Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amalan Ibadah yang Bisa Dilakukan Perempuan Saat Haid

Kompas.com, 14 September 2025, 16:20 WIB
Khairina

Editor

Sumber MUI

KOMPAS.com-Haid atau menstruasi adalah fase alami yang hampir dialami seluruh perempuan. Kondisi ini ditandai dengan pendarahan dari rahim yang keluar melalui vagina. Umumnya, haid berlangsung selama 5–7 hari dengan siklus 28–35 hari.

Dalam Alquran, haid disebut sebagai ‘adza, yaitu sesuatu yang menimbulkan rasa sakit, tetapi bukan penyakit.

Pada masa ini, perempuan tidak diwajibkan melaksanakan sholat dan tidak diperkenankan menyentuh mushaf Alquran.

Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Selesai Haid

Meski demikian, ada berbagai amalan yang bisa dilakukan agar tetap mendapatkan pahala dan menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT. Berikut beberapa di antaranya, dilansir dari laman MUI:

1. Memperbanyak Dzikir dan Sholawat

Perempuan yang sedang haid tetap dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan sholawat. Amalan ini tidak dilarang, bahkan dapat menghadirkan ketenangan hati serta menambah pahala.

Rasulullah SAW bersabda:
"Bertasbih seratus kali, maka akan dituliskan baginya seribu kebaikan atau dihapus darinya seribu kesalahan.” (HR Muslim)

Selain dzikir, kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, dan takbir juga bisa diamalkan sebagai pengganti sholat.

Baca juga: Olimpiade Madrasah Bidang Sains Banjir Peminat, 204.000 Siswa Daftar dan Mayoritas Perempuan

2. Murajaah Hapalan Alquran

Larangan saat haid hanya berlaku pada menyentuh dan membawa mushaf Alquran. Namun, perempuan tetap bisa membaca dan mengulang hafalan (murajaah) tanpa memegang mushaf.

Sebagai alternatif, membaca terjemahan Alquran juga diperbolehkan agar tetap terhubung dengan nilai-nilai Alquran dan memperoleh pahala.

3. Istiqamah Beristighfar

Istighfar adalah amalan yang dapat dilakukan kapan saja, termasuk saat haid. Rasulullah SAW menegaskan keutamaannya:

"Barang siapa istiqamah membaca istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu Dawud).

Baca juga: Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW: Masa Pengasuhan Ibu, Kakek, dan Paman

4. Menjaga Kebersihan Diri

Islam mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dalam segala keadaan, termasuk saat haid.

Beberapa mitos seperti larangan menyisir rambut atau memotong kuku ketika haid tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Justru, kebersihan tubuh sangat dianjurkan.

Dari hadits Aisyah RA disebutkan, ketika beliau mengalami haid saat menunaikan haji bersama Rasulullah SAW, beliau tetap diperintahkan untuk melepas ikatan rambut dan bersisir. (HR Bukhari & Muslim)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com