus mendapat perhatian serius. Umat Islam harus memahami cara berwudhu yang benar.
Dengan memahami wudhu yang benar, ibadah yang dilaksanakan akan lebih berkualitas. Keutamaan dari wudhu juga akan dapat dirasakan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang